x

3 Alasan Stadion GBK Diklaim Lebih Megah dari Stadion Bukit Jalil Malaysia

Kamis, 26 Oktober 2017 18:15 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Agus Dwi Witono
Renovasi SUGBK sudah mencapai 91 persen

Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) saat ini tengah dalam tahap akhir renovasi untuk keperluan Asian Games 2018 nanti. Proses pemugaran stadion kebanggaan masyarakat Indonesia itu sudah mencapai 91,2 persen dan ditargetkan selesai awal Desember mendatang.

"Kalau progres sih sampai saat ini sudah sekitar 91,2 persen. Masih ada beberapa yang harus diperbaiki atau dalam tahap akhir. Seperti pemasangan turnstile, kursi harus dirapihkan, pemasangan lampu, dan sebagainya," jelas Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) SUGBK, Kusworo Darpito, Rabu (25/10/17).

Meskipun proses renovasi belum sepenuhnya rampung, pihak PPK SUGBK menyatakan kalau stadion dengan kapasitas lebih 76 ribu penonton ini jauh lebih unggul dibanding Stadion Bukit Jalil, Malaysia, yang merupakan stadion terbesar di Asia Tenggara.

Baca Juga

"Infrastruktur penunjangnya memang belum siap, namun Stadion GBK sudah di atas rata-rata, terutama dari segi lighting-nya. Kalau dibanding Bukit Jalil kita jauh di atasnya," ungkap Kusworo. "Memang kalau dilihat dari kapasitas kelihatan lebih banyak sana (Bukit Jalil), tapi bangunan lebih luas kita," sambung dia.


Selama proses renovasi, Stadion GBK memang telah disematkan beberapa hal baru. Mulai dari adanya kursi single seat, tempat khusus penonton difabel, hingga penggunaan panel surya untuk menghemat listrik.

Khusus ruang VVIP juga ditegaskan sangat aman andai Presiden menyempatkan diri menonton laga sepakbola. Kaca yang menutupi ruangan itu diklaim anti peluru.

Kembali ke soal kualitas dan kemegahan, apa saja yang membuat Stadion GBK disebut lebih megah dibanding Stadion Bukit Jalil, Malaysia? Berikut INDOSPORT merangkumnya untuk pembaca setia.


1. Kualitas Rumput GBK Layaknya Allianz Arena

Renovasi SUGBK sudah mencapai 91 persen

Stadion GBK menggunakan rumput jenis zoysia matrella atau rumput manila yang lazim digunakan stadion-stadion kelas dunia. Rumput jenis ini sama dengan rumput yang digunakan di Stadion Allianz Arena, markas klub Bayern Munchen. 

Rumput zoysia matrella memang merupakan salah satu rumput dengan kualitas tinggi lantaran memiliki konstruksi akar yang kuat. Selain itu, rumput jenis ini juga tidak licin sehingga tidak mencederai pemain. 

"Dibandingkan dengan Stadion Bukit Jalil, kita (Stadion GBK) jauh lebih bagus. Contohnya, kita menggunakan rumput zoysia matrella yang merupakan standar FIFA, nomor satu. Sementara Stadion Bukit Jalil masih menggunakan rumput gajah mini," klaim Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) SUGBK Kusworo Darpito, Rabu (25/10/17).

Rumput manila ini memiliki warna hijau pekat dengan tingkat elistisitas (berhubungan dengan pergerakan bola di atas permukaan rumput) juga sangat baik. Tekstur rumput dengan daun yang runcing dan rigiditas yang rapat memastikan bahwa rumput aman terkena pul sepatu bola.

Baca Juga

2. Status Green Building karena Hemat Listrik

Renovasi SUGBK sudah mencapai 91 persen

Hal lain yang membuat Stadion GBK lebih unggul dibanding Stadion Bukit Jalil adalah dari segi penghematan listrik. Ini tidak lepas dari perbaikan yang dilakukan selama masa renovasi. Di mana atap Stadion GBK dipasang panel surya untuk membantu kelistrikan. Adanya panel surya itu dilaporkan bisa menghemat listrik hingga 23 persen dari sebelumnya.

"Kita juga sudah pasang panel surya yang nanti sistem kerjanya on grip atau saling men-support. Jadi kita bisa hemat listrik hingga 23 persen," ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) SUGBK, Kusworo Darpito.

Usai renovasi nanti, Kuswaro Darpito ingin Stadion GBK mendapatkan status 'hijau' atau ramah lingkungan yang juga biasa dikenal dengan green building.

"Begitu renovasi rampung, kami ingin komplek SUGBK mendapatkan green certificate," kata Kusworo.

Tak hanya soal panel surya, Stadion GBK juga nantinya akan memanfaatkan sistem zero rain off, yaitu memanfaatkan air hujan untuk menyiram rumput stadion.

"Kita memanfaatkan air hujan. Jadi air hujan itu ditampung, selanjutnya akan digunakan untuk menyiram rumput stadion. Jadi air hujan tidak terbuang percuma," ujar Kusworo.

Baca Juga

3. Miliki Trek Lari Level Dunia

Kondisi trek lari di dalam stadion.

Selain rumput dan solar panel yang menjadi kelebihan dari GBK, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) SUGBK, Kusworo Darpito juga menjelaskan kalau lintasan lari di sisi luar lapangan merupakan level satu. Seperti yang digunakan pada kejuaraan atletik dunia.

Pihak PPK GBK juga akan mendapatkan sertifikat terkait kualitas dari trek lari di Stadion GBK dalam waktu dekat.

"Trek atletik kita juga merupakan kelas satu. Ini level lima dan kita akan mendapatkan sertifikat tersebut," ujarnya kepada awak media, Rabu (25/10/17).

Berdasarkan pantauan INDOSPORT, trek lari yang ada di Stadion GBK memang terasa nyaman saat dipakai berlari. Trek tersebut terbuat dari karet sintetis.

Baca Juga
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK)Bukit Jalil National StadiumLiga Indonesia

Berita Terkini