x

(VIDEO) 5 Momen Tak Terlupakan Steven Gerrard Selama Kariernya

Jumat, 25 November 2016 06:33 WIB
Editor: Hendra Mujiraharja

Pengumuman tersebut dilakukan pada Kamis lalu melalui akun Instagram resminya, @stevengerrard. Selama menjadi pemain profesional, dirinya total telah bermain sebanyak 843 laga disegala ajang, dengan 180 gol dan 100 assists telah ditorehkan bersama Liverpool, LA Galaxy, dan Timnas Senior Inggris.

Suami dari Alex Curran ini juga sedikitnya telah meraih beberapa penghargaan individual, diantaranya adalah Ballon d’Or Bronze pada 2005 dan PFA Players' Player of the Year 2006.

Karier Gerrard di dunia sepakbola profesional dimulai ketika menjadi pemain pengganti. Pada tanggal 29 November 1998 yang saat itu Liverpool melawan Blackburn Rovers di Liga Primer Inggris, Gerrard masuk menggantikan Vegard Heggem di menit 89.

Laga yang berkesudahan 2-0 untuk kemenangan The Anfield Gank ini menjadi awal mula sang legenda hidup Merseyside Merah menorehkan sejarah dan kenangan manis sebagai pesepakbola profesional, yang tentunya tak akan pernah dia lupakan selama hidupnya.

Berikut ini, INDOSPORT akan berusaha mengupas lima momen tak terlupakan Gerrard sepanjang kariernya.

Penulis: Cosmas Agung Bayu Sadhewo


1. Gol Debutnya Untuk Timnas Senior

Steven Gerrard melakukan selebrasi usai mencetak gol pertama untuk Timnas Inggris.

Debut perdana Gerrard bersama Timnas senior terjadi pada tahun 2000. Ketika itu The Three Lions melawan Ukraina dalam laga persahabatan, yang kemudian dimenangkan Inggris dengan skor 2-0. Namun, gol perdana Gerrard untuk timnas sendiri datang 1 tahun kemudian.

Saat itu, Inggris harus berhadapan dengan Jerman dalam Kualifikasi Piala Dunia 2002. Pertandingan sendiri digelar di kandang Bayern Munchen, yang saat itu masih bernama Olympiastadion Munchen.

Tampil sebagai starter dalam pertandingan yang dihadiri 63 ribu penonton, Gerrard ikut mengambil andil dalam pembantaian yang dilakukan skuat Sven-Goran Eriksson.

Saat itu gol jarak jauh Gerrard membuat Timnas Inggris memperjauh jarak menjadi 1-3 dari Jerman, sebelum akhirnya laga dimenangkan oleh Inggris dengan skor 1-5.
 


2. Menjadi Kapten Liverpool untuk Pertama Kalinya

Steven Gerrard saat menjadi kapten untuk Liverpool.

Gerrard menjadi kapten Liverpool saat berusia 23 tahun. Manajer Liverpool saat itu, Gerard Houllier menunjuk Gerrard sebagai kapten utama Liverpool menggantikan Sami Hyypia, yang sebelumnya memegang ban kapten.

Penunjukkan kapten ini dilakukan oleh Houllier saat press conference Piala UEFA 2003 sebelum timnya bertanding melawan NK Olimpija Ljubljana, Oktober silam.

Houllier menilai, Gerrard saat itu sudah layak untuk diberi ban kapten tim. Hal ini dilihat dari kualitas kepemimpinan Gerrard di atas lapangan.

“Dia masih muda saat itu, namun sudah telihat jiwa kepemimpinannya. Dan sekarang sudah 23 tahun, dia sudah siap. Siap dalam hal permainan dan kepemimpinannya di atas lapangan,” kata Houllier seperti dikutip dalam ESPN.

“Alasan kedua untuk permainan di atas lapangan. Pemilihan Gerrard sebagai kapten juga membantu Sami dalam memimpin tim,” tutupnya.

Gerrard sendiri menjadi orang keempat yang memegang ban kapten Liverpool pada era Liga Primer Inggris, yang dimana sebelumnya dipegang oleh Sami Hyypia, Jamie Redknapp dan Robbie Fowler.


3. Menjadi Legenda Liverpool

Steven Gerrard tepuk tangan kepada fans Liverpool (07/01/16)

Tampan, banyak prestasi, memiliki jiwa kepemimpinan dan punya tendangan keras membuat Gerrard banyak dilirik klub-klub besar. Puncaknya terjadi pada tahun 2005.

Saat itu, Gerrard sedang dilirik oleh beberapa klub besar, di antaranya Chelsea era Jose Mourinho dan Real Madrid. Bahkan, Gerrard sempat meminta untuk ditransfer saat hampir delapan musim membela Liverpool.

Namun, apa yang terjadi bahkan sebaliknya. Dirinya menjadi legenda Liverpool setelah menjuarai Liga Champions pertama dan terakhirnya bersama Liverpool.

“Bagaimana mungkin saya meninggalkan klub setelah melewati malam yang indah seperti ini?” katanya seperti dikutip liverpoolecho setelah mengalahkan AC Milan secara dramatis melalui adu penalti.

Setelah melakukan perpanjangan kontrak bersama Liverpool, Gerrard mengaku dirinya juga secara otomatis melewatkan banyak gelar bersama Chelsea.

Namun sang skipper juga mengungkapkan dengan perpanjangan kontrak tersebut, dapat memberikan manfaat kepada dirinya sendiri dan juga para pendukungnya.

Alhasil, Gerrard tetap setia bersama Liverpool, baik saat masa-masa kejayaannya seperti di tahun 2007 saat mencapai final Liga Champions dan 2009 saat menjadi runner up Liga Primer Inggris.

Bahkan saat masa-masa kelam seperti saat surutnya performa apik The Reds saat ditinggal Torres dan dibawah kepemimpinan Tom Hicks-George Gillett.


4. 'The Gerrard Final'

Steven Gerrard ketika mengangkat trofi Piala FA 2006.

Momen indah Gerrard lainnya adalah saat Final Piala FA tahun 2006. Final itu banyak disebut sebagai “Gerrard Final”.

Sebab pada saat itu, Gerrard berhasil membawa Liverpool menyamakan kedudukan pada menit terakhir sebelum akhirnya mengalahkan West Ham 6-4 melalui adu penalti.

Pada pertandingan yang digelar di Millennium Stadium ini Gerrard menyumbang 2 gol, dimana salah satunya adalah gol spektakuler dari jarak jauh yang mampu menyelamatkan Liverpool dari kekalahan pada menit akhir pertandingan.
 

Berkat gol jarak jauhnya, pertandingan dilanjutkan hingga akhirnya harus ditentukan lewat adu penalti. Gerrard yang kala itu menjadi algojo ketiga untuk Liverpool berhasil melaksanakan tugasnya.

Liverpool memastikan diri menjadi jawara piala FA setelah kiper saat itu, Pepe Reina menggagalkan tendangan penalti Anton Ferdinand.
 


5. Ciptakan Keajaiban di Istanbul

Steven Gerrard mengangkat trofi Liga Champions.

Semua orang akan berpendapat bahwa final Liga Champions 2005 merupakan salah satu laga final terbaik sepanjang masa.

Pada laga final Liga Champions yang diadakan di Istanbul, Turki, Steven Gerrard menjadi momok kebangkitan The Reds dalam merengkuh Si Kuping Besar dari genggaman Andrea Pirlo dkk.

Sebetulnya Gerrard sudah mengambil andil dalam keberhasilan Liverpool menjuarai Liga Champions dari fase grup. Saat itu Gerrard mencetak gol jarak jauh di menit 86 saat melawan Olympiakos untuk kemenangan Liverpool 3-1.

Berkat Gol tersebut, Liverpool akhirnya lolos sebagai runner up grup A dibawah Monaco dengan 10 poin, unggul selisih gol dari Olympiakos yang berada di posisi ketiga.

Perjalanan Gerrard bersama Liverpool di kancah bergengsi eropa tersebut terus berlanjut hingga final, yang mempertemukan Liverpool dengan AC Milan pada tanggal 25 Mei 2005 di Istanbul, Turki.

Petaka terjadi ketika baru memasuki menit pertama saat Paulo Maldini merobek jala Jerzy Dudek. Kemasukan gol cepat membuat lini pertahanan Liverpool kelabakan hingga akhirnya Hernan Crespo mencetak dua gol sebelum babak pertama berakhir. 3-0 untuk AC Milan.

Memasuki babak kedua, Liverpool mulai membalas dengan mencetak gol pada menit ke 54. Sundulan Gerrard yang tidak dapat ditahan Dida memberikan api semangat untuk The Anfield Gank.

Hasilnya, hanya enam menit pasca gol Gerrard, Liverpool berhasil menyamakan kedudukan melalui tendangan jarak jauh Smicer dan penalti Xabi Alonso.

Gelar jawara Eropa berhasil digenggam Gerrard dkk saat tendangan Andriy Shevchenko berhasil digagalkan Dudek. Malam itu menjadi malam yang tak terlupakan oleh Gerrard.
 

LiverpoolSteven GerrardLA GalaxyIn Depth Sports

Berita Terkini