x

Bima Sakti Wajib Catat! Prediksi Starting Line Up Terbaik Timnas Indonesia di Piala AFF 2018

Senin, 5 November 2018 18:10 WIB
Penulis: Coro Mountana | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Prediksi Starting XI Timnas Indonesia di Piala AFF 2018.

INDOSPORT.COM - Ajang sepak bola terbesar di Asia Tenggara, Piala AFF 2018 sebentar lagi akan dimulai dan pelatih Bima Sakti sedang mempersiapkan timnya. Salah satu persiapan Bima Sakti adalah komposisi starting line up terbaiknya di Piala AFF 2018.

Skuat yang dimiliki oleh Bima Sakti saat ini adalah warisan dari Luis Milla. Oleh sebab itu, jangan heran kalau komposisi 23 pemain yang ada saat ini nyaris serupa dengan Timnas Indonesia U-23 kala masih dibesut Luis Milla.

Baca Juga

Beberapa pemain yang tidak masuk dalam skuat Luis Milla dalam beberapa turnamen terakhir seperti Dedik Setiawan dan Bayu Pradana sesungguhnya sudah dipantau oleh pelatih asal Spanyol. Artinya Bima Sakti tinggal menyiapkan susunan pemain terbaiknya saja di ajang Piala AFF 2018.

Jika dilihat dari tiga laga sepak bola uji coba sebelumnya, Timnas Indonesia selalu memakai formasi 4-2-3-1. Memang itu adalah formasi yang cukup populer karena keseimbangan dalam menyerang dan bertahan dapat terjaga dengan formasi tersebut.

Berikut starting line up terbaik Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 versi portal berita olahraga INDOSPORT:

Kiper

Andritany Ardhiyasa berhasil mengemas bola dari serangan pemain Taiwan. Herry Ibrahim

Posisi di bawah mistar menjadi salah satu pos yang paling sulit untuk diprediksi karena ketiga kiper yang dimiliki adalah kualitas jempolan untuk saat ini. Jika memperhitungkan Piala AFF 2018 adalah ajang yang sangat serius dengan target juara, rasanya akan lebih tepat jika pemain yang turun sejak awal adalah sosok berpengalaman.

Jika kriterianya seperti itu, maka nama Andritany Ardhiyasa sangat layak untuk menempati posisi terhormat mengawal kesucian gawang Timnas Indonesia. Pengalamannya saat bertanding di ajang Asian Games 2018 telah membuat Andritany mampu tampil lebih tenang dibanding dua pesaingnya.

Baca Juga

Dengan segala penyelamatan yang luar biasa saat bertanding dengan Hong Kong, nama Muhammad Ridho layak untuk menjadi status nomor dua di kiper Timnas Bola Indonesia. Satu-satunya alasan Ridho sulit untuk dipercayai sebagai kiper utama adalah kurangnya pengalaman bermain di ajang internasional

Cadangan: Muhammad Ridho


1. Lini Belakang

I Putu Gede Juni Antara, bek kanan Timnas Indonesia.

Bek Kanan

I Putu Gede Juniantara adalah sosok yang dipercaya akan mengawal posisi bek kanan Timnas Indonesia. Pemahaman taktik dan kedisiplinan dalam bermain akan membuat Putu Gede layak untuk menggantikan posisi yang dua tahun lalu ditempati oleh Benny Wahyudi.

Hal positif lain adalah, Putu Gede bisa bermain konsisten yang membuat siapapun pelatihnya pasti akan mempercayakan posisi itu pada dirinya. Sesungguhnya, Putu Gede adalah pemain yang sudah menjadi tulang punggung tim sejak Timnas Indonesia U-19, seangkatan dengan Evan Dimas.

Baca Juga

Lalu perlahan-lahan ia mampu naik kelas ke usia 23 tahun hingga kini ia menempati posisi di tim senior. Nama pelapis yang layak untuk mengganti Putu Gede adalah Gavin Kwan yang telah membuktikan dirinya mampu bermain dengan baik di posisi bek kanan kala jumpa Mauritius.

Cadangan: Gavin Kwan Adsit

Bek Tengah

Hansamu Yama berduel udara untuk memotong serangan Palestina.

Bek tengah Timnas Indonesia selalu menjadi sorotan karena biasanya akan menjadi kambing hitam jika kemasukan banyak gol dan kalah. Namun, itu sudah tidak terjadi ketika duet bek tengah ini dipertemukan oleh pelatih Alfred Riedl di ajang Piala AFF 2016.

Pasangan itu adalah Hansamu Yama dan Fachrudin Aryanto yang bahu membahu membawa Timnas Indonesia mencapai babak final pada edisi 2016. Hansamu Yama adalah sosok sentral dari lini pertahanan karena memiliki ketenangan yang luar biasa kala berduel satu lawan satu.

Fachrudin Aryanto, Usai Kalah Lawan Persipura, Madura United Bertekad Ambil Poin Kandang.

Sementara itu, Fachrudin yang memiliki usia lebih tua, dianggap sebagai salah satu bek terbaik yang dimiliki oleh Indonesia karena mampu membaca bola dan pergerakan dengan sangat baik. Nama Ricky Fajrin juga bisa ditempatkan di posisi ini, tetapi melihat saingannya adalah twin tower ala Hansamu-Fachrudin, rasanya Ricky lebih cocok sebagai pelapis.

Cadangan: Ricky Fajrin

Bek Kiri

Rizky Pora menyambut baik hasil yang diraih Timnas U-22 di SEA Games 2017.

Rizky Pora sejatinya adalah pemain sayap kiri yang memiliki naluri tajam untuk menyerang. Buktinya di Piala AFF 2016 yang lalu, ia selalu menjadi andalan di posisi sayap dan berhasil menunjukan determinasinya dengan membuat gol penyama kedudukan di partai final.

Akan tetapi oleh Bima Sakti, Rizky yang memiliki kecepatan ditarik ke belakang untuk menempati posisi bek kiri. Awalnya ada keraguan karena bukan posisi aslinya, tetapi di beberapa laga uji coba, Rizki Pora berhasil tampil gemilang dan membuktikan dirinya mampu bermain di posisi itu.

Baca Juga

Secara kualitas mungkin Alfath Fathier lebih layak jadi bek kiri utama, tetapi kalau bicara pengalaman, Rizky Pora layak dikedepankan. Alfath Fathier yang memiliki kecepatan bisa menjadi supersub tatkala Rizky Pora mengalami kebuntuan untuk menyerang dari sisi kiri.

Cadangan: Alfath Fathier


2. Lini Tengah

Evan Dimas Darmono di Timnas Indonesia.

Kunci dari formasi 4-2-3-1 terletak dari dua gelandang bertahan yang akan menjadi otak permainan dan menjadi jangkar tim. Zulfiandi dan Evan Dimas adalah kombinasi dua gelandang bertahan terbaik yang dimiliki oleh Indonesia saat ini.

Evan Dimas di posisi gelandang bertahan lebih memainkan peran sebagai deep lying playmaker layaknya Andrea Pirlo di Italia. Penglihatan dan visi yang sangat bagus membuat Evan Dimas mampu melepaskan umpan jauh akurat yang akan menjadi pembuka serangan balik Timnas Indonesia.

Zulfiandi

Sementara itu, Zulfiandi bertugas untuk merebut bola dari lawan dan selalu hadir dalam setiap jengkal lapangan agar opsi yang bisa diberikan Evan Dimas bertambah. Berkat Evan Dimas dan Zulfiandi, nama senior macam Bayu Pradana harus puas berada di posisi bangku cadangan.

Pemain cadangan: Bayu Pradana

Gelandang Serang

Stefano Lilipaly dan Hargianto di Timnas Indonesia.

Inilah sosok pemain bernomor ‘8’ yang akan mencoba untuk menjadi pengatur serangan bagi Timnas Indonesia, yaitu Stefano Lilipaly. Hampir pasti Lilipaly akan menempati posisi gelandang serang yang akan menjadi penghubung dari lini tengah dengan lini depan.

Meski demikian, Lilipaly bukanlah sosok pemain nomor ’10’ dengan umpan dan visi berkualitasnya. Bisa dikatakan Lilipaly lebih cocok menempati posisi nomor ‘8’ karena berkat kerja kerasnya permainan menyerang Timnas Indonesia dapat mengalir, mirip dengan peran Stevan Gerrard di Liverpool.

Baca Juga

Selain kerja keras, Lilipaly adalah seorang pemain yang miliki mental baja yang ia buktikan kala mencetak gol penyama kedudukan di Asian Games kontra Uni Emirat Arab. Septian David Maulana yang dapat beroperasi sebagai sayap dapat juga diandalkan sebagai pelapis Stefano Lilipaly di tempat gelandang serang.

Cadangan: Septian David Maulana

Sayap Kanan

Irfan Jaya melancarkan tendangan ke gawang Hong Kong. Bola gagal bersarang di gawang Hong Kong.

Timnas Indonesia miliki stok pemain sayap berkualitas yang melimpah sehingga sangat sulit untuk melihat siapa yang layak jadi pemain utama. Tetapi Irfan Jaya rasanya adalah salah satu pemain sayap terbaik saat ini dan berhak menempati posisi sayap kanan.

Alasannya, ia mampu tampil efektif kerap kali diturunkan dengan catatan beberapa gol krusialnya. Gocekan sederhana tapi mematikan dan visi bermainnya membuat Irfan Jaya adalah pemain berkualitas untuk saat ini.

Baca Juga

Nama tenar seperti Andik Vermansah dan Riko Simanjuntak sepertinya akan menjadi pelapis dari Irfan Jaya. Meskipun Andik dan Riko lebih berpengalaman, tetapi mereka jarang diberi kepercayaan sebagai starter dalam beberapa laga uji coba.

Cadangan: Riko Simanjuntak dan Andik Vermansah

Sayap Kiri

Febri Hariyadi ‎seusai mengikuti latihan bersama Persib, Jumat (14/09/2018).

Posisi sayap kiri dalam beberapa tahun terakhir selalu ditempati oleh Febri Hariyadi. Alasannya, meski kerap tampil dengan membuang-buang peluang, tetapi kecepatannya dan umpan visionernya tetap dapat menjadi andalan.

Kerap kali ketika Febri Hariyadi adu lari dengan pemain lawan, dirinya hampir selalu menang. Oleh karena itu dirinya rasanya akan tetap dipertahankan sebagai pemain inti dalam skema serangan balik cepat ala Timnas Indonesia nanti.

Meski begitu, patut dicatat kalau Febri tidak bisa tampil lebih efektif, bukan tidak mungkin posisinya akan diambil oleh Septian David Maulana. Pada ajang Asian Games, Septian David telah membuktikan kalau ia layak menjadi starter dengan membuat satu assists penting ke gawang Uni Emirat Arab.

Cadangan: Septian David Maulana


3. Lini Depan

Selebrasi striker Timnas Indonesia, Beto Goncalves usai membobol gawang Hong Kong.

Tidak ada lagi yang bisa menyangkal kalau Beto Goncalves adalah penyerang paling tajam yang dimiliki oleh Timnas Indonesia saat ini. Dua gol dalam dua laga uji coba terakhir menjadi bukti kalau Beto akan menjadi calon topskor Piala AFF 2018.

Tidak hanya memiliki teknik tinggi ala goyang samba, Beto juga memiliki sundulan maut yang ia tunjukan kala jumpa Hong Kong beberapa saat yang lalu. Beto adalah striker yang selama ini dicari oleh Timnas Indonesia.

Baca Juga

Dedik Setiawan yang tampil tajam di klub dengan 9 golnya di Liga 1 telah membuat dirinya layak menjadi pelapis dari Beto. Kecepatan akan menjadi andalan dari Dedik Setiawan untuk mengobrak-abrik pertahanan lawan.

Cadangan: Dedik Setiawan

Terus Ikuti Update Seputar Piala AFF 2018 dan Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di INDOSPORT.COM

Evan DimasStefano LilipalyZulfiandiHansamu Yama PranataBeto GoncalvesTimnas IndonesiaAndritany ArdhiyasaLuis MillaBima SaktiFebri HariyadiI Putu Gede JuniantaraPiala AFFBola InternasionalFachrudin AryantoRizky PoraPiala AFF 2018Irfan Jaya

Berita Terkini