Nasib Suporter Inggris yang Terlanjur Buat Tato Trofi Piala Dunia di Perut

Tato sering kali digunakan masyarakat di belahanan bumi bagian barat sebagai penanda pencapaian dan momen-momen berharga dalam hidupnya. Termasuk juga bagi para suporter sepakbola.

Sebagai kompetisi sepakbola terbesar dunia, Piala Dunia selalu menjadi momen berharga bagi seorang suporter.

Terlebih bagi mereka yang negaranya lolos dan berpeluang besar merengkuh gelar juara. Sepertihalnya seorang suporter Inggris bernama James Richardson.

1. Tato dan Piala Dunia

Datang ke Rusia dengan banyak keraguan, Inggris mampu menjajikan penampilan gemilang di fase grup hingga melaju ke babak selanjutnya.

Hal tersebut membuat seorang Richardson yakin betul negaranya tersebut mampu membawa pulang trofi Piala Dunia, hingga akhirnya dia membuat tato trofi tersebut di bagian kanan perutnya.

“Saya pikir mereka (Timnas Inggris) akan melihatnya dan berpikir seseorang benar-benar percaya kami bisa melakukannya," ungka Ricardson mengenai alasannya membuat tato tersebut.

2. Kegagalan Inggris

Optimisme dan keyakinan memang terkadang tidak berjalan beriringan dengan kenyataan. Hal itu pula yang akhirnya dirasakan Richardson dan Timnas Inggris. Mereka gagal di semifinal usai takluk dari kuda hitam Kroasia.

Nasi sudah menjadi bubur, tato yang telah terpatri di perutnya sudah tertanam permanen. Kendati demikian, suporter asal Yorkshire itu tak menyesal sedikitpun

Dengan tegas dia mengeluarkan serapah bagi orang yang menkritik keputusannya tersebut.
"Persetan menghapus tato. Saya orang Inggris dan saya bangga dengan ini," hardiknya.

3. Momen Terbaik dalam Hidup

Sebagai suporter sejati Timnas Inggris, bapak satu anak mengaku tetap bangga dengan perjuangan anak asuh Gareth Southgate di Rusia.

Bahkan dia menyebut apa yang telah ditampilkan Harry Kane dan kawan-kawan sebagai momen terbaiknya selama hidup.

"Kami bermain dan bagus dan itu telah dilakukan untuk membuat semua suporter bersorak-sorai," terangnya.

“Saya memiliki dua minggu terbaik dalam hidup saya. Saya sangat bangga menjadi orang Inggris dan tidak ada yang akan mengubah hal itu," yakin Richardson.