x

5 Kemungkinan Terburuk Buntut Pembubaran Liga 1 Indonesia

Minggu, 8 Oktober 2017 13:24 WIB
Penulis: Annisa Hardjanti | Editor: Yohanes Ishak
Logo Liga 1.

Rencana mogoknya 15 klub di Liga 1 Indonesia adalah buntut dari protes mereka terkait tak adanya transparansi dari operator liga. 

Ancaman 15 klub tersebut rupanya mendapatkan respons keras dari Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi. Bahkan dirinya menganggap bahwa aksi mereka menjadi bagian dari sensasi belaka. 

Ketua PSSI, Edy Rahmayadi.

Bukannya mencegah aksi tersebut agar tak terjadi, Edy justru memberikan jalan bagi mereka jika 15 klub tersebut tetap nekat ingin mogok bertanding.

Konsekuensi tak main-main pun dihadirkan oleh Edy, di mana jika aksi tersebut tetap dilakukan, maka kemungkinan besar kompetisi Liga 1 Indonesia akan dibubarkan. 

Baca Juga

Namun, jika Liga 1 Indonesia akan benar jadi dibubarkan, tentunya keputusan Edy tersebut akan membawa dampak buruk dari sejumlah sisi di dunia sepakbola Indonesia.

Berikut INDOSPORT merangkum lima kemungkinan terburuk yang akan terjadi jika Liga 1 Indonesia akan benar-benar dibubarkan akibat dari aksi protes 15 klub tersebut. 


1. Pengangguran Ancam Para Pemain Klub

Liga 1.

Kemungkinan terbesar yang akan mengancam dari aksi protes 15 klub atas perilaku tidak transparan yang dilakukan operator liga adalah pengangguran. 

Para pemain dari 15 klub tersebut nantinya akan kehilangan karier mereka di dunia sepakbola, di mana hal itu menjadi pekerjaan utama mereka.

Tentu saja hal tersebut akan menambah daftar kasus pengangguran yang dihadapi oleh para pemain sepakbola Indonesi, dan akan membawa citra buruk bagi PSSI terkait kesejahteraan atlit sepakbola Indonesia. 


2. Berhentinya Regenerasi Pemain Timnas

Selebrasi para pemain Timnas U-19 usai gol kedua yang dicetak Egy Maulan Vikri.

Ada cukup banyak pemain Timnas Indonesia yang tumbuh dan berkembang dalam wadah Liga 1 Indonesia, terutama mereka yang berada di Timnas U-19 yang membela Indonesia dalam kualifikasi Piala Asia. 

Sebut saja pemain Timnas U-19 seperti Saddil Ramdani, Nurhidayat Haris, dan Asnawi Mangkualam. Mereka adalah para bibit muda yang berlaga di Liga 1 Indonesia. Saddil yang kini membela Persela Lamongan, Nurhidayat dan Asnawi sendiri tengah berlaga bersama PSM Makassar di Liga 1 Indonesia.

Ancaman pembubaran Liga 1 Indonesia itu tentu akan membawa kemungkinan buruk bagi mereka yang nyatanya nanti akan kehilangan wadah untuk berkembang dan serta membawa kemandekan pada regenerasi bibit muda pemain timnas Indonesia.


3. Akan Adanya Dualisme Kompetisi

Liga 1 Indonesia.

Ancaman pembubaran yang dilemparkan ketua umum PSSI pada 15 klub peserta Liga 1 Indonesia nampaknya akan mengulang kembali sejarah dualisme kompetisi yang terjadi dalam sepakbola Indonesia beberapa waktu lalu. 

Mengingat dulu sempat terbaginya dua liga yaitu Indonesia Super Championship (ISC) dan Liga Tim Transisi. Klub-klub profesional akan bermain di SIC, sedangkan Tim Transisi akan bermain di liga khusus mereka.

Liga Tim Transisi akan menggelar pertandingan antara pemain yang ada di klub nasional lintas divisi. Tentu saja, kondisi seperti bisa terjadi melihat ancaman Edy yang seperti itu.  

Bukan tidak mungkin jika 15 klub ini nantinya akan menggelar liga mereka sendiri jika Liga 1 Indonesia benar-benar dibubarkan. 


4. Promosi Otomatis Bagi Klub di Liga 2

Logo Liga 2 Indonesia 2017.

Liga 2 Indonesia merupakan kompetisi sepakbola kasta kedua yang nantinya hanya akan diikuti oleh 24 tim pada musim depannya.

Pada musim ini sendiri, Liga 2 diikuti oleh 60 tim. Kebijakan  seperti itu awalnya digunakan PSSI untuk menghasilkan pemain berkualitas baik untuk memperkuat timnas.

Namun jika pembubaran Liga 1 Indonesia benar-benar akan dilakukan, itu berarti akan menjadi kemudahan tersendiri bagi mereka yang berada di Liga 2. 

Pasalnya, dengan tidak adanya 15 klub besar di Liga 1, maka akan ada cukup banyak klub maupun pemain mereka yang naik tingkat ke kasta pertama sepakbola Indonesia tersebut. 


5. Hilangnya Hiburan Utama Penggemar Sepakbola Indonesia

The Jakmania dan Bobotoh.

Liga 1 Indonesia menjadi ajang pertandingan sepakbola yang meraup cukup banyak peminat di Tanah Air. Sejumlah tim besar menjadi salah satu pemicu yang menyedot penonton yang membludak.

Sebut saja rekor penonton terbanyak yang diraih dalam laga antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta. Pertandingan tersebut mampu menggaet 36.545 penonton dilansir dari grafik penonton terbanyak Liga 1 Goal.com.

Setidaknya terdapat tiga laga kandang di LIga 1 Indonesia yang memecahkan rekor penonton terbanyak. Ketiga laga tersebut dimiliki oleh Persib dengan 185,135 penonton, Persija dengan 181,818 penonton, dan PSM Makassar dengan 92.555 penonton. 

Penggemar sepakbola Indonesia harus siap kehilangan hiburan utama jika ancaman pembubaran Liga 1 Indonesia yang dilemparkan oleh Edy benar-benar terjadi.

Persib BandungPersija JakartaPSSIPSM MakassarTimnas u-19Timnas IndonesiaEdy RahmayadiLiga 1Liga 2

Berita Terkini