x

4 Faktor Mengapa Wenger Tak Layak Dipertahankan

Senin, 6 November 2017 07:43 WIB
Penulis: Alfia Nurul Fadilla | Editor: Yohanes Ishak
Arsene Wenger, pelatih Arsenal.

Arsene Wenger saat ini berstatus sebagai manajer yang paling lama bertugas di Inggris sejak Sir Alex Ferguson pensiun dari Manchester United pada 2013. Menukangi The Gunners sejak 1996, Wenger sudah mempersembahkan tiga titel Liga Primer Inggris dan enam Piala FA.

Manajer berusia 66 tahun itu mengakui, keawetan dan kesetiaannya pada satu klub itu bukan tidak mungkin disamai oleh manajer lain. Namun, perkembangan sepakbola saat ini yang sangat haus akan kesuksesan membuatnya ragu-ragu.

“Saya bisa membayangkan ada manajer lain yang bertahan 20 tahun di satu klub. Tetapi sepertinya hal itu sangat sulit terjadi,” kata Wenger kepada beIN Sport yang dilansir Goal.com.

Baca Juga

Arsene Wenger baru saja menerima kekalahan 1-3 di Liga Primer Inggris, Minggu (05/11/17) kontra Manchester City, di Etihad Stadium. Dengan kekalahan ini, Wenger semakin di protes para fans dan seruan Wenger Out kembali banyak dibicarakan di sosial media.

Para fans sudah semakin gerah dengan pelatih asal Prancis ini, pasalnya semakin lama Wenger semakin minim prestasi.

Maka dari itu INDOSPORT akan merangkum alasan mengapa Wenger tak layak dipertahankan manajemen Arsenal.


1. Sudah 13 Tahun Tak Juara Liga Primer Inggris

Arsenal terakhir kali mengangkat piala Liga Primer Inggris di musim 2003/04.

Arsene Wenger terakhir kali membawa Arsenal juara Liga Primer Inggris pada tahun 2004 lalu. Setelah itu, manajer asal Prancis itu selalu gagal hingga sekarang.

Sudah 13 tahun Arsenal tak juara Premier League. Arsene Wenger menyebut memang persaingan semakin sulit, bahkan sekelas Real Madrid lama tak juara di Spanyol.

Terakhir kali Arsenal memenangi Liga Primer Inggris adalah pada musim 2003/04 lalu. Bukan tidak mungkin, jika puasa gelar mereka masih akan berlanjut di musim ini yang artinya 14 tahun berlalu tanpa trofi liga.

Lama tanpa gelar liga, Arsenal musim ini menghadapi tekanan yang semakin besar karena tak kompetitif di papan atas Liga Primer Inggris. Bahkan The Gunners selama ini disebut-sebut sebagai tim favorit posisi 4 karena selalu mengakhiri kompetisi diposisi tersebut.


2. Wenger Membeli Pemain Baru Demi Kepuasan, Bukan Prestasi

Hector Bellerin, Mesut Ozil, Theo Walcott, Alex Iwobi, Shkodran Mustafi, Laurent Koscielny, dan Granit Xhaka berkumpul meryakan gol ke gawang Tottenham Hotspur.

Saat Arsene Wenger mendatangkan Mesut Ozil dan Alexis Sanchez mungkin tak sedikit dari penggemar Arsenal yang berteriak kegirangan. Padahal, Wenger sebetulnya sedang memberikan harapan palsu kepada mereka.

Ozil dan Sanchez memang pemain kelas dunia dengan nama besar, tetapi apakah mereka benar-benar pemain yang dibutuhkan oleh Arsenal?

Selain itu di lini pertahanan, banyak pengamat sepakbola mengatakan bahwa Arsenal mempunyai masalah di depan garis pertahanan, mereka tidak memiliki seorang gelandang bertahan mumpuni. Francis Coquelin memang sempat memberikan angin segar, tetapi itu juga tak mampu bertahan lama.

Wenger kemudian memberikan jawaban dengan membeli dua pemain sekaligus, Mohamed Elneny dan Granit Xhaka. Sayangnya, kedua pemain tersebut juga tak mampu memberikan dampak bagi performa Arsenal sejauh ini, karena lini pertahanan Arsenal tetap tidak terlindungi dengan baik.

Meski demikian, menariknya, pemain-pemain baru Arsenal belakangan ini, termasuk Xhaka dan Elneny, mempunyai kualitas yang diinginkan Wenger, yaitu pandai mengirimkan umpan-umpan yang akurat.

Mereka sepertinya hanya didatangkan untuk menutup lubang yang ditinggalkan pemain-pemain Arsenal sebelumnya demi “The Arsenal Way” yang hakiki.

Prestasi belakangan, asalkan mereka dapat memberikan kepuasaan bagi Wenger, peringkat empat besar di Liga Primer Inggris sudah lebih dari cukup. 


3. The Gunners Butuh Sentuhan Baru

Arsenal saat sedang latihan bersama pelatihnya, Arsene Wenger.

Fans Arsenal sudah muak hanya bisa mendapat tiket ke Liga Champions setiap musimnya. Mereka bahkan menyuarakan tak perlu lagi sepakbola indah asalkan bisa meraih trofi.

Ya, keadaan semakin memburuk karena Arsenal kemungkinan disalip klub rival seteru mereka, yakni Tottenham Hotspur di klasemen sementara musim ini. Artinya kinerja The Gunners di bawah Wenger semakin menurun setiap musimnya.

Manajemen Arsenal boleh saja berdalih kalau pergantian manajer tidak akan menyelesaikan masalah. Namun upaya ini harus segera dilaksanakan daripada terus bertahan dengan Wenger yang tidak lagi bekerja secara maksimal.


4. Tak Mau Ubah Taktik

Arsene Wenger.

Arsene Wenger dikenal sebagai orang yang jenius untuk urusan taktik. Dia mampu menciptakan sepakbola menyerang yang indah dan ditiru oleh banyak klub lain di dunia.

Sayangnya, sepakbola menyerang ala Arsenal tak selamanya berhasil dengan baik. Terutama menghadapi klub-klub besar yang punya kualitas setara.

Alih-alih mengubah strategi, Wenger justru mempertahankan metodenya siapapun lawan Arsenal. Akibatnya, The Gunners pun sering kalah dalam laga yang krusial. Beberapa pemain yang menurut para fans pantas dijadikan starting line up, malah dijadikan Arsene sebagai cadangan.

Jika Wenger tak dipecat, maka tim-tim lain semakin tahu strategi Arsenal. Hal ini tentu membuat tim London Merah kesulitan meraih kemenangan musim depan.

ArsenalArsene WengerMesut OzilAlexis SanchezLiga Primer InggrisLaurent KoscielnyArsenal Indonesia Supporter Club (AIS)Liga Inggris

Berita Terkini