x

Offside dan 3 Aturan-aturan Lain yang Selamanya Mengubah Takdir Sepakbola

Sabtu, 10 Maret 2018 15:42 WIB
Editor: Gerry Crisandy
Offside dan 3 Aturan-aturan Lain yang Selamanya Mengubah Takdir Sepakbola

Sepakbola adalah sebuah evolusi tiada akhir. Perubahan-perubahan mulai dari yang drastis hingga koreksi-koreksi minor terjadi hampir di setiap pergantian musim. 

Tujuannya, jelas, untuk mengantarkan olahraga paling populer di dunia ini ke keberadaan yang lebih baik -- bagi pemain, manajemen di pinggir lapangan, wasit dan penonton. 

Baca Juga

Salah satu dari aspek yang selalu mengalami pembenahan adalah aturan permainan. Aturan sepakbola sendiri pertama kali dituliskan d London, Inggris pada tahun 1863. 

Satu rapat diadakan di Freemasons' Tavern yang kemudian menjadi fondasi asosiasi sepakbola Inggris, FA, dan menjadi titik kelahiran standar permainan si kulit bundar yang kita gemari saat ini.


1. Aturan offside

Juan Mata dinyatakan offside oleh wasit.

Pada tahun yang sama aturan pertama sepakbola distandarisasi, aturan offside pun dikenalkan pada dunia. Tapi berbeda aturan yang kita kenal saat ini, kala itu setiap pemain yang berada di depan bola dianggap offside. 

Hal tersebut hampir sama dengan aturan rugby di mana seorang pemain tidak dapat memberikan bola kepada pemain yang berada di depannya -- hanya pemain yang sejajar dan berada di belakangnya.

Barulah pada tahun 1860-an, FA mengadopsi 'aturan tiga pemain' di mana seorang penyerang baru dianggap offside bila berada di depan pemain bertahan terakhir ketiga, sehingga operan-operan dapat berkembang di dalam sebuah pertandingan.

Kemudian di tahun 1990, untuk mempromosikan 'sepakbola menyerang', seorang penyerang baru bisa disebut offside bila ia berada di depan pemain bertahan terakhir dari tim lawan.


2. Tendangan penalti

Gol penalti yang dicetak oleh Ciro Immobile.

Terdapat sebuah asumsi di kala sepakbola pertama kali dimainkan di mana seseorang tidak mungkin sengaja melakukan pelanggaran terhadap pemain lain. Hingga pada tahun 1891, tendangan penalti yang pada awalnya disebut 'tendangan kematian' diberlakukan.

Pada awalnya keputusan apakah sebuah pelanggaran dianggap pantas dihukum dengan tendangan penalti diambil melalui kesepakatan dua kapten tim. Hingga sepakbola semakin kompetitif dan akhirnya seorang wasit diperkenankan untuk masuk ke lapangan untuk mengambil keputusan mutlak.

Uniknya, hingga tahun 1902, penalti tidak diambil dari satu titik melainkan dari posisi mana saja sepanjang garis 12 yard. Kemudian diambil lah keputusan untuk membuat kotak penalti yang familiar saat ini.


3. Aturan backpass

Thibaut Courtois saat melakukan penyelamatan.

Di tahun 1992, International Football Association Board (IFAB) melarang seorang penjaga gawang untuk menggunakan tangan untuk menahan operan backpass yang disengaja oleh rekan timnya.

Aturan ini membuat tim yang dulunya kerap memberikan bola ke kiper setiap kali berada dalam tekanan untuk lebih kreatif dalam mengalirkan bola ke pemain-pemain menyerang.


4. Aturan Bosman

Jean-Marc Bosman

15 Desember 1995, seorang pemain asal Belgia yang tidak begitu dikenal, Jean-Marc Bosman, selamanya mengubah wajah sepakbola.

Awalnya di tahun 1990, kontrak Bosman yang kala itu berusia 25 tahun dan klub Belgia RFC Liege mendekati akhir. Kemudian Bosman ditawari kontrak baru oleh klub divisi dua Prancis, Dunkirk.

Kala itu, seorang pemai tidak dapat meninggalkan klub meskipun kontraknya berakhir hingga klub setuju untuk melepasnya secara gratis atau mendapatkan biaya yang disetujui dari klub lain.

Liege menginginkan sejumlah dana yang tidak dapat disanggupi oleh Dunkirk. Kesepakatan tidak ditemukan oleh kedua pihak, bahkan gaji Bosman dipotong sekitar 75% oleh klub lamanya tersebut.

Melalui proses pengadilan yang panjang dan melelahkan, akhirnya lima tahun berselang Bosman memenangkan pertarungan legal tersebut. Hasil dari kemenangan Bosman ini seorang pemain dapat meninggalkan klub tanpa biaya saat kontraknya berakhir.

Kekuatan dalam kesepakatan kontrak, menurut pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, sejak saat itu berada di tangan pemain.

FIFAFA (Football Association)Bosman RulingFeature

Berita Terkini