3 Alasan Terselubung yang Buat Zidane Tinggalkan Real Madrid
Zinedine Zidane secara mengejutkan memutuskan untuk meninggalkan posisinya sebagai pelatih Real Madrid. Zidane pergi dari Madrid setelah menjadi pahlawan yang membawa timnya menjuarai Liga Champions tiga kali beruntun.
Dalam konferensi diri pengunduran dirinya, pelatih yang juga legenda Timnas Prancis itu sempat mengungkapkan alasan yang mendasarinya hengkang dari Tim Ibu Kota. Zizou, sapaan akrab Zidane, mengungkapkan jika ia bersyukur karena menjadi bagian dari sejarah klub yang juga pernah dibelanya saat masih menjadi pemain itu.
“Saya mengambil keputusan untuk tidak lagi menjadi pelatih Real Madrid tahun depan. Saya membuat keputusan ini karena saya mencintai klub ini, saya menghormati (Florentino Perez, Presiden Madrid), dan saya bersyukur bisa menjadi bagian dalam tim,” ujar Zidane.
Meskipun Berjaya di Eropa, namun Madrid justru mandek di kancah domestic setelah gelar juara La Liga musim ini dikuasai oleh Barcelona. Gelar juara Liga Champions rasanya tak cukup mengingat mereka masih kalah dengan sang rival abadi, Barcelona.
Apakah Zidane tak sanggup membawa Madrid untuk terus bersaing dengan Barcelona di La Liga? Atau ada alasan lainnya hingga ia hengkang? Berikut INDOSPORT merangkum 3 alasan terselubung yang mungkin mendasari Zidane untuk hengkang.
1. Zidane Ingin Diingat sebagai Pahlawan
Zidane sukses mengukir namanya dalam sejarah Real Madrid sebagai pemain, sekarang ditambah ia meninggalkan jejak emasnya sebagai pelatih Los Blancos. Pelatih berkepala plontos itu mengawali kariernya sebagai pelatih interim Madrid hingga sukses mempersembahkan tiga gelar juara Liga Champions berturut-turut.
Dalam dua setengah tahun, Zidane membawa Madrid memenangkan delapan trofi. Kedelapan gelar tersebut ialah tiga gelar Liga Champions, satu gelar La Liga, dan satu gelar juara Piala Super Spanyol, dua trofi UEFA super Cup, dan dua gelar Piala Dunia Klub.
Hebatnya lagi, segala pencapaian tersebut diraih Zidane bersama Madrid dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun. Meskipun di awal musim ini, ia sempat dikritik karena dianggap tak mampu membawa Madrid berkembang, namun ia membungkam semua komentar tersebut.
Zidane tahu ia akan terus dikenang sebagai pahlawan jika meninggalkan Madrid saat ini. Pada akhirnya, itulah keputusan yang diambilnya kini.
2. Tak Ada Evolusi di Tubuh Madrid
Jika Zidane mencintai Madrid, mengapa ia meninggalkan klub tersebut? Itulah pertanyaan yang muncul kala konfrensi pengunduran diri Zidane dari Real Madrid. Selama menangani Madrid, Zidane dianggap berhasil mengelola tim.
Zizou mampu memberikan ruang bagi para bintang Los Blancos, seperti Luka Modric, Toni Kroos, Marcelo, Gareth Bale, Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema, yang akhrinya tampil luar biasa. Namun nyatanya hal tersebut disinyalir masih kurang bagi Zidane karena ia belum mampu mengubah filosofi bermain Real Madrid.
Kegagalan Madrid di La Liga dan ketidakmampuan bersaing dengan Barcelona menjadi masalah yang kabarnya membuat Zidane tak puas. Proses evolusi itulah yang belum mampu diberikan pelatih Prancis itu untuk Los Blancos.
3. Tantangan Baru
Zidane diserahi tanggung jawab sebagai pelatih interim namun justru mampu mencatatkan sejarah bersama Madrid. Kini saatnya ia keluar dari zona nyaman dan menemukan tantangan baru untuk terus mengasah skill-nya sebagai pelatih kelas dunia.
Real Madrid merupakan klub yang amat sangat dikenal Zidane, dalam dan luar. Kemampuan Zidane mengasah taktiknya tentu tak akan berkembang jika ia terus bertahan di Santiago Bernabeu, untuk itulah Zidane harus mencari tantangan baru.
Tak banyak kesempatan untuk Zidan membuktikan kualitasnya sebagai pelatih dunia jika terus bersama Real Madrid. Untuk klub sebesar Madrid, tentu tingkat kekurangannya sanga rendah, tak banyak yang harus diperbaiki oleh seorang pelatih.