x

3 Persamaan Indra Sjafri dan Luis Milla, Mengapa PSSI Tak Singkirkan Keduanya?

Jumat, 17 November 2017 12:10 WIB
Editor: Lanjar Wiratri
Indra Sjafri dan Luis Milla

Indra Sjafri tengah menjadi perbincangan setelah PSSI mengindikasikan tak akan mempertahankannya sebagai juru racik Timnas U-19. Kembali usai mendampingi skuat Garuda Nusantara, julukan Timnas U-19, dari babak Kualifikasi Piala Asia U-19 2018 yang bergulir di Korea Selatan, Indra justru mendapati nasibnya kini terancam.

PSSI tampaknya tak puas dengan penampilan Timnas U-19 yang menjadikan babak Kualifikasi Piala Asia U-19 2018 sebagai pemanasan. Sebagaimana diketahui, Indonesia menjadi tuan rumah Piala Asia U-19 2018 sehingga mereka sebenarnya tak perlu berlaga di babak kualifikasi.

Baca Juga

Kekalahan 4-0 dari Korea Selatan dan takluk atas Malaysia 1-4 tampaknya membuat PSSI geram dan tak tertarik untuk memperpanjang kontrak Indra Sjafri. Ketua Umum (Ketum) PSSI, Edy Rahmayadi, bahkan tegas menyebut jika mantan pelatih Bali United itu hanya perku menunggu waktu sebelum dipecat.

"Nasibnya (Indra Sjafri) sudah tidak di ujung tanduk lagi tapi di ujung kaki," ucap Edy Rahmayadi usai laga Timnas Indonesia U-23 kontra Suriah U-23 Kamis (16/11/17) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang. 

Pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19, Indra Sjafri.

Indra Sjafri memang belum dapat mempersembahkan prestasi bersama Timnas U-19 usai pada 2013 lalu berhasil membawa Evan Dimas dkk menjuarai Piala AFF U-19. Namun jika dibandingkan dengan prestasi pelatih Timnas U-22 dan senior Indonesia, Luis Milla, mengapa PSSI hanya mengevaluasi Indra Sjafri bersama Timnas U-19? Bukankah lebih adil untuk mengevaluasi keduanya?

Sebagai perbandingan, berikut INDOSPORT menyajikan head to head prestasi Indra Sjafri bersama Timnas U-19 dan Luis Milla bersama Timnas U-22.

Luis Milla dalam jumpa pers usai pertandingan. Herry Ibrahim/INDOSPORT

1. Sama-sama Gagal Mencapai Target Awal

Indra Sjafri dan Evan Dimas Darmono

PSSI di awal penunjukkan Luis Milla sebagai pelatih Timnas Indonesia U-22 menargetkan pelatih Spanyol tersebut untuk mempersembahkan gelar juara SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia lalu. Namun, target tersebut meleset karena Skuat Garuda Muda gagal menaklukan Malaysia di semifinal SEA Games 2017. Tak sampai di situ, Luis Milla juga gagal mengantar Timnas Indonesia lolos dari babak Kualifikasi Piala Asia U-23 2018.

Kegagalan Milla memenuhi target awal tak membuat ia langsung terancam dari kursinya. Kini, Milla masih menyisakan satu target lagi, yakni memberikan gelar juara untuk Timnas U-23 di ajang Asian Games 2018, di mana Indonesia menjadi tuan rumah.

Senasib dengan Milla, Indra Sjafri pun gagal membawa Timnas Indonesia U-19 untuk menjuarai Piala AFF U-19 tahun ini. Egy Maulana Vikri dkk harus puas finis di peringkat ketiga setelah tak mampu melalui hadangan Thailand di babak semifinal.

Meski penampilan Timnas U-19 dapat dikatakan cukup impresif. Perjalanan Skuat Garuda Nusantara dapat dibilang cukup baik, meskipun kalah 0-3 dari Vietnam pada penyisihan, namun mereka lolos ke semifinal sebagai juara grup. 


2. Milla Diberi Kesempatan, Indra Sjafri Tidak

Luis Milla dalam jumpa pers usai pertandingan. Herry Ibrahim/INDOSPORT

Milla kini masih memiliki satu kesempatan untuk membuktikan dirinya pantas dipertahankan sebagai pelatih Timnas. Asian Games 2018 akan menjadi pembuktian Milla untuk mempersembahkan prestasi, setelah gagal di SEA Games 2017 lalu.

Di sisi lain, Indra Sjafri yang dikontrak selama setahun untuk menangani Timnas Indonesia U-19 masih memiliki satu target lain. Timnas U-19 akan berlaga di ajang Piala Asia U-19 2018 tahun depan dan sesungguhnya tugas Indra Sjafri untuk mengaawal Skuat Garuda Nusantara di ajang tersebut.

Edy Rahmayadi mengungkapkan PSSI bakal memperpanjang kontrak Indra Sjafri sebagai pelatih Timnas Indonesia U-19. Urusan kontrak, Edy menegaskan pihaknya akan segera menyodorkan kontrak baru untuk pelatih Garuda Nusantara tersebut.

"Siapa yang mau menghentikan dia. Perkara kontrak itu kan nanti diperpanjang, ya gitu aja kan," ujar Edy.

Namun nasib berkata lain karena PSSI tampaknya memutuskan untuk tak lagi memperpanjang kontrak Indra Sjafri.


3. Selalu Tak Berdaya Lawan Malaysia

Indra Sjafri dan Luis Milla

Satu persamaan lainnya, baik Indra Sjafri maupun Luis Milla memiliki catatan buruk saat menghadapi tim musuh bebuyutan Timnas Indonesia, yakni Malaysia. Milla tak pernah mampu membawa Timnas Indonesia menang atas Tim Negeri Jiran.

Timnas U-22 takluk atas Malaysia dengan skor tipis 0-1 di babak semifinal SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia lalu. Trend negative menghadapi Malaysia berulang saat Milla lagi-lagi gagal mengantarkan Timnas Indonesia menang melawan Malaysia di Kualifikasi Piala Asia U-23 2018.

Lagi-lagi Timnas Indonesia ditaklukkan Malaysia dan kali ini Timnas Indonesia U-22 harus pasrah tak lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2018. Kekalahan melawan Malaysia membuat Indonesia harus mengubur mimpi tampil di Piala Asia U-23 tahun depan.

Sementara itu, Indra Sjafri juga mengalami nasib buruk saat melawan Malaysia. Kekalahan 1-4 atas Malaysia di pertandingan terakhir kualifikasi Piala Asia U-19 2018 di Korea Selatan bahkan disebut-sebut sebagai penyebab ia tak dipercaya lagi untuk menangani Timnas U-19.

Indra SjafriTimnas u-19Timnas U-22Timnas IndonesiaLuis Milla

Berita Terkini