Pelatih Bhayangkara FC Punya Cara Jitu Atasi Jadwal Padat Liga 1 di Bulan Puasa

Bhayangkara FC telah melewati pertandingan pertama bulan puasa dengan kemenangan 1-0 atas Mitra Kukar, Kamis (17/05/18). Satu gol kemenangan tersebut diciptakan oleh gelandang Timnas Indonesia U-23, Muhammad Hargianto.

Laga tersebut dinilai cukup sulit karena merupakan kali pertama Bhayangkara bermain cukup larut malam serta di hari pertama bulan puasa. Pelatih Bhayangkara, Simon McMenemy, pun mengakui Mitra Kukar mampu memberikan tekanan sepanjang laga.

1. Simon McMenemy Keluhkan Jadwal Padat di Bulan Puasa

Selain itu, Simon mengungkapkan rasa tidak puas dengan keputusan operator Liga 1, PT. Liga Indonesia Baru (LIB) terkait penjadwalan kompetisi khususnya selama bulan puasa. Pelatih asal Skotlandia itu tidak habis pikir mengenai jeda pertandingan yang lebih singkat yakni empat sampai lima hari pada bulan puasa.

"Kami merasa heran dengan jadwal yang padat, karena di luar Ramadan, jadwalnya biasa saja. Tetapi saat bulan puasa malah sebaliknya, di mana pemain harus bermain lebih banyak padahal mereka juga harus puasa," katanya.

2. Jaga Kondisi Pemain

Kendati demikian, pelatih juara Liga 1 2017 itu telah menyiapkan jurus jitu untuk menjaga kondisi para pemain pada bulan puasa ini. Asupan nutrisi disebut jadi perhatian utama agar para pemain tetap fit saat menjalani latihan dan pertandingan meski memutuskan berpuasa.

"Untuk itu, kita kerja sama dengan tim dari sport science untuk pantau makanan dan di masa transisi puasa ini saya ingin mereka (pemain) punya asupan nutrisi yang bagus. Saat makan jangan sampai kelebihan begitu pula sebagaliknya jadi kami upayakan tetap balance meski kita mulai latihan di jam malam, dan lancar adaptasi di bulan puasa," tuturnya.

3. Butuh Kerja Keras

Simon menegaskan secara keseluruhan kondisi tim tidak bermasalah, sebab semua klub di Liga 1 merasakan hal yang sama selama satu bulan ke depan. Namun, ia menekankan jika setiap tim tamu tentu butuh kerja keras untuk memenangkan pertandingan di bulan puasa sebab melakukan perjalanan jauh untuk away.

"Memang susah di bulan ramadan tapi keadaan ini sama buat semua tim. Tapi buat tim tamu, tentu mereka harus lebih ekstra karena melakukan perjalanan jauh," tutupnya.