x

Ternyata Bukan Bahasa yang Jadi Kendala Ruud Gullit di PSIS Semarang

Rabu, 5 Juli 2017 07:50 WIB
Editor: Gregah Nurikhsani Estuning
Ruud Gullit, gelandang bertahan PSIS Semarang.

Sebagai pesepakbola, sudah menjadi resiko bermain di tim yang diisi dengan pemain-pemain  dari bermacam-macam suku, bahasa, adat atau kebiasaan. Itu juga yang awalnya menjadi kesulitan bagi Ruud Gullit, gelandang anyar PSIS Semarang.

Tahun ini merupakan yang pertama bagi Ruud Gullit bermain bagi tim asal Pulau Jawa, dan Laskar Mahesa Jenar menjadi klub yang beruntung mendapatkannya. Ia mengaku sempat canggung karena tidak berbahasa Jawa.

"Iya saya baru pertama kali main di klub Pulau Jawa. Awalnya canggung juga, soalnya saya tidak bisa bahasa Jawa," kata Ruud membuka pembicaraan dengan INDOSPORT.

Baca juga:

Sebelum berlabuh ke klub kebanggaan warga Semarang, Ruud memulai kariernya bersama Martapura FC tahun 2013. Bermain impresif, PSMS Medan yang melihat ada potensi memutuskan untuk meminangnya setahun berselang.

"Saya pernah bermain di Martapura FC tahun 2013, terus ke PSMS Medan tahun 2014, lalu balik lagi ke Martapura tahun 2015 kemarin," sambungnya lagi.

Ruud Gullit, gelandang bertahan PSIS Semarang.

Soal nama yang mirip dengan legenda Belanda, Ruud Gullit mengaku jika itu adalah pemberian langsung dari sang ayah. Meski mengaku sempat berat dengan nama tersebut, Ruud kini menikmati nama legendaris tersebut.

"Nama saya dikasih langsung sama bapak saya. Bapak saya hobi nonton bola. Cuma saya yang meniti karier di sepakbola di keluarga. Awalnya ya berat, Mas. Tapi lama-lama saya menikmati saja," ujar Ruud.

Bermain jauh dari kampung halaman di usia relatif muda (24) tidak menjadi beban bagi Ruud, sekali pun ada masalah bahasa, itu bukan menjadi kendala baginya. Buat Ruud, bermain di klub sekelas PSIS sangat ketat persaingannya karena diisi oleh pemain-pemain yang bagus.

PSIS Semarang kembali mendapatkan sponsor baru.

"Kalau teman-teman di klub sama saja seperti klub-klub lain yang pernah saya ikut (bela). Bedanya di sini, pemainnya bagus-bagus, persaingan menjadi ketat," aku Ruud Gullit soal rasanya berkarier bersama PSIS.

"Bahasa gak jadi kendala, lama-lama bisa bahasa Jawa. Semua pemain yang dipercayakan pelatih (Subangkit), semuanya bagus sekali, Mas," tambahnya lagi mengenai kendala dan persaingan di Tim Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah tersebut.

PSIS Semarang akan bertamu ke Stadion Manahan, markas Persis Solo hari Kamis (06/07/17) nanti. Tahu betul laga itu menentukan siapa yang terbaik di Jawa Tengah, Ruud siap berikan performa maksimal bagi Johan Yoga dan kawan-kawan.

"Alhamdulillah persiapan untuk lawan Persis Solo sudah mantap. Kalau dipercaya main (oleh coach Subangkit) saya akan berusaha yang terbaik buat PSIS. Saya siap dan semangat terus," tutupnya.

PSIS SemarangLiga IndonesiaLiga 2

Berita Terkini