x

Profil Tim Peserta Liga 1 2018: Bhayangkara FC

Jumat, 9 Maret 2018 13:29 WIB
Penulis: Fery Andriawan | Editor: Lanjar Wiratri
Bhayangkara FC.

Dramatis adalah satu kata yang menggambarkan akhir musim dari Liga 1 musim 2016/2017 lalu. Bhayangkara FC berhasil keluar menjadi juara umum kompetisi terbaik klub-klub asal Indonesia. Uniknya, skuat asuhan Simon McMenemy itu hanya unggul selisih gol dari peringkat kedua Bali United. Kedua tim sama-sama memperoleh 68 poin hasil dari 34 pertandingan pada klasemen akhir.

Dongeng masih belum usai, Bhayangkara dituduh melakukan “kecurangan” demi memuluskan langkah menjadi juara liga. Pada pertandingan melawan Mitra Kukar, mereka mengakhiri laga dengan kemenangan WO karena ada pelanggaran secara teknis. Klub asal Borneo menggunakan pemain yang tengah mendapat hukuman akumulasi kartu, yakni Mohamed Sissoko.

Walaupun Bhayangkara FC menjuarai Liga 1, mereka tidak dapat bermain di ajang internasional. Alasannnya adalah klub berjuluk The Guardian itu masih belum mendapatkan lisensi AFC. Oleh karena itu, posisi mereka digantikan oleh Bali United dan Persija Jakarta. Kini, klub yang bermarkas di Stadion Patriot Candrabraga itu bisa konsisten membangun skuat kembali.

Baca Juga

Menjelang musim baru ini, mereka mengikuti turnamen tahunan Piala Presiden 2018. Sayangnya, mereka gagal melewati babak grup karena kalah head to head gol dari Arema FC. Kehilangan beberapa pemain kunci semisal Evan Dimas dan Ilhamudin Armayn memang sangat terlihat jelas. Klub yang dimiliki Kepolisian RI ini terlihat masih mencoba berbagai skema demi mencari strategi terbaik.

Skuat Bhayangkara FC merayakan keberhasilan menjadi juara Liga 1 2017.

Sebelum mengikuti Piala Presiden, Bhayangkara juga sempat melakukan uji coba melawan klub kuat asal Jepang, FC Tokyo. Pada  laga itu, mereka harus mengakui kehebatan sang tamu dengan skor 2-4. Selain itu, Awan Setho juga harus menepi selama beberapa saat lantaran cedera akibat benturan keras dengan penyerang lawan bernama Diego Oliviera. Kejadian itu bahkan membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit.

Dari sekian laga uji coba yang dijalani, Bhayangkara FC memang terlihat masih tumpul. Bahkan, mereka juga harus menelan kekalahan dari Persis Solo yang notabene berada di bawah mereka dalam hal segi kualitas pemain. Kehilangan Ilija Spasojevic yang hengkang ke Bali United berdampak pada menurunnya produktivitas di lini serangan. Paulo Sergio seperti kehilangan tandemnya di musim lalu.


1. Formasi yang akan diterapkan

Bhayangkara FC sebelum tampil di Piala Presiden 2018.

Bhayangkara masih belum menemukan strategi yang pas untuk mengarungi Liga 1 yang akan bergulir pada akhir Maret. Alasannya jelas karena hasil tidak maksimal dalam beberapa pertandingan persahabatan yang mereka jalani. Pindahnya banyak pemain kunci juga membuat pelatih Simon Mcmenemy masih harus meraba-raba bagaimana cara meramu skuat The Winning Team.

Menurut prediksi, pelatih Mcmenemy akan menggunakan pola 4-2-3-1 dengan mengandalkan Awan Setho Rahardjo di bagian penjaga gawang. Pindah ke lini belakang, empat pemain bertahan akan diisi oleh I Putu Gede Juni Antara, Indra Kahfi, Vladimir Vujovic dan Fatchu Rochman. Kombinasi senior dan yunior akan bagus untuk keseimbangan mereka.

Latihan Bhayangkara FC

Pindah ke tengah, Lee Yoo Jun dan Vendry Mofu akan menjadi motor penyambung bola dari belakang ke depan. Maldini Pali, Paulo Sergio dan Dendy Sulistiawan merupakan tiga pemain yang tepat untuk memberikan dukungan terhadap David da Silva di lini depan. Penyerang baru ini adalah sosok yang ditunjuk sebagai pengganti Ilija Spasojevic.


2. Pemain anyar Bhayangkara FC

Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy.

Bhayangkara FC mempunyai tugas berat pada musim ini, yaitu mempertahankan gelar juara Liga 1. Untuk melakukan hal tersebut, mereka harus mempunyai skuat yang dalam agar dapat mengarungi pertandingan dengan kemenangan. Pekerjaan rumah menumpuk berada di meja Mcmenemy. Mantan pelatih Filipina itu harus bisa mencari pengganti yang pas untuk beberapa nama yang pindah, terutama trio Evan Dimas, Ilhamudin Armayn dan Ilija Spasojevic.

Kepergian ketiganya pasti akan memberikan dampak besar bagi skuat The Guardian. Terlebih lagi, mereka adalah pemain inti yang hampir selalu dimainkan di setiap laga. Selain itu, Bhayangkara FC juga harus melepas sejumlah pilar lainnya, seperti Otavio Dutra dan Alfin Tuasalamony.

Bhayangkara juga cepat melakukan pembelian pemain baru untuk menambal posisi tersebut. Vladimir Vujovic didatangkan secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Persib Bandung. Di lini tengah, mereka mendaratkan talenta Papua bernama Vendry Mofu yang musim lalu berkostum Sriwijaya. Jajang Mulyana juga didaratkan oleh Bhayangkara namun uniknya sang pelatih akan menggunakan jasanya sebagai pemain bertahan, diplot sebagai pengganti Otavio Putra.

Tak lupa, mereka juga mendatangkan striker naturalisasi bernama Herman Dzumafo Epandi dan penyerang muda asal Persipura Jayapura, Marinus Mariyanto Wanewar. Zah Rahan sempat diisukan bergabung namun masalah keimigrasian membuat pemain yang sempat malang melintang di Liga Indonesia gagal kembali ke tanah air.


3. Paulo Sergio, Nyawa Bhayangkara FC musim 2018/2019

Spasojevic dan Paulo Sergio

Paulo Sergio Moreira Goncalves adalah pemain kunci sang juara bertahan pada musim depan. Performa maksimal gelandang asal Portugal itu bahkan mendapatkan apresiasi yang sangat besar. Ia terpilih sebagai pemain terbaik Liga 1 2017 dengan mengalahkan dua nominator lainnya yang tidak kalah hebat, yakni Sylvano Comvalius (Bali United) dan Willem Jan Pluim (PSM Makassar).

Sedikit informasi, pemain ini didatangkan oleh Bhayangkara FC dari Vitoria Guimaraes dan berpredikat sebagai marquee player. Predikat tersebut berhasil ia bayar lunas dengan torehan Sembilan gold an 10 assists dari 29 penampilan di Liga 1. Konsistensi itulah yang membuatnya menyandang gelar terbaik di gelaran kompetisi terbesar di tanah air. Peran vitalnya akan kembali diuji musim ini. Tanpa adanya Ilija Spasojevic, akankah ia masih bisa bersinar?

Paulo Sergio mendapatkan tandem baru yang tidak kalah hebat dari Spaso. Penyerang itu bernama David Aparecido da Silva. Sebelumnya, pemain asal Brasil ini memperkuat Qadsia (Kuwait) dan Al Khor (Qatar). Keduanya sudah sempat bermain bersama pada laga melawan Tokyo FC lalu.

Evan DimasIlija SpasojevicIlham Udin ArmaiynLiga IndonesiaBhayangkara FCSimon McMenemyPaulo SergioProfil Tim Liga 1 2018

Berita Terkini