x

Deretan Pemain yang Layak Isi Starting XI Timnas U-19 di Kualifikasi Piala Asia 2018

Jumat, 27 Oktober 2017 20:15 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Arum Kusuma Dewi
Perkiraan susunan pemain Timnas U-19 di Kualifikasi Piala Asia 2018.

Timnas Indonesia U-19 sebentara lagi akan mengikuti kualifikasi Piala Asia U-19 di Korea Selatan, tepatnya 31 Oktober hingga 6 November mendatang. Karenanya, pelatih Indra Sjafri telah memilih 23 nama terbaik yang akan mewakili Skuat Garuda Nusantara.

Meski sudah dipastikan bermain di babak utama Piala Asia U-19 tahun depan, lantaran tampil sebagai tuan rumah, pelatih Indra Sjafri tidak ingin menganggap remeh laga kualifikasi nanti. Pelatih 54 tahun itu ingin anak asuhnya bekerja keras sehingga mencapai hasil terbaik.

Baca Juga

“Semua kegiatan yang dilakukan tim nasional, uji coba, pertandingan resmi, itu harus dengan daya juang tinggi. Maka setiap perbuatan, setiap pertandingan itu mempertaruhkan martabat bangsa," kata Indra.

“Maka gak ada cerita lawan mau lawan Timor Leste, mau lawan Korea Selatan, itu sama. Harus lakukan yang terbaik. Jangan bilang formalitas, nanti ada force majeure Indonesia gak jadi tuan rumah bagaimana?" tambahnya.

Skuat Timnas U-19 yang menjalani proses aklimatisasi di Lembang, Bandung.

Melihat semangat tak pantang menyerah dan deretan pemain yang diboyong Indra Sjafri, maka menjadi menarik pula memprediksi siapa nama-nama yang pantas untuk mengisi starting XI di kualifikasi nanti.

Selain Egy Mualana yang sudah hampir pasti menjadi andalan, siapa saja sepuluh pemain lain yang berpotensi masuk starting XI? Berikut INDOSPORT mencoba membedahnya berdasarkan keunggulan masing-masing pemain.


1. Kiper

Aqil Savik kiper Timnas Indonesia U-19.

Aqil Savik

Cedera yang dialami oleh kiper utama Timnas Indonesia U-19, Muhammad Riyandi di Piala AFF U-19 lalu nyatanya membuka kesempatan bagi Muhammad Aqil Savik untuk unjuk gigi. 

Sempat tampil mengecewakan, Aqil secara perlahan kemudian menunjukkan kualitasnya dan membawa Timnas U-19 finis di posisi ketiga Piala AFF U-18. Rupanya dukungan dan motivasi dari pelatih Indra Sjafri serta rekan-rekannya membuatnya terus tampil percaya diri.

Baca Juga

Selain sukses menggantikan peran Riyandi, Aqil juga menjelaskan ia tidak kesulitan beradaptasi dengan gaya permainan yang diterapkan tim pelatih. Sejak awal semua pemain termasuk kiper sudah dijelaskan untuk bermain lewat skema bola pendek.

"Tidak terlalu kesulitan dengan gaya main itu, dari pertama pemusatan latihan, baik dengan coach Jarot (Supriadi), pelatih kiper, temanya memang main dari kaki dan passing pendek. Semuanya harus bisa dari teknik, skill, dan segalanya," tutup jebolan Diklat Persib itu.


2. Belakang

Ramdani Lestaluhu (kedua dari kanan) mendapat kawalan ketat dari Rachmat Irianto.

Rifad Marasabessy (bek kanan)

Bek kanan asal Maluku ini tidak perlu diragukan lagi kemampuannya. Ia merupakan aktor penting di balik cemerlang penampilan Timnas U-19 sejauh ini. 

Rifad memiliki keunggulan pada sisi kecepatan dan juga kemampuan membaca permainan hingga aksi overlapping yang kerap diperagakan. Pelatih Indra Sjafri juga terlihat sangat percaya dengan potensi Rifad sehingga jarang mengotak-atik posisi yang ditempati pemain bernomor punggung 12 itu.

Pengalaman Rifad bersama Madura United tampaknya menjadi pertimbangan utama pelatih Indra Sjafri. Remaja 18 tahun itu bahkan sudah mencatatkan penampilannya di Liga 1, kompetisi kasta teratas Indonesia.

Rachmat Irianto (bek tengah)

Pemain yang satu ini layak untuk dipercaya sebagai pilihan utama dan juga kapten Timnas U-19. Ketenangan dan rasa percaya diri yang tinggi membuat Irianto layaknya sang ayah Bejo Sugiantoro, yang memberikan rasa aman bagi rekan-rekannya.

Rian, panggilan akrabnya, sejauh ini tampil sangat lugas dan tidak berlama-lama saat memegang bola. Pemain muda Persebaya Surabaya itu juga tidak ambil kompromi saat berhadapan dengan pemain lawan melalui intersepnya.

Nurhidayat Haris (bek tengah)

Pemain muda milik PSM Makassar ini layak untuk menemani Rachmat Irianto di jantung pertahanan Timnas U-19. Kombinasi keduanya juga memberikan kenyamanan bagi kiper yang menjadi benteng terakhir.

Nurhidayat juga berperan besar sebagai pemantul bola sebelum Indonesia membangun serangan dari belakang atau biasa dikenal dengan build up. Ditunjang dengan badan yang tegap, pemain bernama lengkap Nurhidayat Haji Haris itu cukup tangguh dalam duel satu lawan satu atau bola atas.

Samuel Christianson (bek kiri)

Selain Rifad Marasabessy di sisi kanan, nama Samuel juga patut diperhitungkan untuk mengawal sisi lain yakni bek kiri. Gaya bermainnya yang spartan dan kerap membantu serangan sangat cocok dengan adaptasi sepakbola modern yang diterapkan pelatih Indra Sjafri.

Pengalaman selama menimba ilmu di sebuah akademi sepakbola ternama di Valencia, Spanyol, yakni Royal European Football Academy (REFA) nampaknya berbuah manis dan semakin mematangkan permainan Samuel.


3. Tengah

Aksi memukau Egy Maulana Vikri mencetak gol kedua ke gawang Kamboja U-19.

Egy Maulana Vikri

Nama yang satun ini tentu tidak asing dan sangat identik dengan Timnas U-19 tahun ini. Apalagi kalau bukan karena skill dan gaya permainan Egy yang kerap mengacak-acak pertahanan lawan.

Egy seolah menjadi roh dalam permainan Timnas U-19 sejauh ini. Bakat Egy bahkan sudah dipantau oleh klub-klub Eropa. Klub raksasa Portugal, Benfica, secara resmi telah mengirim surat undangan untuk remaja 17 tahun itu.

Bakat Egy mulai tercium saat tampil di Toulon Tournament 2017 di Prancis, Juli 2017 lalu. Selain Benfica, Sporting Lisbon juga dikabarkan tertarik untuk mendatangkan Egy. Bahkan tiga klub La Liga Spanyol yakni  Real Madrid, Getafe, dan Espanyol juga ikut mengincar pemain berusia 17 tahun itu.

Syahrian Abimanyu

Kerap dimainkan sebagai pemain pengganti nyatanya tidak membuat kualitas Abimanyu menurun. Pelatih Indra Sjafri nampaknya harus memberikan kepercayaan lebih karena terbukti ia bisa memberikan ketenangan di lini tengah, terutama saat mengalirkan bola. 

Abimanyu sendiri merupakan pemain yang sarat pengalaman di kompetisi internasional meski usianya baru menginjak 18 tahun. Ia sudah bermain di dua edisi Piala AFF yakni di 2016 dan 2017. Selain itu, pengalaman selama menimba ilmu di Royal European Football Academy (REFA), Valencia nampaknya membuat Syahrian semakin dewasa.

Witan Sulaeman

Meski baru berusia 16 tahun, pemain yang satu ini memang layak untuk diperhitungkan. Kecepatan dan naluri menyerangnya sangat menunjang pergerakan winger lincah lainnya seperti Egy Maulana Vikri.

Bakat dan potensi Witan pun sudah dilirik oleh agen asal dari Kroasia, Dusan Bogdanovic yang merupakan CEO dan pendiri dari Garuda 19 Nusantara Sport. 

Sayangnya, karena masih belum lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), Witan diminta untuk terlebih dahulu bersabar. Meski belum mendapat tawaran langsung dari klub Eropa, agen Dusan cukup percaya dengan potensi yang dimiliki pemain PPLP Ragunan tersebut.

Muhammad Iqbal

Sempat tampil di bawah standar saat melawan Myanmar di Piala AFF U-18 lalu, perlahan tapi pasti Iqbal membuktikan kalau mentalnya sudah ke level teratas. Bermain bersama Syahrian Abimanyu, Asnawi Mangkualam dan lainnya membuat Iqbal semakin nyaman.

Iqbal nyatanya memiliki senjata tersembunyi di kaki kirinya, hal itu terbukti saat ia mencetak gol melalui tendangan bebas langsung pada Piala AFF U-18 September lalu. Selain itu, kepandaian Iqbal dalam membaca situasi dan menempatkan diri menjadi kelebihan sendiri.

Asnawi Mangkualam 

Jika menginginkan gelandang bertahan dengan tipe perusak serangan lawan maka plihan untuk memainkan Asnawi Mangkualam bisa menjadi opsi ideal bagi pelatih Indra Sjafri.

Pengalaman Asnawi pada liga profesional bersama Persiba Balikpapan di TSC 2016, Piala AFF 2016, 2017 dan juga di SEA Games 2017 bersama Timnas U-22 menjadi kelebihan pemain milik PSM Makassar tersebut.  

Asnawi menjadi orang pertama yang bisa menjadi penghalau serangan lawan. Jika diturunkan bersama Syahrian Abimanyu bukan tidak mungkin keduanya akan memberikan ketangguhan di lini tengah Timnas Indonesia U-19


4. Depan

Tendangan Rafli Musalim yang membuah gol pertama untuk TImnas U-19 vs Kamboja

Rafli Mursalim

Dibanding Hanis Saghara, pilihan untuk menurunkan Rafli sebagai starter tampaknya idela. Rafli memiliki insting membunuh sebagai predator kotak penalti. Terbukti di Piala AFF U-18 lalu, pemuda asal Tangerang Selatan itu menorehkan 6 gol, terpaut dua gol dari top skor Piala AFF U-18, Egy Maulana Vikri yang mencetak 8 gol.

Ketajaman Rafli sebelumnya juga sudah terasah semenjak ia bermain di Liga Santri 2016 lalu. Ketika itu ia menjadi top skor dengan 15 gol serta meraih gelar pemain terbaik.

Di dua laga uji coba terakhir Timnas U-19, Rafli juga mampu mencetak satu gol saat melawan Kamboja. Tubuh tegas dan sepakan akurat menjadi senjata andalan di samping kemampuan heading yang terus diasah.
 

Indra SjafriTimnas u-19Liga IndonesiaEgy Maulana VikriAsnawi Mangkualam BaharSyahrian AbimanyuRifad MarasabessyM Rafli MursalimWitan Sulaeman

Berita Terkini