x

Era Baru, Regenerasi Legenda Sepakbola di Hari Anak Sedunia

Senin, 21 November 2016 11:42 WIB
Editor: Arief Rahman Hakim

Di bidang olahraga, terutamanya sepakbola, perubahan era itu sudah terlihat kala putra dari legenda sepakbola mulai beraksi laiknya sang ayah saat masih aktif bermain di masa lalu.

Baik yang sudah dikenal publik, hingga tengah meniti kariernya saat ini, berikut INDOSPORT merangkum putra-putra kebanggaan legenda sepakbola yang pernah menghiasi sejarah sepakbola, seperti Zinedine Zidane, Henrik Larsson, Paolo Maldini dan lainnya.

Mereka merupakan pemain-pemain yang pernah berjaya di masa lalu, terkenal di dunia, dan memiliki momen-momen indah, dari kenangan meraih trofi, gol cantik, atau aksi mengolah bola yang mengundang decak kagum fans.

Namun kini, kebanyakan dari mereka menjalani profesi yang berbeda-beda pasca memutuskan gantung sepatu alias pensiun. Ada yang menjadi pandit sepakbola, menjalani usaha, atau bahkan menjadi pelatih sepakbola.

Para legenda sepakbola dunia itu tentu tidak memaksakan kehendak kepada putra mereka untuk bermain sepakbola, dan meneruskan kejayaan dengan nama besar mereka. Namun apabila sang anak memutuskan menjalani karier sebagai pesepakbola, maka sebagai ayah, tentu mereka akan memotivasinya agar sukses di masa datang.

Di hari anak sedunia ini lah, momen bagi putra-putra legenda sepakbola muncul dan meneruskan titah sang ayah, seraya mewakili perubahan era. Berikut barisan putra legenda sepakbola dunia, yang meniti karier sebagai pesepakbola dunia.


1. Luca Zidane

Luca Zidane, kiper Real Madrid Castilla

Diawali dari posisi kiper, nama Luca Zidane patut dikedepankan. Ia merupakan putra Zidane yang saat ini menjadi pelatih Real Madrid, dan berposisi sebagai penjaga gawang di Real Madrid Castilla.

Usianya baru berumur 18 tahun dan memiliki refleks, hingga penempatan posisi yang tepat untuk menyelamatkan gawangnya. Luca kerap melakukan blunder, namun hal itu wajar terjadi bagi pemain di usianya.

Tak mudah memang mengusung nama besar Zidane dalam dirinya, namun seiring berjalannya waktu, bermain di klub yang sama seperti saat ayahnya bermain, dan kini melatih klub, Luca diprediksi memiliki masa depan cerah.


2. Christian Maldini

Christian Maldini, putra Paolo Maldini

Tak asing dengan namanya? Sudah tentu nama itu tak asing lagi bagi Milanisti di seluruh dunia, yang mengenal legenda terbaik dunia bernama Paolo Maldini. Nomor 3 yang dikenakannya dahulu abadi di Milan, menanti pemain yang tepat menggantikannya.

Nama Christian pun masuk daftar teratas nama itu. Menimba ilmu di akademi Milan, Christian juga mengikuti jejak sang ayah, bermain di posisi bek, posisinya adalah bek kiri.

Christian bermain sejak 2004 hingga 2016. Saat ini usianya berumur 20 tahun, dan sayangnya, ia pergi meninggalkan Milan dan bergabung dengan Reggiana. Saat ini, Christian dipinjamkan ke Hamrun Spartans, namun tak memungkiri akan kembali ke San Siro dalam kondisi yang lebih matang.


3. Enzo Fernandez

Enzo Fernandez berposisi sebagai gelandang seperti ayahnya, Zinedine Zidane.

Zidane memiliki dua putra dengan darah sepakbola yang sama sepertinya, dan kini bermain di Real Madrid Castilla. Luca berposisi sebagai kiper, sementara Enzo yang kerap dipanggil Enzo Zidane, bermain sebagai gelandang.

Posisi itu sama seperti posisi ayahnya saat bermain dahulu, dan lebih tua dari Luca, karena usianya saat ini berumur 21 tahun. Bahkan, publik semakin melihatnya mirip Zidane, kala melakukan trik roulette, memutar bola melewati lawan sembari memutar badannya untuk berakselerasi.

Performa Enzo sudah cukup dilihat publik, karena Zidane kerap membawanya dalam tur pramusim tim Madrid senior, agar ia belajar bermain dengan pemain-pemain sekaliber Cristiano Ronaldo, Luka Modric, Karim Benzema, dan Gareth Bale.


4. Ianis Hagi

Ianis Hagi, putra dari Gheorghe Hagi

Rumania hanya mengenal satu nama legendaris, yang juga beken di dunia, Gheorghe Hagi. Nama itu sudah cukup membuat lawan-lawannya gentar di masa lalu, namun kini, semua telah menjadi kenangan, karena Hagi sudah lama gantung sepatu.

Akan tetapi Hagi menurunkan titahnya kepada sang putra, Ianis Hagi. Bermain sebagai gelandang serang yang dapat bermain sebagai penyerang sayap, Ianis (18 tahun) sudah direkrut salah satu klub beken Italia, Fiorentina.

Ia sempat menimba ilmu Steaua Bucuresti, Academia Hagi, Fiorentina, sebelum naik level ke tim senior Viitorul Constanta dan kini, bersama Fiorentina. Ianis juga bermain di Timnas Rumania dari rataan usia U-15, U-16, U-17, U-18, dan U-19.

Ianis diprediksi jadi pemain masa depan Rumania, karena memiliki aksi mendribel bola dengan kualitas tinggi.


5. Jordan Larsson

Jordan Larsson, putra dari Henrik Larsson.

Putra Henrik Larsson yang kerap menjadi supersub saat berada di Barcelona dan Manchester United. Jordan Larsson saat ini bermain di Helsingborgs IF sebagai penyerang – posisi bermain yang sama seperti ayahnya.

Jordan (19 tahun) menyandang nama Larrson, dan diharapkan menjadi tumpuan lini depan Timnas Swedia di masa datang. Apalagi Swedia telah ditinggal pensiun bomber-bomber terbaiknya, seperti Larsson dan Zlatan Ibrahimovic.


6. Kasper Schmeichel

Kasper Schmeichel tengah bermain untuk Peter Schmeichel.

Bak istilah like father like son, Kasper benar-benar memperlihatkan gaya main dan kesigapan beraksi, seperti halnya sang ayah, Peter Schmeichel, saat dahulu bermain di Manchester United.

Kasper bahkan sudah ikut mengharumkan nama Schmeichel, kala membawa Leicester City juara Liga Primer Inggris 2015/16. Berusia 30 tahun, Kasper memiliki refleks yang baik dan kerap keluar dari sarangnya, mengambil keputusan untuk memotong bola.

Bahkan, dari situasi bola mati di penghujung laga dan timnya dalam kondisi tertinggal, Kasper kerap maju ke depan dan coba menanduk bola, berharap dapat menyelamatkan timnya dari kekalahan. Semua ilmu sang ayah, sudah turun kepadanya.


7. Giovanni Simeone

Giovanni Simeone sama 'gilanya' seperti Diego Simeone

Diego ‘Cholo’ Simeone menjadi pelatih yang hebat di Atletico Madrid, dan dahulu dikenal sebagai gelandang jangkar yang tangguh, sulit dilalui, serta lugas dalam menekel bola. Nama Simeone pun turun kepada sang anak, Giovanni Simeone.

Berusia 21 tahun, Giovanni bermain sebagai penyerang di Genoa saat ini dan mudah dikenali di Serie A. Laiknya Simeone yang ganas saat menghadang lawan, Giovanni juga tajam dalam merobek jala gawang lawan saat memperkuat River Plate dan Banfield.

Ia pernah jadi top skor kejuaraan Amerika Selatan usia muda pada 2015, dan memenangi 12 caps bersama Timnas Argentina U-20.

Real MadridManchester UnitedZinedine ZidaneAC MilanJuventusLeicester CityPaolo MaldiniPeter SchmeichelEnzo ZidaneChristian MaldiniKasper SchmeichelBola InternasionalLuca Zidane

Berita Terkini