Timnas Indonesia Tanpa Pemain Asal Papua, Suatu Kejanggalan?
INDOSPORT.COM - Pelatih Timnas Indonesia Bima Sakti Tukiman memanggil 23 pemain untuk menjalani pemusatan latihan jelang bertanding di Piala AFF 2018, November mendatang.
Dari 23 nama yang dipanggil saat ini nyatanya tak ada satu pun pemain kelahiran Papua mengisi skuat Timnas Indonesia di Piala AFF mendatang.
Ketidakhadiran pemain Papua saat ini juga mendapat sorotan tajam dari salah satu legenda Persipura Jayapura Nico Dimo. Mantan kiper era 80-an ini resah dan merasa pesepak bola Papua tengah dikucilkan.
"Saya heran, apakah sejauh ini baik dalam kompetisi dan turnamen yang digelar oleh PSSI, tak ada pemain Papua yang menonjol? Ataukah kami, orang Papua sudah dianggap ekstrem oleh para petinggi PSSI?," ujar Nico saat dihubungi INDOSPORT.com, Rabu (31/10/18) lalu.
Ungkapan dari Nico Dimo dapat menjadi tamparan keras bagi PSSI, lantaran kejadian ini bukan hanya sekali melainkan sudah yang kesekian kali.
1. Terjadi di Level Junior
Sebelumnya, di level junior, tepatnya Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, selaku pelatih Timnas Indonesia U-19 juga mendapat dampratan karena tak ada pemain muda Papua di skuatnya.
Ketika Timnas Indonesia U-19 menjadi kampiun Piala AFF 2013 lalu, dalam skuat Indra Sjafri tak ada pemain asal Papua. Kemudian terus berlanjut hingga Timnas Indonesia U-19 menjadi juara ketiga di Piala AFF 2017 lalu.
"Waktu seleksi di Jayapura, bukan Indra yang datang. Tapi, perwakilan saja. Dia bukan turun sendiri. Ini kelemahan PSSI," tutur pelatih Persipura U-19, Abdul Manaf, yang mengomentari tak adanya pemain Papua di Timnas Indonesia U-19, November 2017.
Mendapat omelan seperti itu Indra Sjafri langsung bergegas untuk mencari talenta dari Papua. Didapatlah dua nama, yakni Todd Rivaldo Ferre dan David Rumakiek.
Dari dua nama tadi, hanya Todd Rivaldo Ferre yang bisa bersinar di bawah komando Indra Sjafri. Sedangkan David Rumakiek masih terus berjuang.
2. Sejarah Sepak Bola Papua
Jika berkaca sejarah, anak-anak Papua tak bisa dipisahkan dari sepak bola. Kisahnya bermula saat dilakukannya penyebaran agama Kristen pada 1925 oleh seorang pastur bernama Izaak Samuel Kijne.
Menurut penuturan Ketua Dewan Pemuda Adat Port Numbay Hanggua Rudi Mebri, cara sang pastur adalah dengan blusukan dalam mengajarkan ilmu pendidikan dan memasukan olahraga sepak bola sebagai kurikulum.
Pendidikan seperti ini juga menjadi pondasi dalam dunia sepak bola modern lahir. Terlebih lagi anak-anak Papua sangat senang akan olahraga sepak bola.
Dengan banyaknya anak-anak Papua yang mulai menggilai olahraga sepak bola, pemerintahan Belanda yang saat itu masih menjajah Indonesia di tanah Papua.
Berkat pendidikan tersebut kemudian dilahirkan liga sepak bola dan juga klub-klub lokal didirikan di sekitaran ibu kota. Salah satu klub yang bersejarah adalah Missie Voetball Vereniging (MVV).
MVV yang bermain di Liga Voetbal Obligasi Hollandia (VBH), liga masyarakat lokal Papua, mampu menelurkan satu putra Papua pertama yang tembus bermain untuK Timnas Indonesia.
Ia adalah Dominggus Waweyai, yang berposisi sebagai penyerang. Bakat Dominggus terendus oleh pelatih Timnas Indonesia saat itu Antun "Toni" Pogacnik.
Kegemilangannya Dominggus salam mengolah bola membuat Timnas Belanda iri dan mengajak striker kelahiran Raja Ampat itu bermain. Hingga akhirnya Dominggus menjadi warga negara Belanda pada 1965.
Kendati begitu nama Dominggus Waweyai akan dikenang sebagai orang Papua yang berseragam Timnas Indonesia.
3. Membawa Timnas Indonesia Berprestasi
Hingga pada generasi ke generasi pemain-pemain kelahiran Papua selalu mengisi daftar skuat Timnas Indonesia yang berkancah di level internasional resmi atau tidak.
Di era tahun 1970-an saja pemain-pemain Papua seperti Yohanis Auri, Yafet Sibi, Timo Kapissa, Leo Kapissa, Bob Sapai, Henky Heipoin, hingga Roby Binur mengisi skuat Timnas Indonesia.
Generasi selanjutnya, yakni era 80-an ada nama Rully Nere, Mettu Duaramuri, Roby Mauranaya, Adolof Kabo, hingga Yonas Sawor juga meneruskan semangat api dari tanah Papua untuk Timnas Indonesia.
Bahkan Rully Nere mampu membawa Timnas Indonesia merebut mendali emas di SEA Games 1987 di Jakarta usai menumbangkan Malaysia 1-0.
Berlanjut pada era 90-an di mana anak-anak Papua juga mengisi skuat Timnas Indonesia, yakni Chris Leo Yarangga, Rony Wabia, Aples Tecuri, hingga Alexander Pulalo. Generasi ini mampu membawa medali perak SEA Games 1997 silam.
Kemudian di era 2000-an muncul pula nama-nama lainnya yang mengisi starting Timnas Indonesia seperti Boaz Solossa, Elie Aiboy, Erol Iba, Rocardi Salampessy, hingga Imanuel Wanggai.
Sampai hingga pada tiga tahun kebelakang sebelum 2018, pemain-pemain Papua mulai tak dilirik lagi untuk mengenakan jersey Timnas Indonesia.
Terakhir hanya Boaz Solossa saja yang masih bolak-balik melakoni pertandingan bersama Timnas Indonesia pada September 2018 lalu. Kini publik butuh sosok penerus Boaz Solossa yang sudah termakan usia.
4. Tak Bisa Dibiarkan
Banyak spekulasi yang bertebaran di permukaan publik, kenapa saat ini PSSI sudah tak mau lagi memasukan pemain-pemain Papua ke Timnas Indonesia, baik level senior maupun junior?
Persoalan klasik yang timbul adalah jangkauan untuk memantau langsung bibit-bibit unggul di tanah Papua. Karena bisa dibilang bagian Indonesia timur sulit dicapai, memakan waktu, tenaga, hingga biaya.
Sehingga para pelatih Timnas hanya melihat pemain-pemain Papua ketika bermain di laga tandang saja. Kegiatan tersebut sangat minim untuk penilaian secara keseluruhan.
Padahal saat ini para pemain kelahiran Papua sudah mulai merambah ke beberapa klub Liga 1 dan 2. Bahkan beberapa juga telah menjadi andalah hingga menjelang akhir musim ini.
Tentunya menjadi mudah bagi PSSI untuk mendata para pesepak bola berbakat asal Papua. Apalagi sudah ada kompetisi sepak bola usia dini, yakni U-16 dan U-19.
Lantas apa yang membuat PSSI saat ini melupakan pemain Papua? Apakah karena para pemain Papua tidak memiliki bakat khusus yang dibutuhkan taktik sepak bola modern?
Mungkinkah pemain-pemain Papua tak mendapatkan pendidikan sepak bola modern seperti sejarah terdahulu? Jika tak ada tindakan berarti, pemain-pemain Papua bisa tak lagi dilirik PSSI.
Terus Ikuti Update Papua dan Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di INDOSPORT.COM.