x

Semangat Leganes! 4 Tim Ini Raih Gelar Juara dengan Status Kuda Hitam

Kamis, 25 Januari 2018 16:32 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
Deretan klub-klub kuda hitam yang mampu meraih gelar juara.

Ajang Copa del Rey 2017/18 yang baru saja menyelesaikan laga perempatfinal saat ini tengah menjadi sorotan. Pasalnya, salah satu tim bertabur bintang yang dijagokan, Real Madrid kandas.

Bila Anda berpikir yang mengalahkan Los Blancos adalah tim sekelas Barcelona atau Atletico Madrid, Anda salah besar. Nyatanya, klub yang menjadi mimpi buruk Cristiano Ronaldo dkk. adalah Leganes.

Pada leg pertama babak perempatfinal yang berlangsung di Estadio Municipal de Butarque pada 19 Januari 2018 lalu, Leganes sempat diragukan bisa ke semifinal setelah kalah tipis 0-1.

Aksi selebrasi para pemain Leganes setelah berhasil kalahkan Real Madrid dengan skor 2-1.

Namun, seolah mendobrak anggapan miring, Gabriel Pires dkk sukses memenangkan leg kedua di Santiago Bernabeu pada Kamis (25/01/18) dini hari dengan skor 2-1. Hasil tersebut membuat mereka melangkah ke semifinal karena unggul agresivitas gol tandang.

Kemenangan tersebut pun membuat Leganes menjelma menjadi sosok tim kuda hitam, yang memiliki peluang untuk meraih gelar juara, yang sudah tidak pernah mereka rasakan sejak 1993 silam, kala menjuarai Segunda Division B (kasta kedua kompetisi sepakbola Spanyol).

Meskipun tidak memiliki pemain-pemain berlabel bintang seperti Lionel Messi, Gareth Bale, atau Antoine Griezmann, Leganes mendadak muncul sebagai jagoan baru meski dengan status kuda hitamnya.

Baca Juga

Sejarah sendiri mencatat sudah berkali-kali tim berstatus hitam mampu membuat kejutan dengan menjuarai berbagai kompetisi yang sebelumnya dikuasai klub-klub bermaterikan pemain bintang.

Berikut INDOSPORT sajikan sejumlah momen dalam sepakbola dimana tim kuda hitam sukses meraih gelar juara:


1. Denmark (Juara Euro 1992)

Timnas Denmark saat juara Piala Euro 1992.

Belanda, Italia, Inggris, Spanyol, Prancis, dan Jerman merupakan negara di Eropa yang menjadi kiblat sepakbola. Bukan tanpa alasan, mengingat keenam negara tersebut memiliki kompetisi sepakbola elite dan kerap melahirkan pemain-pemain berkualitas.

Tidak mengherankan juga bila setiap kompetisi sepakbola antar negara di Eropa, Euro, keenam negara tersebut selalu dijagokan untuk meraih gelar juara. Namun, hal tak terduga pernah  mewarnai kompetisi Euro 1992 yang berlangsung di Swedia.

Disebut tak biasa, karena negara yang keluar sebagai juara adalah Denmark. Ya, negara yang beribukota di Copenhagen tersebut membuat orang kaget karena untuk pertama kalinya meraih gelar juara Euro.

Berada di Grup 1 bersama dengan Swedia, Prancis, dan Inggris, Denmark mampu lolos ke babak semifinal dengan status runner-up. Menghadapi Inggris mereka imbang 0-0, lalu kalah 0-1 dari Swedia, dan kemudian mengalahkan Prancis dengan skor 2-1.

Pada babak semifinal, mereka berhadapan dengan Belanda yang saat itu menjadi pemuncak klasemen Grup 2. Di waktu normal, kedua tim bermain imbang 2-2 dan dilanjutkan dengan adu penalti. Beruntung bagi Denmark, mereka sukses meraih kemenangan setelah Marco van Basten gagal menjalankan tugasnya dengan baik dan mereka unggul 5-4.

Usai menundukkan Belanda, Denmark pun bertemu dengan Jerman pada partai final yang berlangsung 26 Juni 1992. Dalam pertandingan yang disaksikan oleh 37.800 penonton yang memadati Ullevi Stadion, Denmark sukses meraih kemenangan 2-0 lewat gol John Jensen dan Kim Vilfort.


2. Blackburn Rovers (Juara Liga Primer Inggris 1994/95)

Blackburn Rovers saat juara Liga Primer Inggris 1994/95.

Sejak 1992, kompetisi Liga Inggris berubah nama menjadi Liga Primer Inggris. Sebanyak 22 tim berjuang dalam 42 pertandingan yang berlangsung sejak Agustus hingga Mei.

Di dua kompetisi awal Liga Primer Inggris, yakni musim 1992/93 dan 1993/94, gelar juara selalu berhasil dibawa pulang oleh tim asuhan Sir Alex Ferguson, yaitu Manchester United.

Namun, kejadian berbeda terjadi dalam ajang Liga Primer Inggris musim 1994/95. Pasalnya, Setan Merah dibuat gigit jari oleh Blackburn Rovers yang keluar sebagai pemegang trofi juara. Parahnya, saat itu Blackburn menjadi juara karena unggul selisih satu poin saja dari Man United.

Dari 42 pertandingan yang berlangsung, The Blue and Whites mampu mengoleksi 27 kemenangan, delapan kali hasil imbang, hanya tujuh kali kekalahan. Catatan tersebut membuat mereka mengoleksi 89 poin, satu poin di atas Man United yang mengoleksi 88 poin.

Tidak hanya berhasil meraih gelar juara, salah satu penggawa Blackburn, Alan Shearer juga tercatat sebagai top skorer musim tersebut. Dimainkan dalam 42 pertandingan, Shearer mampu 34 kali mencatatkan namanya di papan skor.


3. Yunani (Juara Euro 2004)

Timnas Yunani saat Juara Euro 2004.

Telah disebutkan bahwa pada ajang Euro 1992, Denmark mampu membuat kejutan dengan kesuksesannya membawa gelar juara meski berstatus kuda hitam. Siapa yang sangka jejak Denmar tersebut juga diikuti oleh Yunani.

Negara yang dikenal sebagai penghasil filsuf-filsuf terkemuka tersebut jangankan dijagokan, banyak pencinta sepakbola mungkin tidak tahu siapa-siapa saja nama pemainnya. Namun, tanpa memperdulikkan itu semua, Yunani mampu tampil impresif.

Di laga perdana penyisihan Grup A saja mereka mampu membuat kejutan dengan mengalahkan tuan rumah, Portugal dengan skor 2-1. Padahal saat itu Portugal diperkuat oleh Luis Figo dan Cristiano Ronaldo.

Keajaiban Yunani pun berlanjut ketika mereka bertemu dengan Prancis di babak perempatfinal. Melawan tim yang diperkuat nama-nama terkenal seperti Zinedine Zidane, Thierry Henry, dan Lilian Thuram, Yunani mampu keluar sebagai pemenang dengan skor tipis 1-0 lewat gol Angelos Charisteas.

Republik Ceko kemudian menjadi lawan Yunani di babak semifinal. Pertandingan keduanya berlangsung alot hingga berlanjut ke masa pertambahan waktu. Saat itu, pertandingan mengusung sistem silver goal, jadi tim yang lebih dulu mencetak gol pada masa extra time, langsung keluar sebagai pemenang. Beruntung bagi Yunani, Traianos Dellas tampil sebagai pahlwan lewat golnya yang menghantarkan Yunani ke babak final.

Pada partai puncak, Yunani kembali berhadapan dengan Portugal yang sebelumnya sudah mereka hadapi di penyisihan Grup A. Dan lagi-lagi, Yunani mampu membuat publik tuan rumah terdiam setelah keluar sebagai pemenang dengan skor 1-0 elwat gol Angelos Charisteas. Yunani untuk pertama kalinya berhasil meraih gelar juara Euro.


4. Leicester City (Juara Liga Primer Inggris 2015/16)

Leicester City saat juara Liga Primer Inggris 2015-16 bersama Claudio Ranieri.

Saat diminta menyebut klub-klub asal Inggris yang Anda ketahui, kebanyakan orang akan menyebut Arsenal, Chelsea, Liverpool, dan Manchester United. Bukan tanpa alasan memang, mengingat keempat klub tersebut sudah tak terhitung berkali-kali meraih gelar juara, baik di level domestik maupun internasional.

Setiap awal musim kompetisi, keempatnya pun muncul sebagai tim yang paling dijagokan bisa meraih gelar juara pada akhir musim. Akan tetapi sebuah kejadian mengejutkan mewarnai perhelatan Liga Primer Inggris 2015/16.

Disebut mengejutkan lantaran yang menjadi juara di akhir musim bukanlah klub-klub yang disebutkan sebelumnya. Melainkan sebuah klub yang baru setahun promosi, yakni Leicester City.

Klub berjuluk The Foxes tersebut menjadi bukti nyata bahwa dalam sepakbola, apapun bisa terjadi. Memang benar, siapa yang menyangka klub yang kala itu diasuh Claudio Ranieri bisa meraih gelar juara dengan materi pemain yang bila ditotal seluruhnya kurang dari 20 juta poundsterling (sekitar Rp378 miliar).

Dari total 38 pertandingan yang mereka jalani, Riyad Mahrez dkk mampu mengoleksi 81 poin, yang didapat dari 23 kemenangan, 12 kali hasil imbang , dan hanya tiga kali kekalahan.

Tidak berhenti di situ, penyerang andalan Leicester, Jamie Vardy juga mampu membuat sejarah baru sebagai pemain pertama yang bisa mencetak gol di 11 pertandingan berturut-turut.

YunaniLeicester CityDenmarkLiga Primer InggrisBlackburn RoversBola InternasionalEuro 2004Euro 1992

Berita Terkini