x

7 Pemain Muslim yang Bermain untuk Klub Yahudi

Selasa, 15 Desember 2015 16:34 WIB
Editor: Ahmad Priobudiyono

Sejumlah klub elit sepakbola Eropa memang kerap dihubungkan dengan identitas Yahudi mengingat sejarah panjang kedekatan yang telah terbangun antara ras terbaik di dunia ini dengan klub tersebut.

Tottenham Hotspur, Ajax Amsterdam dan Bayern Muenchen merupakan tiga klub Eropa yang paling lekat dengan identitas Yahudi dan dianggap sebagai 3 Klub Besar Eropa yang Dicap Zionis.

Bagi Tottenham fenomena penggunaan simbol-simbol Yahudi masih kental digunakan para pendukungnya, meskipun tidak disokong investor Yahudi, bahkan penggemar Yahudi mereka sendiri tidak cukup signifikan.

Sementara identitas Yahudi yang melekat pada Ajax Amsterdam sendiri pun semata-mata karena dulunya pada Perang Dunia ke II, kota Amsterdam merupakan daerah yang sebagian besar penghuninya Yahudi.

Ajax sendiri sepanjang sejarahnya tidak pernah menjadi klub Yahudi, sebagaimana dikatakan Simon Kuper dalam bukunya Ajax, De Joden, Nederland.

Sementara untuk Muenchen keterkaitannya dengan Yahudi memang lebih condong pada sisi historis kepemilikan klub ini di era Perang Dunia II.

Meskipun demikian konflik-konflik bernada rasial yang melibatkan pendukung Yahudi dan anti Yahudi ini kerap masih muncul dalam ranah sepakbola khususnya dari tribun penonton yang berujung pada aksi saling ledek yang berakhir dengan pertikaian.

Belakangan sepakbola dengan visinya sebagai pemersatu umat manusia tampaknya telah berhasil mengikis isu rasial ini, dibuktikan dengan banyaknya pemain Muslim yang bermain untuk klub-klub Eropa yang kental dengan identitas Yahudi.

INDOSPORT dalam ulasan berikut merangkum sejumlah pemain Muslim yang merumput bersama klub-klub Eropa yang lekat dengan identitas Yahudi.


1. Moussa Dembele

Moussa Dembele merupakan salah seorang pesepakbola muslim yang bermain di ajang kompetisi Liga Primer. Playmaker yang gemar menggunakan nomor punggung 19 ini, saat ini merupakan salah satu pilar penting dari skema permainan skuat asuhan Mauricio Pochettino, Tottenham Hotspur.

Dembele bergabung bersama Tottenham pada musim 2012 lalu setelah sebelumnya bermain untuk Fulham. Sepanjang karirnya bersama Tottenham, Dembele telah menjalani 97 pertandingan dan berkontribusi mencetak 5 gol untuk klub berlogo ayam jantan ini.


2. Nacer Chadli

Nacer Chadli adalah pemain muslim asal Belgia yang mengikuti jejak Dembele bergabung bersama Tottenham Hotspur pada 2013.  Mengambil posisi yang berbeda dengan rekannya Dembele, Chadli menjadi tumpuan Spurs di sisi sayap.

Bermodal kelincahannya dalam menggiring bola dan mengirimkan umpan-umpan berbahaya ke jantung pertahanan lawan, peran Chadli dalam mengisi posisinya cukup vital dalam skuat Mauricio Pochettino, meskipun musim ini dirinya baru mencetak satu assist. 


3. Nabil Bentaleb

Nabil Bentaleb merupakan talenta muda dari Aljazair yang diboyong Tottenham dari Dunkerque pada 2012 dan mulai menjalani debutnya bersama skuat inti Spurs pada 2013.

Pemain muslim ini berhasil menarik minat Tottenham setelah melihat visi bermainnya yang baik sebagai seorang playmaker. Meskipun masih sulit untuk bersaing dengan Dembele untuk mengambil posisi di lini tengah namun Bentaleb memiliki potensi karier yang cukup baik.


4. Yaya Sanogo

Pemain muda berdarah Prancis ini merupakan salah seorang penyerang muda yang memiliki potensi dan bakat yang bisa diperhitungkan ke depannya. Bersama tim nasional Prancis U16 dirinya terbukti sangat tajam di lini depan, dari 18 penampilannya dirinya berhasil mengemas 18 gol, artinya dirinya berhasil mencetak rata-rata satu gol dalam setiap pertandingan.

Potensinya menjadi striker masa depan yang berbahaya ini telah menarik minat Arsenal untuk memboyongnya dari klub lamanya Auxerre pada tahun 2013. Pada musim 2015 ini pemuda muslim berusia 22 tahun ini dipinjamkan Arsenal untuk bermain bersama Ajax Amsterdam.


5. Anwar El Ghazi

Anwar El Ghazi adalah gelandang sayap andalan Ajax Amsterdam yang merupakan putra asli Belanda yang beragama muslim. Semenjak bergabung bersama skuat inti Ajax pada 2014, pemuda 20 tahun ini terbukti menjelma menjadi pemain sayap yang cukup ditakuti lini pertahanan lawan-lawannya.

Selain merepotkan mengacak-acak lini pertahanan lawannya dengan kelincahan dan umpan-umpan terukurnya El Ghazi juga cukup tajam dalam mencetak gol. Terbukti dari 40 kali penampilannya berseragam Ajax sebanyak 17 gol berhasil dikemasnya, sebuah statistik yang tidak begitu.


6. Mehdi Benatia

Mehdi Benatia merupakan pesepakbola muslim berdarah Maroko yang lahir di Prancis dan cukup berpengalaman bermain di pentas Serie A Italia. Mehdi merupakan sosok pemain bertahan yang tidak mudah untuk dilewati lawan-lawannya.

Ketangguhannya dalam menahan gempuran serangan-serangan lawan menarik minat Bayern Muenchen untuk menggunakan jasanya dan memboyongnya pada 2014. Hingga saat ini bek tengah 28 tahun ini telah menjalani 21 laga dan mengemas 2 gol bersama Muenchen meskipun dirinya seorang bek.


7. Franck Ribery

Franck Ribery telah mulai menjalani laga bersama Muenchen beberapa waktu lalu setelah cukup lama absen akibat dibekap cedera. Ribery merupakan sosok pemain depan serba bisa yang sangat tajam dan mengerikan bagi lini pertahanan lawan-lawannya.

Ribery telah bergabung bersama Muenchen sejak tahun 2007 setelah diboyong dari Marseille. Sebagai seorang muslim Ribery berperan penting atas dibangunnya masjid di lingkungan stadion Allianz Arena.

Pada awalnya Ribery hanya meminta sebuah ruang kecil untuk shalat bagi pesepakbola muslim. Namun pihak manajemen Muenchen mewujudkannya dalam konstruksi besar sebuah bangunan masjid yang dilengkapi dengan kehadiran seorang imam masjid yang bertugas mengurusnya selama 24 jam.

Selain itu juga menginisiasi rekan-rekan setimnya yang beragama muslim untuk ikut berkontribusi menyumbang dana untuk pembiayaan pembangunan masjid, karena pihak klub hanya menanggung 85 persen dari biaya pembangunan.

Franck RiberyBayern MunchenTottenham HotspurYaya SanogoAjax AmsterdamMousa DembeleNabil BentalebNacer Chadli

Berita Terkini