Anak-anak Muda Berbakat Indonesia Ingin Menimba Ilmu Sepakbola di Eropa? Begini Caranya
Kini, tak sulit untuk menemukan banyak pemain muda Indonesia yang menuntut ilmu di akademi sepakbola luar negeri.
Mendapat kesempatan untuk berlatih di akademi luar negeri tentunya menjadi pengalaman berharga bagi anak-anak muda Indonesia yang bermimpi menjadi pesepakbola hebat.
Banyak SSB di Indonesia yang tampaknya mulai melirik kesempatan untuk menerbangkan anak didiknya dalam waktu sesaat mencicipi atmosfer berlatih di akademi luar negeri.
Berlatih di akademi Eropa tentunya harus mengeluarkan dana yang tak sedikit, lantas mampukah anak-anak Indonesia yang berbakat namun tak memiliki biaya dapat menimba ilmu di akademi luar negeri?
Jawabannya ternyata bisa. Tak hanya menerbangkan para pemain muda yang berasal dari keluarga kaya raya, berbagai SSB di Indonesia ternyata punya program khusus untuk mengirim para anak muda Indonesia yang berbakat untuk berlatih di Eropa, seperti Spanyol.
Imam Nahrawi saat berpose bersama anak-anak SSB bintang timur Atambua
“Awalnya ya kita dekat dengan komunitas sekolah sepakbola atau forum atau asosiasi. Setelah itu kita tawarkan program program tour/turnamen atau latihan disana," ujar Sulaiman Gendhar, mantan manajer Persebaya Surabaya yang kerap kali memberangkatkan anak-anak didik salah satu SSB di Indonesia untuk berlatih di akademi luar kepada INDOSPORT.
"Untuk pemain yang direkrut biasanya melalui proses seleksi yang dilakukan masing masing forum/asosiasi/akademi tersebut,” jelasnya.
Meski sebagian besar anak-anak yang diberangkatkan dibiayai sendiri oleh orang tua mereka, namun ada kesempatan bagi para pemain muda yang tak mampu untuk berangkat.
SSB Sentani Papua yang berkesempatan main di Inggris
Dananya bukan dari PSSI, namun dari subsidi silang atau perusahaan yang memiliki perhatian lebih untuk dunia sepakbola Indonesia.
Gendhar mengakui jika biaya yang dikeluarkan setiap anak yang ingin beberapa hari menimba ilmu di akademi sepakbola luar negeri memang tidak murah.
Untuk seminggu berlatih di sana, satu anak bisa menghabiskan nyaris Rp30 juta atau Rp600 juta per minggu bagi setiap tim muda yang dikirimkan untuk berlatih disana.
“Kita punya beberapa donatur pengusaha yang mau memberikan kontribusi buat pembinaan usia muda," lanjutnya.
"Pernah kita berangkatkan pemain-pemain dari timur Indonesia di-support sama perusahaan besar 100 persen jadi talenta muda itu free dan mendapatkan kesempatan bermain di level internasional,” jelas Gendhar.
“Kalau per orang sekitar 30an juta, tiket pesawat pulang pergi, transportasi lokal, akomodasi, biaya turnamen, tour local, dll. Ini yang ke Eropa seperti Italia dan Spanyol, kalau ke Singapura seperti Singa Cup sekitar 5-7 juta per anak,” jelasnya.
Evan Dimas saat menuntut ilmu di klub Espanyol B
Beberapa pemuda Indonesia tercatat pernah merasakan pengalaman menimba ilmu di berbagai akademi sepakbola luar negeri. Salah satunya ialah penggawa Timnas, Evan Dimas, yang pernah bergabung dengan akademi Espanyol B.