x

Miris! Kondisi Stadion Aleppo di Suriah Mengenaskan Akibat Perang

Jumat, 6 Oktober 2017 14:45 WIB
Editor: Nindhitya Nurmalitasari

Suriah berhasil menahan imbang Australia 1-1 dalam laga putaran final play-off Piala Dunia 2018 zona Asia, hari Kamis (05/10/17) kemarin. Hasil ini pun membuat Suriah masih memiliki harapan lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya.

Suriah awalnya tertinggal satu gol dari Australia yang lebih mendominasi jalannya pertandingan. Namun mereka berhasil berjuang sampai akhir hingga menyamakan kedudukan di menit ke-85 berkat tembakan Omar Al Somah dari titik penalti.

Suriah vs Australia.

Sayangnya, laga leg pertama yang merupakan laga kandang bagi Suriah ini tidak dilangsungkan di negara mereka sendiri. Mereka terpaksa mengungsi ke Malaysia dengan menggunakan Stadion Hang Jebat, Melaka.

Hal ini tak lepas dari kondisi Aleppo International Stadium, kandang Timnas Suriah, yang kini mengenaskan akibat terdampak perang. Keadaan ini membuat stadion yang pernah jadi kebanggaan warga Suriah itu tak layak dan tak memenuhi standar untuk menggelar pertandingan bertaraf internasional.

Kondisi sekitar Aleppo International Stadium yang dikontrol loyalis Presiden Bashar Al Assad, 23 April 2015 silam.

Padahal pada masa damai, stadion internasional yang terletak di ibu kota negara itu pernah mengalami masa jaya. Didesain oleh arsitek Polandia, Stanislaw Kus, tahun 1980 silam dan ditargetkan selesai tujuh tahun kemudian, pembangunan stadion ini justru sempat molor akibat masalah dana dan instabilitas geopolitik. 

Namun, pemerintah Suriah akhirnya melanjutkan pembangunan Aleppo International Stadium pada tahun 2003 lalu. Resmi dibuka tahun 2007 silam oleh Presiden Bashar Al Assad, stadion ini kemudian menjelma fasilitas olahraga serbaguna terbesar di Suriah dengan kapasitas 75.000 orang.

Stadion Aleppo International yang terlihat dari citra satelit Google Maps, 2017.

Akan tetapi, kondisi Aleppo International Stadium saat ini sudah sangat berbeda sekali dengan waktu awal dibuka dahulu. Setelah perang sipil meletus di Suriah tahun 2011 silam, tak ada lagi pemandangan rumput hijau lapangan atau keriuhan penonton dengan warna-warni bendera klub yang sedang bertanding.

Hal ini tergambar dari citra satelit terbaru yang ditampilkan oleh Google Maps. Kondisi rumput stadion tak lagi hijau, melainkan sudah nampak kecokelatan, kering, dan tak terawat. Selain itu, seorang netizen juga sempat mengunggah foto perbandingan antara kondisi stadion sebelum perang tahun 2009 silam dan setelah perang tepatnya tahun 2016.

Pada foto tersebut terlihat betapa kontras kondisi stadion termegah di Suriah itu dulu dan sekarang. Pada gambar tahun 2009, atau dua tahun sejak dibuka, stadion tersebut nampak cantik dan terawat. Amat berbeda dengan foto kedua yang dalam keterangannya diambil pada 23 Oktober 2016.

Meskipun dilanda perang dan tak memiliki fasilitas olahraga memadai, semangat Timnas Suriah untuk menembus Piala Dunia nyatanya tak surut. Mereka pun akan segera melakoni laga leg kedua putaran final play-off Piala Dunia 2018 Zona Asia, hari Selasa (10/10/17) mendatang di Allianz Stadium, Sydney, Australia.

Piala Dunia 2018SuriahKualifikasi Piala Dunia 2018Bola Internasional

Berita Terkini