Dipermalukan Arema, McMenemy Beberkan Cara Benahi Pertahanan Bhayangkara

Kekalahan 0-4 di kandang Arema FC masih menyisakan beberapa persoalan bagi Bhayangkara FC. Skor kekalahan empat gol tanpa balas itu menjadi skor telak pertama kalinya yang dialami tim berjulukan The Guardian.

Meladeni permainan Arema FC, hampir setiap lini Bhayangkara FC tampak bocor di sana-sini. Apalagi di lini belakang, di mana keempat gol Arema FC tercipta akibat lemahnya performa maupun koordinasi dari kuartet pemain yang mengisinya.

1. Tidak Perlu Terjadi

Kebocoran parah pun tergambar melalui gol keempat Arema yang dibukukan Dedik Setiawan di menit 61.

Duet bek tengah, Vladimir Vujovic dan Jajang Mulyana kurang koordinasi sehingga gagal menerapkan jebakan offside sehingga bola sodoran Ahmet Atayev meluncur mulus sampai di kaki Dedik.

"Gol mereka yang terakhir seharusnya tidak perlu terjadi. Apalagi, kami punya dua pemain yang cukup punya pengalaman mengatasi hal itu," tutur Simon McMenemy.

2. Emosi Ruang Ganti

Dan secara keseluruhan, Pelatih Bhayangkara FC itu mengaku cukup kecewa dengan performa yang ditampilkan anak asuhnya di sektor pertahanan.

Tiga gol lainnya juga terjadi dengan kemiripan proses, yaitu kurang solidnya penjagaan pemain di daerahnya.

"Ini suatu hal yang sulit dijelaskan. Padahal, masalah ini sudah saya pertanyakan ketika di ruang ganti (babak pertama Arema sudah unggul 2-0)," bilang Simon.

"Intinya saya menyebut itu bukan penampilan yang bagus dari sistem pertahanan sebuah tim," imbuh juru taktik kebangsaan Skotlandia tersebut.

3. Pantang Ulang Kesalahan

Yang pasti, Simon tidak ingin kembali melihat tim asuhannya gagal lagi mengeruk poin maksimal di pekan selanjutnya.

Apalagi, mereka akan bermain di kandang sendiri saat menjamu Borneo FC pada Minggu 27 Mei mendatang.

"Saya akan mengambil video pertandingan melawan Arema, dan melihat apa yang sebenarnya terjadi," pungkasnya.