x

3 Pemain yang 'Menolak' Bela Timnas Indonesia

Minggu, 18 Juni 2017 15:46 WIB
Editor: Tengku Sufiyanto
Suporter Timnas Indonesia.

Sepakbola merupakan cabang olahraga yang digandrungi banyak orang di planet bumi ini. Tak sekadar menjadi cabang olahraga, sepakbola telah terbentuk sebagai hiburan masyarakat di tengah hiruk pikuk kehidupan sehari-hari. Mayoritas masyarakat tanpa pandang bulu atau SARA (Suku, Ras, Antar Golongan) sangat menyukai sepakbola.

Di Indonesia, sepakbola telah berkembang menjadi hiburan dan industri, seperti yang terjadi di luar negeri. Tak ayal, mayoritas masyarakat Indonesia dari anak-anak, remaja, orang tua, lelaki, hingga perempuan menyukai olahraga yang kerap disebut bal-balan tersebut.

Skuat Timnas Indonesia saat ini.

Maka dari itu, anak-anak di Indonesia sangat gemar bermain sepakbola. Mereka bahkan bercita-cita menjadi pesepakbola profesional. Sehingga, pesepakbola berbakat Indonesia memang tidak ada habisnya. Talenta-talenta hebat para gladiator lapangan hijau Tanah Air tersebar dari pelosok negeri hingga luar negeri.

Koreografi dari suporter Tim Nasional (Timnas) Indonesia.

Ada beberapa pemain keturunan Indonesia yang sukses menitih karier di dunia sepakbola internasional. Namun, hanya segelintir yang memilih kewarganegaraan Indonesia dan membela Timnas Garuda.

Baca Juga:

Sisanya, para pemain tersebut lebih memilih kewarganegaraan tempat tinggalnya atau orang tuanya yang bukan orang Indonesia. Mereka pun 'menolak' untuk bergabung ke Timnas Garuda.

Suporter Indonesia terlihat sumringah saat memberikan semangat kepada pemain Timnas Indonesia.

Siapa saja mereka? Berikut tiga pemain yang menolak membela Timnas Indonesia untuk pembaca setia INDOSPORT:


1. Radja Nainggolan

Gelandang jangkar AS Roma, Radja Nainggolan.

Radja Nainggolan merupakan pemain keturunan Indonesia. Ia lahir dari pasangan suami istri, Marianus Nainggolan dan Lizy Bogaerts. Darah Indonesia mengalir dalam diri sang ayah yang merupakan orang Batak. Sementara sang ibu berdarah Belgia.

Gelandang jangkar AS Roma, Radja Nainggolan.

Meski begitu, pemain AS Roma itu memilih kewarganegaraan sang ibu. Sebab, sejak dari kecil dan dirinya sudah mendapat panggilan Timnas Belgia U-19.

Alhasil, ia lebih memilih untuk membela Timnas Belgia ketimbang Indonesia. Kini, Radja Nainggolan menjadi salah satu gelandang terbaik dunia.


2. Emil Audero

Kiper Juventus, Emil Audero Mulyadi.

Emil Audero merupakan kiper ketiga Juventus. Ia merupakan pesepakbola keturunan Indonesia.

Darah Indonesia mengalir dari sang ayah yang merupakan orang Nusa Tenggara Barat (NTB), Edy Mulyadi. Sementara sang ibu Antonela Audero adalah warga negara Italia.

Penjaga gawang Juventus, Emil Audero Mulyadi.

Sejak keci Emil Audero tinggal di Italia. Ia menitih karier pesepakbola profesional di Negeri Pizza. Maka tak ayal, ia lebih memilih kewarganegaraan Italia dan memperkuat Timnas Italia.

Kini, ia merupakan kiper utama Timnas Italia U-21. Ia menolak untuk bergabung dengan Timnas Indonesia.


3. Andri Syahputra

Pesepakbola muda Indonesia di Qatar, Andri Syahputra.

Andi Syahputra merupakan pemain yang selanjutnya menolak panggilan Timnas Indonesia tepatnya U-19. Andri Syahputra salah satu talenta Indonesia yang menitih karier di Qatar.

Ia sudah bergabung bersama klub Al-Ghafara Junior. Ia enggan memenuhi panggilan seleksi Timnas Garuda Muda untuk fokus bermain bersama Al-Ghafara dan merintis pendidikannya yang sudah menempuh jenjang kuliah.

Penolakan yang dilakukannya semakin mencenangkan publik sepakbola nasional, ketika Andri Syahputra membela Timnas Qatar U-18 menghadapi Timnas Inggris U-19.

Pesepakbola berdarah Indonesia, Andri Syahputra mendapat pujian dari FA ketika membela Timnas Qatar U-18.

Beberapa masyarakat mempertanyakan status Andri Syaputra sebagai WNI. Hal itu buat Kemenpora melakukan komunikasi dan konfirmasi langsung Kedutaan Besar RI di Qatar.

Andi Syahputra dan keluarganya ternyata masih tetap WNI. Soal Andi yang memperkuat timnas muda di sana, menurut hukum di Qatar adalah hal yang wajar, karena sesuai ketentuan yang ada.

"Itu sebagai bagian dari apresiasi Pemerintah Qatar kepada warga negara asing yang bekerja di Qatar yang dalam kesehariannya telah memperoleh status citizenship card tanpa harus berpindah menjadi warga negara Qatar, karena dalam sejarahnya sangat sulit dan jarang ada WNA yang mampu menjadi warga negara Qatar kecuali karena alasan khusus," tulis rilis resmi Kemenpora.

Radja NainggolanEmil Audero MulyadiTimnas IndonesiaLiga IndonesiaAndri Syahputra

Berita Terkini