x

Dengan Bendera Arema, Ratusan Pelayat Antar Almarhum Dhimas Dikebumikan

Kamis, 19 April 2018 11:35 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Arum Kusuma Dewi
Aremania antar almarhum Dhimas dikebumikan.

Duka mendalam begitu dirasakan keluarga besar Arema FC, termasuk Aremania seiring terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan. Dhimas Duha Romli, menjadi korban kedua yang meninggal dunia pasca menyaksikan laga Arema FC kontra Persib Bandung, Minggu (15/04/18) lalu.

Suasana berkabung sangat terasa begitu memasuki gang pertama di Kelurahan Kepuh, Kota Malang. Penjuru jalan hingga rumah duka dijejali bendera kecil maupun atribut-atribut kebesaran Arema dan Aremania berwarna biru dengan lambang singa.

Baca Juga

1. Diantar Ratusan Aremania

Kondisi di sekitar rumah Dhimas Duha, korban kerusuhan Arema FC vs Persib.

Pelajar SMK Negeri 1 Malang itu mengembuskan napas terakhirnya di RSU Syaiful Anwar sore hari, setelah berjuang melewati masa kritis selama empat jam lebih. Setelah diantar Ba'da Magrib, jenazah Aremania berusia 16 tahun itu langsung dikebumikan di TPU kawasan Kelurahan Janti, Kota Malang, Rabu (18/04/18) semalam.

INDOSPORT dan sejumlah awak media lainnya menyaksikan langsung prosesi pemakaman Dhimas Duha dengan penuh haru. Dengan mengibarkan bendera Arema, ratusan Aremania berbondong-bondong mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya dengan berjalan kaki lebih dari 1 km.

"Tidak ada (keinginan) macam-macam dari saya. Lebih baik ikhlas saja," tutur sang ayah, Tri Wibisono usai proses pemakaman.

"Dhimas ini Aremania sejak kecil. Dia juga sudah sering ikut tur-tur kalau Arema main di luar Malang sekitar sini (Jawa Timur)," sang paman, Imron menambahkan.


2. Kenangan Sang Kawan

Keluarga Dhimas Duha yang tengah syok.

Duka mendalam juga dialami Farid, teman seangkatan yang rumahnya tepat di depan kediaman almarhum Dhimas Duha Romli.

"Dia itu baru usianya di bawah saya, dan baru masuk kelas satu SMK. Pulang sekolah, waktunya banyak dihabiskan dengan teman-teman di halaman parkir mini market seberang gang," ucapnya.


3. Kronologi

Jenazah korban Dhimas Duha yang dihadiri oleh para rekan serta kerabat.

Pihak keluarga pun membeberkan kronologi asal mula Dhimas mengalami kesakitan pada fisiknya. Almarhum yang baru memasuki kelas pertama di SMK Negeri 1 Malang itu sempat terjatuh dari pagar stadion akibat panik lantaran semprotan gas air mata. Ketika terjatuh itulah, diduga Almarhum Dhimas Duha terinjak-injak oleh ratusan suporter lainnya yang mengalami kepanikan yang sama.

"Adikku tangan kiri dan lehernya bengkak. Teman-teman dia memaksanya masuk ambulans, tapi tidak mau dengan memilih pulang ke rumah," ujar Yoga Purna, kakak ipar almarhum Dhimas Duha.

Dan gejala kesakitan yang lebih jauh kemudian membuat Dhimas dirujuk ke RSU Syaiful Anwar Malang sejak Selasa malam. Takdir pun berkata lain, setelah Dhimas Duha mengembuskan napas terakhirnya pada Rabu sore.

"Dibawa ke RSU karena kondisinya sudah kritis. Kami baru tahu kabarnya ketika dinyatakan wafat sore tadi," pungkas Yoga.

AremaniaLiga IndonesiaArema FCLiga 1

Berita Terkini