Bangga! 3 Pesepakbola Berdarah Batak yang Pilih Marga Jadi Nama Punggung
Pesepakbola Indonesia ini merupakan pemain keturunan Batak yang tak ragu menggunakan marga mereka sebagai nama punggung. Kecintaan terhadap daerah asal mereka mungkin menjadi alasan mereka akhirnya memilih marga sebagai identitas ketimbang nama depan.
Menggunakan marga berarti banyak orang yang akan mengenali para pesepakbola ini sebagai pemain berdarah Batak. Meskipun pada kenyataannya mereka tak lahir di Medan dan hanya memiliki darah Batak dari orang tua.
Nama-nama pesepakbola ini mungkin menjadi lebih diingat karena mereka menggunakan marga sebagai nama punggung. Meski tak jarang akhirnya mereka juga menggunakan nama depan sebagai identitas mereka.
Berikut INDOSPORT merangkum 3 pesepakbola berdarah Batak yang menaruh marga sebagai nama punggung mereka di jersey.
1. Radja Nainggolan
Bintang AS Roma, Radja Nainggolan, populer sebagai pemain Batak yang kiprahnya sudah mendunia. Meskipun memilih Belgia sebagai Tim nasionalnya, namun Nainggolan tetap menunjukkan rasa cintanya kepada Indonesia.
Pemain 29 tahun itu menggunakan marganya, yakni Nainggolan sebagai nama punggung. Tak ada keraguan jika sang pemain memang mencintai asal-usulnya sebagai pemain berdarah Batak.
Nainggolan juga pernah berkunjung ke Indonesia. Meski lahir dan besar di Belgia, ia tak menghilangkan jejaknya sebagai pemain Batak.
2. Paulo Sitanggang
Pemain Barito Putera, Paulo Sitanggang, juga memilih marganya untuk dijadikan nama punggung. Pemain Timnas U-23 itu merupakan pemain kelahiran Deli Serdang yang punya prestasi cukup baik mengingat ia selalu menjadi pilihan utama baik saat di klub mau pun di Timnas.
Paulo juga membawa marganya mendunia karena tak cuma menggunakan nama punggungnya di Liga 1, tapi juga di level Timnas Indonesia saat berlaga di level internasional. Bangga dengan daerah asal membuat Sitanggang dapat disebut membawa marganya mendunia.
3. Riko Simanjuntak
Ada yang berbeda dalam penampilan nama punggung Riko Simanjuntak saat melawan JDT. Ya, penyerang berusia 26 tahun itu hanya menggunakan nama Riko di ajang Piala AFC ini. Padahal, Riko sendiri di Liga 1 menggunakan nama Simanjuntak pada nama punggungnya.
Mengenai hal tersebut, sang pemain pun memberikan alasannya perihal perbedaan nama punggung di Piala AFC dan di Liga 1. Kendati berbeda nama yang digunakan, hal itu tidak jadi masalah bagi Riko, karena yang terpenting baginya adalah performa di lapangan. "Saya sendiri lebih suka nama punggungnya Simanjuntak.
Namun, untuk di Piala AFC, manajemen daftarinnya nama Riko. Tapi itu gak jadi masalah, karena yang terpenting performa di lapangan," ungkap Riko saat dihubungi INDOSPORT melalui pesan singkat Whatsapp.