x

Raih Gelar di 5 Liga Berbeda, Ancelotti Kuasai Eropa

Minggu, 30 April 2017 15:40 WIB
Editor: Rendy Gusti
Pelatih Bayern Munchen, Carlo Ancelotti.

Bayern Munchen berhasil meraih gelar juara Bundesliga Jerman kelimanya secara beruntun setelah berhasil mengalahkan Wolfsburg dengan skor 6-0. Raihan 73 poin dari 31 laga yang dimiliki Die Roten sudah tidak mungkin dikejar oleh RB Leipzig di posisi kedua.

Dalam prosesnya, Robert Lewandowski dan kawan-kawan langsung membombardir gawang Koen Casteels sejak babak pertama. 3 gol bersarang di gawang Wolfsburg melalui kontribusi David Alaba (19') dan Robert Lewandowski (36' dan 45').

Setelahnya, Arjen Robben (66'), Thomas Muller (80'), dan Joshua Kimmich (85') melengkapi pesta gol FC Hollywood di babak kedua. Tim tuan rumah pun tak berdaya menghadapi keganasan tim besutan Carlo Ancelotti dan hanya bisa pasrah gawangnya 'diperkosa' para pemain Bayern Munchen.

Carlo Ancelotti dan pemain Bayern Munchen berselebrasi setelah memenangkan Bundesliga Jerman sebanyak 5 kali berturut-turut.

Selain torehan rekor yang didapatkan oleh Bayern Munchen, yaitu 5 gelar liga secara beruntun, terselip pula rekor luar biasa yang diraih oleh pelatih mereka, Carlo Ancelotti. Kini, Don Carlo berhasil meraih setiap gelar domestik di 5 liga top Eropa.

Carlo Ancelotti sudah meraih gelar di Liga Inggris, Ligue 1 Prancis, La Liga Spanyol, Serie A Italia, dan yang terbaru Bundesliga Jerman. Saat ini belum ada pelatih aktif yang mendekati catatan apik tersebut. Atas hasil tersebut, INDOSPORT telah merangkum perjalanan Carlo Ancelotti dalam merengkuh gelar domestik di 5 liga top Eropa untuk para pembaca setia.


1. AC Milan (2003/04)

Carlo Ancelotti ketika menjadi pelatih AC Milan.

Carlo Ancelotti ditunjuk sebagai pelatih AC Milan pada tahun 2001 silam setelah dirinya melatih Juventus selama dua musim (1999-2001). Bersama Rossoneri, Don Carlo terbilang cukup sukses dengan raihan gelarnya, Scudetto di musim 2003/04 dan Coppa Italia 2002/03.

Pelatih asal Italia itu berhasil menjuarai Scudetto musim 2003/04 setelah berhasil finish teratas dengan mengumpulkan 82 poin dari 34 laga. AS Roma yang berada di posisi ke-2 tak mampu mengejar skuat asuhan Ancelotti dan harus puas dengan mengumpulkan 71 poin di akhir musim.

Carlo Ancelotti dan para pemain AC Milan.

Dalam musim tersebut, Milan hanya kalah sebanyak 2 kali oleh Udinese (1-2) dan Reggina (1-2). Andriy Shevchenko berhasil keluar sebagai top skor Serie A Italia dengan 24 gol yang ia cetak.

Kemenangan di tahun 2003/04 itu menjadi langkah pertama Ancelotti dalam menguasai liga top Eropa. Don Carlo akhirnya harus berpisah dengan Rossoneri setelah menerima pinangan Chelsea di tahun 2009 silam.


2. Chelsea (2009/10)

Carlo Ancelotti ketika menjadi pelatih Chelsea.

Pelatih asal Italia, Carlo Ancelotti menerima pinangan Chelsea di musim 2009/10 untuk menggantikan Guus Hiddink yang ditugaskan sebagai pelatih interim The Blues. Di musim pertamanya, Ancelotti sukses memberikan 3 gelar untuk John Terry dan kawan-kawan.

Gelar tersebut adalah juara Liga Primer Inggris, Piala FA, dan juga Community Shield. Dalam meraih gelar di liga, Ancelotti mendapat perlawanan yang sangat ketat dari Manchester United yang dikomandoi oleh Sir Alex Ferguson.

Chelsea meraih gelar juara Liga Primer Inggris musim 2009/10 setelah finish teratas dengan mengumpulkan 86 poin dari 38 laga. The Blues hanya terpaut 1 poin dari Manchester United di posisi kedua yang mengumpulkan 85 poin dari 38 laga.

Di musim itu, Chelsea berhasil menjadi tim paling subur dan mencatatkan rekor dengan mencetak 103 gol. 2 pemain andalan Ancelotti, Didier Drogba dan Frank Lampard menjadi pencetak gol terbanyak untuk tim. Drogba keluar sebagai top skor setelah mencetak 29 gol dan Lampard mencetak 22 gol.


3. Ligue 1 Prancis (2012/13)

Carlo Ancelotti ketika menjadi pelatih Paris Saint-Germain.

Setelah mengawali kisah manisnya bersama Chelsea dengan raihan 3 gelar juara, Ancelotti hanya bertahan selama 2 musim saja bersama The Blues. Di tahun 2011, Don Carlo menerima pinangan raksasa Ligue 1 Prancis, Paris Saint-Germain.

Dengan racikan taktik yang digunakan Ancelotti, serta keganasan Zlatan Ibrahimovic di lini depan, PSG berhasil meraih gelar juara di musim 2012-13 lalu. Ancelotti berhasil menuntaskan puasa gelar PSG di liga domestik sejak terakhir kali di raih tahun 1993/93.


4. La Liga Spanyol (2013/14)

Carlo Ancelotti ketika menjadi pelatih Real Madrid.

Setelah berpetualang di liga Prancis, Ancelotti melanjutkan karier kepelatihannya bersama Real Madrid di La Liga Spanyol. Bersama El Real, Don Carlo tak berhasil meraih gelar juara liga setelah kalah bersaing dengan Atletico Madrid dan Barcelona.

Namun, pelatih asal Italia tersebut berhasil meraih gelar domestik di ajang Copa del Rey di musim 2013/14. Los Blancos berhasil mengalahkan rival abadi mereka, Barcelona di final yang berlangsung di Mestalla Stadium pada 16 April 2014 lalu.

Real Madrid menang dengan skor 2-1 atas Barcelona melalui gol Angel Di Maria (11') dan gol spektakuler Gareth Bale (85'). Barcelona hanya mampu meraih 1 gol melalui Marc Bartra di menit ke-68.


5. Bundesliga Jerman (2016/17)

Carlo Ancelotti ketika menjadi pelatih Bayern Munchen.

Sentuhan apik Carlo Ancelotti kembali berbuah manis bagi Bayern Munchen, setelah memutuskan menggaet pelatih asal Italia itu dari Real Madrid. Di musim perdananya, Ancelotti berhasil memberikan 2 gelar, yaitu Bundesliga Jerman musim 2016/17 dan DFL Supercup tahun 2016.

Perjalanan Bayern Munchen di DFB Pokal harus terhenti oleh Borussia Dortmund di babak semifinal. Die Roten kalah dengan skor 2-3 dan gagal melaju ke babak final. Di musim 2016/17 ini, Ancelotti dan anak asuhnya juga sudah terlempar dari Liga Champions setelah digilas Real Madrid dalam 2 pertemuan.

Real MadridChelseaBundesliga JermanBayern MunchenAC MilanParis Saint-GermainCarlo AncelottiBola Internasional

Berita Terkini