5 Aktivitas Transfer Musim Panas Ini yang (Terkesan) Tak Masuk Akal

INDOSPORT.COM - Bursa transfer Liga Primer Inggris sudah ditutup dan liga-liga Eropa masih akan buka hingga pertengahan dan akhir Agustus.

Ada beberapa transfer yang mungkin terdengar aneh, tidak diduga tetapi itulah yang terjadi.

Apa saja aktivitas transfer yang (terdengar) aneh dan (bisa jad) tidak masuk akal? Berikut INDOSPORT rangkum dari Four Four Two.

1. Leonardo Bonucci (Milan ke Juventus Lagi)

Namanya identik dengan Juventus, klub yang dia bela selama tujuh tahun sebelum akhirnya dia pindah ke klub rival AC Milan musim lalu. Nilai transfer yang terbilang 'murah' (40 juta pounds atau sekitar Rp744 miliar).

Harga yang "biasa saja" mengingat reputasi Bonucci sebagai salah satu bek terbaik dunia bersama rekan seklub dan Timnas Italia, Giorgio Chiellini.

Ternyata, Bonucci tidak betah di San Siro.Penampilannya bersama AC Milan juga tidak memuaskan. Akhirnya lewat proses tukar tambah, Bonucci dipulangkan kembali ke Juventus. Sementara Bianconeri melepas Gonzalo Higuain dan Mattia Caldara ke Rossoneri.

Bonucci bereuni lagi dengan Chiellini dan Andrea Barzagli. Namun, yang perlu dipertimbangkan Bonucci tidak selincah dulu lagi dan usianya sudah 32 tahun.

Daniele Rugani, yang menjadi incaran klub-klub besar, bisa jadi alternatif bek masa depan Juventus.

2. Javier Pastore (Paris Saint-Germain ke AS Roma)

Skuat Paris Saint-Germain (PSG) sudah terlalu sumpek. Banyak pemain bagus tetapi ujung-ujungnya menjadi penghuni bangku cadangan. Salah satunya adalah Javier Pastore.

Pemain Argentina ini akhirnya kembali ke Serie A Italia bersama AS Roma. Namun, yang jadi masalah kontrak untuk pemain berusia 29 tahun ini berdurasi lima tahun.

Pastore mungkin masih bisa jadi pemain yang bagus. Tetapi Direktur Sepakbola Monchi bisa mempertimbangkan nama lain selain Pastore untuk ke depannya seperti Wayne Bridge. Lagipula, PSG sengaja melepas pemain-pemain agar tidak melanggar Financial Fair Play (FFP).

3. Joe Hart (Manchester City ke Burnley)

Bukan masalah ke klub mana dia berlabuh. Namun, klub besutan Sean Dyche sudah punya lima penjaga gawang di skuat inti (jika memasukkan nama Anders Lindegaard dan Adam Legzdins).

Dipinjamkan City ke West Ham, Hart beberapa kali buat blunder. Beruntunglah pelatih tim nasional Inggris memilih Jordan Pickford di bawah mistar selama Piala Dunia 2018.

Yang jadi pertanyaan, yakin Hart masih bisa tampil maksimal?

4. Paulinho (Barcelona ke Guangzhou)

Sempat gagal di Tottenham, lalu merumput di Guangzhou Evergrande, gelandang Brasil ini bersinar bersama Barcelona musim lalu. Selama musim lalu bersama Blaugrana, Paulinho tampil 34 kali (La Liga), mencetak sembilan gol dan menorehkan tiga asis.

Alasan Paulinho kembali lagi adalah karena melihat kompetisi liga di Negeri Panda ini mengalami kemajuan. Bagi Barcelona, entah bagaimana prosesnya, langkah meminjamkan dan kemudian pihak Guangzhou mempermanenkan Paulinho memberikan keuntungan bagi klub raksasa Katalan ini.

Bersama Barcelona, Paulinho membawa klub tempat Lionel Messi bernaung ini meraih gelar La Liga dan Piala Raja musim 2017/18. Dia membawa Guangzhou meraih tiga gelar liga beruntun (2015-2017) dan gelar Liga Champions Asia 2014/15.

Sayangnya penampilan gemilangnya bersama tim nasional Brasil tidak menghasilkan gelar apa-apa. Tim Samba harus tersingkir di delapan besar oleh permainan pantang menyerah Belgia.

5. Tottenham Hotspur (tidak membeli pemain satu pun!)

Jika Anda ingin tertawa membaca sub-judul ini, silahkan! Terdengar aneh tetapi itulah faktanya.

Di saat klub-klub lain kasak-kusuk cari info, negosiasi 24 jam non stop dan sebagainya, Tottenham kalem-kalem saja. Biasanya, pemilik klub Danie Levy baru sibuk saat sudah tenggat waktu.

Tetapi, waktu terus berjalan. Bursa transfer ditutup dan Tottenham tidak mendapat apa-apa dan siapa-siapa. Sementara mereka butuh gelandang tengah menyusul cedera Victor Wanyama dan kurang bersinarnya Mousa Dembele.

Pelatih Mauricio Pochettino merasa tidak perlu menambah pemain lagi. Toh, dua musim terakhir dengan formasi sama mereka bisa bertahan di papan atas. Lagipula, The Lily Whites tengah berhemat karena sudah habis-habisan membangun stadion baru.

Bagaimana nasib Tottenham musim ini?