x

Terungkap! Inilah 4 Pertandingan yang Paling Mengejutkan di Liga Champions

Selasa, 2 Oktober 2018 16:40 WIB
Penulis: Coro Mountana | Editor: Arum Kusuma Dewi
Manchester City vs Olympique Lyonnais

INDOSPORT.COM - Tengah pekan ini para pencinta sepak bola Eropa akan kembali dapat menyaksikan kompetisi antar juara liga-liga Eropa, Liga Champions. Matchday kedua yang tersaji akan dimulai dari malam ini.

Kompetisi Liga Champions merupakan ajang sangat prestise karena tim yang juara akan dianggap sebagai yang terbaik yang ada di daratan Eropa. Selain itu, kucuran dana yang merupakan hadiah turnamen juga menjadi hal yang diincar oleh semua klub yang ada di Eropa.

Baca Juga

Tidak perlu menjadi juara, hanya memenangkan satu pertandingan saja sudah membuat kantong dari klub menebal. Tak hanya fulus dari hasil pencapaian di turnamen, uang juga akan didapat dari hak siar yang pastinya cukup untuk menyeimbangkan neraca keuangan klub yang sedang merugi.

Oleh karena itu, semua tim berlomba untuk bermain di Liga Champions dan melangkah sejauh mungkin. Meskipun sebuah tim kecil dengan materi pemain seadanya harus mengalahkan tim bertabur bintang.

Baca Juga

Tak jarang, tim yang sudah diprediksi akan menang mudah justru mampu dikalahkan oleh tim yang tidak diunggulkan. Sehingga Liga Champions selalu akan tersaji cerita mengejutkan seperti yang terbaru saat Manchester City kalah oleh Olympique Lyon pada laga matchday pertama kemarin.

Berikut INDOSPORT rangkum 4 pertandingan yang paling mengejutkan di Liga Champions:


1. Deportivo La Coruna vs AC Milan, 4-0, 2003/2004

Deportivo vs Milan, 2003-04.

Pada edisi 2003/2004, sesungguhnya merupakan ajang Liga Champions yang paling aneh bin ajaib. Bagaimana tidak, final pada tahun tersebut justru mempertemukan dua tim yang tidak banyak orang prediksikan bahwa mereka yang akan bermain di partai puncak, yaitu Porto dan AS Monaco.

Pada musim itu juga, dunia jadi mengenal sosok pelatih jenius yang berhasil membawa Porto juara Liga Champions, dialah Jose Mourinho. Banyak sekali kejutan yang mengiringi akhir cerita dari kompetisi tahun 2003/2004, dan salah satunya adalah laga Deportivo La Coruna vs AC Milan.

Baca Juga

Kala itu mereka dipertemukan di babak perempatfinal, di mana AC Milan sudah unggul di leg 1 dengan skor telak 4-1. Dalam sejarahnya sampai di tahun itu, tidak pernah ada tim yang mampu comeback setelah tertingga defisit 3 gol seperti yang dialami Deportivo.

Namun, tim asal Spanyol yang diperkuat oleh Walter Pandiani berhasil mengejutkan dunia karena mampu membawa timnya menang dengan skor 4-0 kala bermin di Riazor. Tidak bisa dibayangkan bagaimana juara bertahan yang diperkuat oleh Kaka, Shevchenko, Gattuso, Maldini, dan Pirlo bisa dihancurkan oleh tim semenjana asal Spanyol.


2. Celtic vs Barcelona, 2-1, 2012/2013

Celtic vs Barcelona, 2012-13

Pertandingan ini adalah bukti yang paling bagus untuk menyatakan ball possession tidak akan menentukan keberhasilan suatu tim akan menang. Barcelona yang sedang on fire pada musim itu setelah juara 2 kali dari empat edisi sebelumnya.

Dengan gaya tiki-taka-nya, tidak ada tim di Eropa yang bisa menyaingi penguasaan bola Barcelona yang selalu berada di atas 50 persen. Tapi tim asal Skotlandia, Celtic punya cara untuk kalahkan raksasa Katalan itu.

Baca Juga

Pelatih Neil Lennon kali itu, menerapkan strategi bertahan total yang membuat timnya hanya memiliki penguasaan bola sebesar 16,4 persen saja.

Sulit dipercaya menyerang habis-habisan, mengontrol jalannya pertandingan dan disokong pemain hebat seperti Lionel Messi. Xavi, dan Iniesta, harus dipaksa menyerah oleh tim yang hampir tidak pernah pegang bola.
 


3. Lille vs Manchester United, 1-0, 2005/2006

Lille vs Man United, 2005-06

Entah apa yang terjadi dengan skuat Sir Alex Ferguson di Liga Champions 2005/2006, skuat yang dihuni oleh Rio Ferdinand, Wayne Rooney, dan Cristiano Ronaldo terpaksa tersingkir dari fase grup setelah hanya mengumpulkan 6 poin dari 6 laga saja.

Tanda-tanda tragedi yang akan menimpa setan merah sudah terlihat sejak kalah oleh tim asal Prancis, Lille. Kala itu, Manchester United dipaksa menyerah oleh tim yang diperkuat oleh pemain yang pernah merumput di Indonesia, Peter Odemwingie.

Baca Juga

Lebih aneh lagi, gol kemenangan yang dicetak Lille ke gawang Van der Sar merupakan satu-satunya gol yang bisa dicetak tim dengan kostum merah itu di fase grup selama 6 pertandingan. Ironis, dijebol oleh tim yang memiliki daya serang yang buruk.


4. AS Monaco vs Real Madrid, 3-1, 2003/2004

Monaco vs Real Madrid, 2003-04

Pada edisi 2003/2004, Real Madrid kembali mencoba usahanya untuk memenangi Liga Champions untuk yang kesepuluh kalinya atau yang biasa disebut La Decima. Namun sayang di babak 8 besar, mereka menghadapi tantangan berat dari salah satu tim kejutan AS Monaco.

Baca Juga

Leg pertama berhasil dilewati Raul Gonzales dan kawan-kawan dengan aman setelah menang 4-2 di Madrid. Akan tetapi di leg kedua, Monaco memperlihatkan permainan terbaiknya yang segera mengirim El Real untuk pulang. Setelah menang 3-1, Monaco unggul agregat gol tandang.

Agaknya manajemen Real Madrid juga melakukan kesalahan dengan membiarkan pemain pinjaman, Fernando Morientes bermain menghadapi klub asalnya. Benar saja, Morientes yang sejatinya merupakan pemain Los Galacticos malah mencetak dua gol dari 2 leg yang membuat si putih menyesal telah membuang talenta asal Spanyol itu.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Champions Lainnya Hanya di INDOSPORT

Real MadridManchester UnitedBarcelonaLiga ChampionsAS MonacoAC MilanLilleDeportivo La CorunaCelticTRIVIA

Berita Terkini