x

5 Tradisi Unik Bersejarah Klub Raksasa Eropa

Senin, 1 Februari 2016 19:19 WIB
Editor: Ramadhan

Di era modern, sepakbola boleh saja mengalami perkembangan dari segala sisi seperti masalah keuangan, beralihnya sepakbola menjadi ladang bisnis, hingga teknologi.

Namun, tradisi-tradisi yang sudah terbangun sejak lama di sebuah klub kini masih tetap berdiri utuh dan tak akan tergerogoti oleh ekspansi modernitas.

Ada klub-klub yang hingga kini masih mempertahankan tradisi tersebut. Sebuah tradisi unik yang sudah menjadi identitas klub sejak lama. Tradisi yang turut menjadi bagian dan saksi dari perjalanan klub baik saat berada di kondisi terpuruk maupun di saat berjaya.


Johan Cruyff saat masih menjadi pemain Barcelona menjadi peletak dasar filosofi tiki-taka


Mathieu Flamini saat melanggar tradisi jersey Arsenal dengan memotong lengan jersey menjadi pendek di Liga Champions

Berikut INDOSPORT merangkum sederet klub-klub Eropa yang memiliki tradisi-tradisi unik.


1. Tiki-Taka Barcelona

Publik awam yang minim pengetahuan sepakbola sekalipun dianggap akan dengan mudah mengenali bahwa Barcelona bermain sepakbola dengan cara yang istimewa. Filosofi tiki-taka sudah menjadi identitas dan tradisi dalam gaya bermain Barcelona yang dikenal dunia.

Filosofi tiki-taka yang digunakan Barcelona saat ini lahir dari ide Johan Cruyff. Setelah melalui pemikiran panjang pada 1988, Cruyff mulai memainkan gaya bermain sepakbola menyerang dan mendominasi yang kini membumi di era sepakbola modern.

Cruyff sama sekali menjauhkan diri dari strategi defensif yang membosankan. Pria asal Belanda ini justru memberikan tugas ekstra ke lini tengah dalam formasi 3-4-3. Fokus ditempatkan pada penguasaan bola.

Hipotesis Cruyff adalah ketika sebuah tim memiliki dan menguasai bola, mereka akan bergerak lebih baik dan Barcelona mulai mengekspos tim dalam bentuk yang jauh lebih sempit. Di bawah kepemimpinan Cruyff, Barcelona sukses memenangkan 4 gelar liga, 1 Piala Eropa, 1 Piala Winners dan 1 Piala Spanyol.

Pep Guardiola menjadi penerus tradisi tiki-taka Barcelona dengan banyak sentuhan baru. Guardiola senang menggunakan jasa pemain muda dan pemain asli Catalan. Mantan pelatih Barcelona ini ikut menancapkan tradisi yang akan hidup lama di Barcelona.


2. Basque Bilbao

Ilustrasi: Bilbao menandatangani pemain hanya untuk Basque kelahiran

Athletic Bilbao memiliki tradisi unik yakni menggunakan para pemain lokal asli Bilbao di dalam skuat utama tim. Ketidakmampuan Bilbao untuk mendatangkan pemain luar negeri membuat hal itu menjadi tradisi Basque yang kini jadi warisan klub.

Bilbao selalu menjadikan pemain kelahiran Basque sebagai pilihan utama, baik pemain yang melalui akademi pemain muda atau dari sisi lain. Kebijakan tersebut ditetapkan pada 1912 dan, meskipun mulai terasa muncul kelonggaran dalam beberapa tahun terakhir, dasar-dasar baku dari tradisi ini masih tetap dijunjung tinggi.

Meski menggunakan pemain asli Basque, hal itu tak menghalangi kemajuan klub. Bilbao pernah menghasilkan pemain-pemain kelas dunia seperti Javi Martinez, Fernando Llorente dan Ander Herrera. Bilbao juga tak pernah terdegradasi dari liga teratas Spanyol.


3. Jersey Arsenal

Mathieu Flamini dari Arsenal

Arsenal memiliki tradisi unik dalam hal penggunaan seragam kebesaran klub atau jersey. Pada umumnya, semua klub membebaskan pemainnya untuk memakai jersey dengan lengan panjang atau pendek ketika akan bertanding.

Namun, Arsenal justru memiliki tradisi unik yang mana The Gunners menentukan jersey yang akan dipakai sebelum pertandingan di mulai. Keputusan ini ditentukan oleh kapten tim yang akan memilih jersey lengan pendek atau panjang.

Tradisi unik Arsenal itu sempat dirusak oleh Mathieu Flamini yang pernah memotong lengan jersey-nya saat Arsenal menang 2-0 melawan Marseille di Liga Champions. Kelakuan Flamini tersebut membuat sang pelatih, Arsene Wenger tak senang.

“Saya tak menyukainya dan dia (Flamini) tidak akan melakukan itu lagi. Itu sudah jadi tradisi klub dan saya terkejut. Kami tak menginginkannya,” ujar Wenger di situs resmi klub.


4. Galacticos Madrid

The Galacticos Real Madrid

Real Madrid dikenal sebagai klub kaya dengan reputasi baik dalam hal pemain-pemain mahal. Madrid mulai menjadi klub pemboros sejak pergantian abad. Terpilihnya Florentino Perez sebagai presiden klub pada 2000, membuat proyek Galacticos menjadi andalan utama.

Proyek yang berarti kelas dunia, reputasi dan pemain mahal menjadi fondasi utama dalam tradisi Los Blancos tersebut. Dari tahun ke tahun, Perez selalu menginvestasikan dana besar dalam proyek Galacticosnya.

Luis Figo adalah pemain pertama dalam proyek Galacticos Perez, yang dibajak dari Barcelona dengan harga sekitar 40 juta Poundsterling, sebelum akhirnya Zinedine Zidane dibawa pada tahun berikutnya dengan harga 46 juta Poundsterling dari Juventus.

Lalu, ada Ronaldo yang diboyong pada 2003 dengan harga 30 juta Poundsterling, sebelum Walter Samuel menjadi penandatanganan raksasa ke-4 berturut-turut dalam beberapa tahun, dengan banderol 24 juta Poudnsterling pada 2004.

Tradisi tersebut terus berlanjut hingga saat ini apalagi saat Madrid berhasil mendatangkan pemain kelas dunia seperti Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo serta pemain lainnya seperti Mateo Kovacic.


5. You'll Never Walk Alone

Shankly Gates Liverpool

Liverpool adalah klub penuh sejarah. The Reds merupakan klub Liga Primer Inggris yang memiliki banyak gelar di pentas Eropa. Liverpool berhasil meraih 18 gelar liga, 5 gelar Eropa, 7 gelar Piala FA dan 8 Piala Liga.

Namun, hanya ada 4 kata yang membuat merinding para pendukung Liverpool yakni You’ll Never Walk Alone, yang terletak di jantung klub.

Lagu ini pertama kali masuk dalam fondasi kuat Liverpool yakni saat Garry Marsden mempersembahkan lagu tersebut ke teman dekatnya, Bill Shankly. Marsden merasa sangat kagum melihat kesuksesan Shankly saat melatih Liverpool.

Lalu, pada 1965 dari altar pertunjukkan fans Liverpool yg disebut ‘The Kop’ lah pertama kali You'll Never Walk Alone didengungkan di Anfield. Itulah pertama kali lagu YNWA dinyanyikan secara bersama-sama oleh fans di stadion. Hingga saat ini, lagu tersebut terus didengungkan baik di Anfield maupun saat Liverpool bertandang.

Real MadridLiverpoolArsenalBarcelonaAthletic Bilbao

Berita Terkini