x

3 Polemik yang Bisa Terjadi di Liga 1 2018

Sabtu, 24 Maret 2018 15:34 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Tiga polemik yang bisa terjadi di Liga 1 2018.

Kompetisi sepakbola Liga 1 akhirnya resmi dimulai pada Jumat 23 Maret 2018. Kompetisi olah bola tertinggi di tanah air itu akan diikuti oleh 18 klub dengan sistem kompetisi penuh selama 34 pekan mulai dari 23 Maret 2018 hingga berkahirnya nanti di sekitar pekan pertama atau kedua bulan Desember 2018. 

Ditengah euforia digelarnya kompetisi bertajuk Gojek Liga 1 2018 tersebut, terselip kekhawatiran di kalangan fans maupun pelaku sepakbola. Apakah Liga 1 nanti bisa berjalan lancar tanpa adanya polemik?

Berkaca dari musim lalu, bisa dibilang PT LIB dan PSSI tak berhasil sepenuhnya menggelar Liga 1. Timbul banyak persoalan seperti perubahan jadwal pertandingan, masalah KITAS pemain asing, regulasi pemain muda yang berhenti di tengah liga, hingga yang paling kontroversial adalah menyoal hukuman WO kepada Mitra Kukar usai menurunkan Mohammed Sissoko yang menggagalkan kesempatan jaura Bali United.  

Baca Juga

Tanda-tanda masalah tersebut ternyata mulai muncul kembali di awal Liga 1 2018. Subsidi yang dijanjikan PSSI kepada klub belum kunjung dibayarkan. Hal ini berdampak mundurnya kompetisi sampai tiga kali. Bahkan, beberapa hari sebelum kick off, satu dari dua sponsor utama liga mengundurkan diri.

Mengaca pada kualitas penyelenggaraan Liga 1 musim lalu, kira-kira polemik apa lagi yang akan bisa terjadi di Liga 1 edisi 2018 ini? Berikut INDOSPORT Rangkum tiga persoalan besar yang bisa menjadi bom waktu di penyelenggaraan Liga 1 2018.


1. Jadwal Pertandingan yang Bisa Berubah-ubah

Pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez.

Baru saja jadwal keluar, tiba-tiba sudah diganti. Itulah yang dirasakan Persib Bandung di pekan pertama Liga 1 2018. Pertandingan Persib vs PS TIRA sejatinya digelar pada Jumat (23/03/18), tetapi berubah secara drastis menjadi Senin (26/03/18). Tentunya hal ini akan berdampak pada program latihan klub. Ini merupakan kali kedua jadwal Persib kontra The Army berubah. Sebelumnya laga tersebut akan digelar pada Minggu (25/03/18).

Selain Persib, Sriwijaya juga menjadi korban lainnya. Setelah beberapa kali mengalami perubahan jadwal, laga Borneo FC melawan Sriwijaya FC dipastikan digelar Minggu (25/3/2018) malam. 

Ancaman perubahan jadwal secara tiba-tiba tentunya tidak hanya menghantui Persib dan Sriwijaya. Bentuk ketidak profesionalan penyelenggaraan liga ini bisa saja menimpa tim-tim lainnya di Liga 1 2018 nanti. 

Musim lalu saja terjadi perombakan jadwal secara radikal dimulai setelah pekan ke-31. Alasannya agar tidak terjadi 'main mata' menjelang akhir kompetisi. Padahal, di liga-liga yang profesional, pergantian jadwal ini tidak bisa seenaknya dilakukan, kecuali ada alasan yang sangat darurat.


2. Jadwal Liga yang Bentrok dengan Piala AFF

LOGO PIALA AFF

Mungkin hal ini yang menjadi kekhawatiran terbesar pecinta sepakbola nasional. Bagaimana mungkin liga masih tetap berjalan sementara Timnas Indonesia sedang mengikuti kejuaraan sebesar Piala AFF yang berlangsung kurang lebih 37 hari (8 November - 15 Desember).

PT LIB telah memberikan jadwal Liga 1 di mana pertandingan pekan terakhir diperkirakan berakhir pada minggu pertama atau kedua bulan Desember.

Bayangkan, liga saat itu pasti sedang seru-serunya dalam perburuan gelar. Tiap tim tentunya berharap dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya menjelang akhir kompetisi. Namun, karena bentrok dengan agenda timnas, klub-klub mesti rela kehilangan bintang-bintangnya karena harus rela dipanggil membela Timnas Indonesia. 

Sesuatu yang membuat klub dan fans sepakbola mengernyitkan dahi karena pihak PSSI mewajibkan tim untuk melepas pemainnya. "Siapapun atau klub mana pun yang dipanggil, apapun secara regulasi klub harus melepaskan ke Timnas karena ujungnya kompetisi adalah menuju Timnas yang baik secara kualitas,"  ujar CEO LIB, Risha Adi Wijaya.

Sampai detik ini, PSSI melalui Plt. Ketua Umum, Joko Driyono, mengkau belum menemukan solusi terkait sinergi antara jadwa liga dan Piala AFF. Bandingkan dengan Liga Thailand yang sudah selesai sebelum Piala AFF berlangsung. 


3. Inkonsistensi Peraturan Hukuman Pemain

Simon McMenemy dan Vladimir Vujovic.

Bukan sekali saja persoalan ketidakjelasan penetapan peraturan hukuman pemain terjadi di Liga 1. Tentunya kita masih ingat kasus Mohammed Sissoko di Liga 1 2017. pihak Mitra Kukar mengaku tidak mendapat pemberitahuan dari PSSI terkait penambahan hukuman Sissoko. Pihak Mitra Kukar mengetahui Sissoko hanya dihukum satu pertandingan dan legal saat laga melawan Bhayangkara FC. Namun, komisi dispilin PSSI menyebut Sissoko menyalahi aturan. Hal ini pun membuat perburuan gelar menjadi antiklimaks dengan tambahan 'hadiah' poin untuk Bhayangkara. 

Di pekan pertama Liga 1 2018, tanda-tanda permasalahan ini sudah langsung tercium. Bek Bhayangkara FC, Vladimir Vujovic, yang diketahui masih menerima hukuman lima laga akibat perbuatan intimidasinya kepada wasit Shaun Evans di pertandingan Liga 1 musim lalu, ternyata bisa diturunkan di pekan pertama Liga 1 2018 melawan Persija. Padahal, Vlado masih menyisahkan tiga pertandingan hukuman lainnya. 

Vlado pun diketahui tidak melakukan banding terhadap hukumannya. Komisi disiplin PSSI telah menurunkan statusnya menjadi hukuman percobaan. Namun, tidak diketahui atas dasar apa Komdis PSSI mengubah status Vujovic. Bahkan, pihak Persija (yang tidak memprotes diturunkannya Vlado) menjadi semacam lampu hijau bagi Komdis untuk mengizinkan Vlado bermain. Padahal, sikap Bhayangkara FC yang memainkan Vujovic melanggar Kode Disiplin FIFA edisi 2017 Pasal 35. Disebutkan bahwa secara umum, setiap skors laga (bagi pemain dan orang lain) yang dihukum dari musim sebelumnya tetap berlaku pada musim berikutnya.

Ketua Komdis PSSI, Asep Edwin Firdaus.

Sementara itu, COO PT LIB, Tigor Shalom Boboy, ternyata juga tidak tahu alasan Komisi Disiplin. “Kami hanya pelaksana atau operator kompetisi. Berdasarkan surat keputusan dari Komding PSSI, Vujovic bisa diturunkan pada laga pembuka Go-Jek Liga 1 2018. Dan, itu juga sudah disampaikan ke klub. Soal apa pertimbangan mendasar Vujovic diperbolehkan tampil, silakan meminta penjelasan kongretnya ke Komding PSSI,” jelasnya.

Tigor Shalomboboy.

Pertandingan Liga 1 2018 masih sangat panjang. Bukan tak mungkin inkonsistensi hukuman pemain bisa terjadi di pekan-pekan berikutnya. 

Persib BandungPersija JakartaPSSIJoko DriyonoVladimir VujovicLiga IndonesiaPT Liga Indonesia Baru (PT LIB)

Berita Terkini