x

Timnas Indonesia U-19 Kerasukan Mesin Diesel Ala Jerman

Minggu, 28 Oktober 2018 13:02 WIB
Penulis: Coro Mountana | Editor: Yohanes Ishak
Timnas indonesia U-19 jelang melawan UEA U-19.

INDOSPORT.COM - Keberhasilan Timnas Indonesia U-19 melangkah ke babak perempat final Piala Asia U-19 patut diacungi jempol berkat penampilan gemilang selama babak grup. Padahal di awal, Indonesia sempat tampil tidak meyakinkan, tapi perlahan permainan membaik dan mengingatkan kita dengan mesin diesel ala Jerman.

Indonesia di awal turnamen tampil dengan kondisi yang tidak meyakinkan seperti saat laga pertama kontra Chinese Taipei. Kala itu, Indonesia tertinggal oleh Chinese Taipei, sebelum akhirnya berhasil membalas dengan tiga gol yang membuat mereka menang.

Baca Juga

Menang dengan hanya selisih dua gol atas Chinese Taipei membuat publik mulai mempertanyakan kualitas Indonesia U-19. Pertandingan kedua kala berjumpa dengan Qatar, Indonesia semakin tampil dengan peforma yang buruk dengan tertinggal 1-6 hingga pertengahan babak kedua.

Namun, layaknya mesin diesel yang butuh pemanasan mesin yang sangat lama, Indonesia yang tampil tidak meyakinkan sejak laga pertama hingga pertengahan babak kedua kontra Qatar, perlahan bangkit. Indonesia tampil kesetanan dengan membalas 4 gol yang nyaris berhasil menahan imbang Qatar.

Baca Juga

Di laga hidup mati melawan Uni Emirat Arab (UEA), Indonesia yang mesinnya sudah panas menunjukan salah satu peforma terbaiknya dengan meraih kemenangan dengan skor tipis 1-0. Hasil itu sudah cukup membuat Indonesia lolos ke babak perempat final usai unggul dalam hal memasukan gol dengan UEA.

Selain itu, 7 dari 9 gol yang sudah dicetak oleh Indonesia terjadi di babak kedua. Itu menunjukan permainan Indonesia barulah panas dan membaik ketika pertandingan memasuki interval kedua seperti yang terjadi dengan tim spesialis turnamen, Jerman.


1. Asal Usul Jerman Disebut Tim Diesel

Ferenc Puskas, salah satu legenda dalam sepak bola.

Dalam mesin diesel, diperlukan pemanasan yang sangat lama hingga mesin itu dapat bekerja dengan semestinya. Jerman mendapat julukan tim diesel karena nyaris di setiap turnamen selalu tampil dengan peforma buruk di awal turnamen sebelum akhirnya membaik ketika sudah berjalan 2 hingga 3 pertandingan.

Sebenarnya sebutan tim diesel pada Jerman bermula pada partai final Piala Dunia 1954 Swiss yang mempertemukan Jerman Barat dengan tim yang berasal dari planet lain, Hungaria. Kala itu Hungaria adalah favorit di turnamen karena dihuni oleh sebagian besar pemain yang memiliki teknik yang sangat tinggi dan tampaknya tidak lahir di bumi ini seperti Ferenc Puskas.

Baca Juga

Banyak pihak yang menunggulkan Hungaria untuk menjadi juara pada tahun itu karena Jerman Barat sebetulnya telah dibantai Hungaria di babak grup dengan skor 8-3. Keyakinan kalau Hungaria bakal jadi juara untuk pertama kali semakin membumbung tinggi usai mereka mampu unggul 2-0 hanya dalam waktu 8 menit sejak pertandingan dimulai.

Tapi siapa yang menyangka, mesin diesel Jerman baru panas dengan membalas ketertinggalan atas Hungaria dan mengakhiri laga dengan skor 3-2. Pertandingan final itu sendiri nantinya akan dikenal sebagai ‘miracle of Bern’ atau keajaiban di Bern (kota tempat pertandingan berlangsung).

Baca Juga

Tampaknya semangat untuk membuat kejutan dari Jerman telah merasuki Indonesia U-19. Bukan tidak mungkin jika berhasil mengalahkan Jepang, Indonesia akan semakin mengukuhkan dirinya sebagai tim diesel yang mampu memutar balikan prediksi semua prediksi orang.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Internasional dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM