x

Berikut 7 Klub Besar Eropa dengan Utang Melimpah

Senin, 1 Mei 2017 12:56 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
Ilustrasi Sepakbola dan Uang.

Dalam dunia sepakbola, terutama sepakbola di benua Eropa, uang sangatlah berpengaruh akan kesuksesan sebuah klub tersebut. Pasalnya, dengan uang sebuah klub dapat membeli pemain-pemain berkualitas yang tentunya memiliki harga tinggi.

Beberapa pemain berkualitas tersebut nantinya akan berguna untuk klub dalam mengarungi kompetisi, baik liga domestik maupun kejuaraan Eropa. Selain untuk menggunakan jasanya di atas lapangan, pemain-pemain tersebut tentunya memiliki nilai jual secara ekonomi di bidang penjualan, seperti jersey.

Uang dalam sepakbola Eropa juga tidak hanya berlaku untuk membeli pemain, namun juga berlaku untuk melakukan perawatan stadion, gaji para pemain dan ofisial, pengeluaran dalam melebarkan sayap klub beberapa benua lainnya, dan masih banyak lainnya.

Namun, uang juga membuat beberapa klub memiliki utang yang melimpah. Hal itu terjadi karena dana yang mereka miliki tidak sebanding dengan jumlah pengeluaran untuk melakukan beberapa hal yang telah disebutkan di atas sebelumnya.

Terakhir, tepatnya pada 13 Januari 2017 WIB, Asosiasi Sepakbola Uni Eropa (UEFA) telah merilis laporan lisensi klub pada periode 2015 hingga akhir 2016. Dari hasil tersebut, Manchester United keluar sebagai klub dengan jumlah utang yang paling banyak dibandingkan dengan klub Eropa lainnya.

Beruntung, Setan Merah dapat dikategorikan ‘aman’ karena pendapatan mereka tidak jauh lebih banyak dari total utang yang mereka miliki. Berapakah jumlah utang dan pendapatan Man United? Berikut INDOSPORT rangkum beberapa klub besar Eropa yang memiliki utang melimpah, serta keuntungan yang mereka dapatkan hingga akhir 2016 lalu.


1. AS Roma (208 juta euro)

Skuat AS Roma saat melawan Bologna.

Klub Ibu Kota Italia, AS Roma, masuk dalam radar klub besar Eropa yang memiliki utang melimpah versi UEFA. Serigala Roma diketahui memiliki utang senilai 208 juta euro, atau sekitar Rp3 triliun.

Utang-utang tersebut diperoleh Roma karena tak lepas dari pembiayaan para pemain (baik gaji maupun transfer), ofisial, perawatan stadion, dan ekspansi klub ke beberapa benua lainnya.

Walau memiliki utang yang banyak, klub kebanggaan Ibu Kota Italia itu memiliki pendapatan yang tak jauh dengan total utang yang mereka miliki. Terhitung pada musim lalu, AS Roma memiliki keuntungan sebesar 180 juta euro, atau sekitar Rp2,6 triliun.

Akan tetapi, Roma terancam memiliki peningkatan utang pada beberapa periode selanjutnya. Hal tersebut tak lepas dari kabar bahwa Roma akan membangun sebuah stadion baru bernama Stadio Della Roma, dengan biaya 1,3 miliar euro atau sekitar Rp18,8 triliun.


2. Juventus (209 juta euro)

Aksi selebrasi para pemain Juventus pasca menyingkirkan Barcelona.

Menjual Paul Pogba ke Manchester United dengan harga 105 juta euro, atau sekitar Rp1,5 triliun sepertinya tak mampu menyelamatkan I Bianconeri dari jumlah utang yang mereka miliki. Pasalnya, UEFA merilis Juventus memiliki nilai utang sebesar 209 juta euro, atau sekitar Rp3 triliun.

Hal itu tak lepas dari pembelian beberapa pemain mahal di pertengahan tahun 2016 lalu, seperti Gonzalo Higuain (90 juta euro), Miralem Pjanic (32 juta euro), Marko Pjaca (23 juta euro), hingga Mattia Caldara (15 juta euro).

Walau begitu, Si Nyonya Tua pandai dalam memanajemen keuangan mereka. Pada akhir musim lalu dikabarkan, La Vecchia Signora memiliki keuntungan lebih dari 300 juta euro, atau sekitar Rp4,3 triliun.


3. AC Milan (249 juta euro)

David Han Li (kanan) dengan CEO baru AC Milan, Marco Fassone.

Silvio Berlusconi yang baru saja menjual 99,93 persen sahamnya ke ke pengusaha asal China bernama Rossoneri Sport Investment Lux, ternyata meninggalkan banyak utang kepada pemilik baru tersebut.

UEFA merilis, I Rosonerri memiliki nilai utang sebesar 249 juta euro, atau sekitar Rp3,6 triliun. Hal ini tak heran bila dalam beberapa musim terakhir dalam bursa transfer, Milan selalu kerap membeli pemain-pemain murah, atau setidaknya meminjam pemain guna menekan pengeluaran mereka.

Hanya Carlos Bacca (30 juta euro), Alessio Romagnoli (25 juta euro), dan Andrea Bertolacci (20 juta euro) pemain mahal yang didatangkan ke San Siro pada musim 2015/16 lalu.

Akan tetapi, UEFA merilis pendapatan Milan mencapai angka 217 juta euro, atau sekitar Rp3,1 triliun pada musim 2015/2016 lalu. Tentu, keuntungan ini akan bertambah pada akhir musim ini nanti mengingat sang pemiliki baru kini tengah giat dalam mengekspansi klub ke benua Asia.


4. Valencia (285 juta euro)

Jersey Valencia.

Tim besar La Liga Spanyol yang kini sedang mengalami masa-masa keterpurukannya, Valencia, ternyata memiliki utang senilai 285 juta euro, atau sekitar Rp4,1 triliun. Utang tersebut tak lepas dari pembelian besar-besaran pada musim 2015/16 silam.

Kala itu, Valencia mendatangkan beberapa pemain dengan harga yang mahal, seperti Rodrigo (30 juta euro), Alvaro Negredo (28 juta euro), Aymen Abdennour (22 juta euro), Andre Gomes (20 juta euro), dan Joao Cancelo (15 juta euro). Sedangkan pada Agustus 2016 lalu nama Ezequiel Garay (24 juta euro) datang ke Mestalla Stadium.

Parahnya lagi, UEFA merilis jumlah utang klub yang kini duduk di peringkat 12 klasemen sementara La Liga itu tak sebanding dengan pendapatan yang mereka miliki hingga akhir 2016 lalu.

UEFA tidak memasukkan nama Valencia dalam daftar 30 klub teratas yang memiliki pendapatan tertinggi di Eropa, yang mana peringkat 30 ditempati oleh Sunderland dengan 134 juta euro. Itu berarti, pendapatan Valencia tidak lebih banyak dari pendapatan Sunderland hingga akhir 2016 lalu.

Jelas, hal ini membahayakan kondisi Valencia sendiri untuk ke depannya. Hal itu tak lepas dari kurangnya pendapatan Valencia sendiri di musim depan karena dipastikan tidak bisa tampil di ajang Eropa untuk musim depan. 


5. Inter Milan (306 juta euro)

Selebrasi pemain Inter Milan saat melawan AC Milan.

Keterpurukan Inter Milan dalam beberapa musim terakhir ternyata berbuntut pada jumlah utang yang mereka miliki. UEFA merilis, klub rival AC Milan itu terhitung hingga akhir 2016 lalu memiliki utang senilai 306 juta euro, atau sekitar Rp4,4 triliun.

Sedangkan keuntungan yang diperoleh La Beneamata hingga akhir musim 2016 lalu sekitar 172 juta euro, atau sekitar Rp2,5 triliun, setengah lebih sedikit dari jumlah utang yang mereka miliki.

Melihat hal ini, tak heran bila UEFA memberikan peringatan kepada Inter Milan mengenai masalah Financial Fair Play. UEFA mengungkapkan bahwa neraca finansial Inter masih belum seimbang. Itu dapat terjadi dikarenakan Inter pernah melakukan perombakan skuat yang besar-besaran pada beberapa musim terakhir.

“Tim investigasi CFCB memutuskan kalau Inter Milan, Besiktas dan Trabzonspor hanya memenuhi persyaratan FFP secara sebagian pada musim 2016-17,” tulis pernyataan UEFA di situs resminya.

“Sebagai konsekuensi, klub-klub tersebut masih akan terkena hukuman berupa pembatasan pemain yang berkompetisi di kompetisi Eropa dan juga pembatasan transfer pemain pada musim 2017-18," tambahnya.


6. Benfica (336 juta euro)

Selebrasi pemain Benfica saat mencetak gol ke gawang Atletico Madrid di Liga Champions 2015.

Salah satu klub besar dari Portugal Benfica, memiliki utang sebesar 336 juta euro, atau sekitar Rp4,8 triliun. Dilansir oleh footyjokes, utang-utang yang diperoleh Benfica tak lepas dari buruknya manajemen dalam beberapa tahun terakhir.

Akibatnya, mereka pun menjual beberapa pemain bintangnya seperti Angel Di Maria, Nemanja Matic, David Luiz ke beberapa klub besar dengan harga yang mahal, guna menutupi jumlah utang yang mereka miliki.

Kini, pelatih Rui Vitoria lebih memilih untuk memainkan para pemain mudanya, yang kelak bila mereka bersinar akan memiliki nilai jual yang tinggi guna menutupi utang yang mereka miliki.

Sama halnya seperti Valencia, Benfica tidak dimasukkan oleh UEFA ke dalam 30 besar klub Eropa yang memiliki pendapatan tertinggi di Benua Biru tersebut.


7. Manchester United (536 juta euro)

Manchester United keluar sebagai juara Piala EFL 2017.

Salah satu klub tersukses di Tanah Inggris, Manchester United, ternyata memiliki nilai utang yang tinggi. UEFA melansir, klub yang dimiliki oleh keluarga Glazer ini memiliki nilai utang sebesar 536 juta euro, atau sekitar Rp7,8 triliun.

Beruntung, Manchester United sudah dikenal oleh para pencinta sepakbola di seluruh dunia. Penjualan jersey para pemain, iklan dan berbagai sponsor membantu mereka dalam hal pendapatan klub.

UEFA melansir pendapatan Setan Merah berbanding lurus dengan jumlah utang yang mereka miliki, yaitu senilai 521 juta euro, atau sekitar Rp7,5 triliun pada akhir tahun 2016 lalu.

Jumlah tersebut hanya kalah dari Real Madrid (578 juta euro, atau Rp8,4 triliun) dan juga Barcelona (561 juta euro, atau sekitar Rp8,1 triliun), yang menjadikannya menjadi klub ketiga terkaya di dunia, sekaligus klub pertama dengan jumlah utang terbanyak di dunia.

Manchester UnitedAC MilanInter MilanJuventusAS RomaBenficaValenciaBola Internasional

Berita Terkini