x

PSM Makassar Waspadai Sanksi 'Kejutan' PSSI

Rabu, 7 November 2018 15:48 WIB
Penulis: Wira Wahyu Utama | Editor: Arum Kusuma Dewi
Skuat PSM Makassar menjalani latihan di Stadion Gelora Bangkalan, Madura jelang lawan Madura United.

INDOSPORT.COM - Persaingan juara Liga 1 Indonesia 2018 kian sengit. PSM Makassar bersaing ketat di papan atas  klasemen kompetisi sepak bola Indonesia tertinggi ini dengan Persija Jakarta, Persib Bandung, dan Bali United.

Juku Eja sendiri menyisakan lima laga krusial, termasuk menghadapi Bali United dan Persija Jakarta di Stadion Andi Mattalatta bulan November ini.

Untuk itu kepala pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts mewaspadai hal-hal non teknis yang bisa memengaruhi performa timnya. Salah satunya ancaman sanksi secara mendadak seperti yang telah diterima Imam Arif Fadillah dan Rizky Pellu beberapa waktu lalu.

Baca Juga

"Ini hal yang tidak pernah saya lihat sebelumnya. Ke depannya kami harus mempersiapkan jika ada pemain kami yang tiba-tiba dihukum sebelum kick off," ungkap pelatih sepak bola gaek asal Belanda ini.

Sebelumnya tim PSM Makassar sempat dibuat terkejut dengan keputusan sanksi terhadap Imam (kiper PSM) satu jam sebelum kick off saat melawan PS TIRA, Rabu (19/09/18).

Kemudian kejutan terakhir giliran Rizky Pellu (Gelandang PSM). Pellu mendadak mendapat sanksi sehari sebelum pertandingan melawan Persipura Jayapura. 

Hal itu memaksa Robert Alberts memutar kepala mencari pengganti Pellu yang masuk dalam skema permainan selama latihan.

"Yah, kita sedang menyiapkan diri untuk hal-hal yang tidak diharapkan," sindirnya.


1. PSSI Harus Jadi Contoh

PSM Makassar vs Persipura Jayapura.

Keresahan ini juga mendapat perhatian khusus dari Bos PSM Makassar, Munafri Arifuddin. Sebelumnya Appi, sapaannya, meminta agar penyelenggara kompetisi jangan memberikan sanksi kepada PSM secara mendadak.

Terkait hal ini Appi sudah mengirim surat protes kepada penyelenggara pihak penyelenggara Liga 1 Indonesia 2018.

"Saya protes masalah suratnya, surat datang terlambat. Jangan kita selalu dibuat kaget. Bayangkan kalau seperti Imam, satu jam sebelum pertandingan tiba-tiba tidak bisa main. Kemudian bayangkan Rivky tiba-tiba kena kartu merah, nah siapa mau menjadi penjaga gawang," ungkap Appi, Minggu (04/11/18) lalu.

Baca Juga

Dia menegaskan agar PT LIB dan PSSI bisa menjadi contoh yang baik buat klub sebagai sebuah bagian organisasi sepak bola Indonesia.

"Klub dituntut untuk menjadi profesional. Maka penyelenggara liga dan federasi juga harus profesional," tegasnya.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT

PSM MakassarLiga IndonesiaMunafri ArifuddinLiga 1

Berita Terkini