x

10 Pelatih Sepak Bola Terbaik di Dunia Tahun 2018 Versi INDOSPORT (Part 1)

Senin, 24 Desember 2018 19:19 WIB
Penulis: Coro Mountana | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Unai Emery, pelatih Arsenal.

INDOSPORT.COM - Tak terasa tahun 2018 akan segera berakhir, artinya sejumlah kompetisi sepak bola di berbagai belahan dunia akan memasuki masa rehat. Menarik untuk membahas hal-hal menarik apa saja yang terjadi di tahun 2018 kali ini.

Salah satunya adalah deretan para pelatih sepak bola terbaik di dunia tahun 2018. Seperti yang kita tahu, di tahun ini telah melahirkan sejumlah pelatih berbakat yang telah membuktikan dirinya dapat bersaing di tingkat dunia dengan para pelatih mapan lainnya.

Baca Juga

Indikator pelatih terbaik memang tidak ada tolok ukurnya, tetapi itu sebenarnya masih bisa dilihat berdasarkan seberapa besar pengaruhnya terhadap tim. Pengaruh yang dimaksud dapat berupa prestasi atau pencapaian tim hingga bagaimana gaya permainan dari klub sepak bola tersebut.

Sebagai catatan, dalam daftar kali ini hanya menyajikan deretan pelatih terbaik dunia untuk urutan kesepuluh hingga keenam. Peringkat kelima hingga pertama bakal diberikan pada artikel selanjutnya.

Baca Juga

Berikut portal berita olahraga INDOSPORT ulas dalam 10 pelatih sepak bola terbaik dunia tahun 2018 (part 1)


1. 10. Erik Ten Hag

Erik Ten Hag, pelatih Ajax Amsterdam.

Di nomor 10, ada sosok kejutan yang namanya kurang begitu disorot padahal hasil kerja kerasnya patut diberi apresiasi lebih yaitu Erik ten Hag. Pelatih Ajax Amsterdam itu baru mulai melatih tim ibu kota Belanda sejak Januari 2018.

Ia berhasil mengangkat peforma Ajax Amsterdam yang sebelumnya tidak alami kemajuan bersama Marcel Keizer menjadi tim papan atas di Belanda lagi. Setidaknya saat ini Ajax Amsterdam berhasil dibawanya ke posisi dua dalam klasemen sementara Liga Belanda.

Baca Juga

Sumbangsih terbesarnya bagi Ajax adalah keberhasilannya membawa tim tersebut lolos ke babak 16 besar Liga Champions. Satu hal lagi yang membuat Erik ten Hag sebagai pelatih jempolan adalah kepercayaannya terhadap pemain muda dengan memberikan ban kapten pada bek berusia 19 tahun bernama Matthijs de Ligt.

9. Gareth Southgate

Gareth Southgate mengenakan setelan rompi

Sebelumnya di berbagai ajang sepak bola bergengsi baik itu Piala Dunia maupun Piala Eropa, nyaris tidak ada yang berani menjagokan Inggris. Alasannya tim tiga singa itu selalu tampil mengecewakan meski pernah diperkuat para pemain bintang seperti David Beckham, Frank Lampard, dan Steven Gerrard.

Akan tetapi di 2018, Inggris berhasil mengejutkan semua pihak dengan lolos hingga ke semifinal Piala Dunia 2018 (pencapaian terbaik setelah Piala Dunia 1990) dengan materi pemain muda. Pria dibalik kebangkitan Inggris ada pada sang pelatih, Gareth Southgate.

Satu bukti kecerdasan taktik dari seorang Southgate adalah ia paham dengan Inggris yang tidak miliki satupun playmaker handal. Oleh karena itu ia membuat sebuah formasi yang diperkuat oleh dua gelandang serang tipe pekerja keras seperti Jesse Lingard dan Dele Alli yang ditopang oleh deep lying playmaker dalam diri Jordan Henderson.


2. 8. Unai Emery

Emery yakin bahwa Ozil akan kembali ke performa terbaiknya

Jika melihat pencapaian Unai Emery di semester pertama tahun 2018, bisa dikatakan ia cukup sukses bersam Paris Saint-Germain dengan merebut kembali juara Liga Prancis dari tangan Monaco. Tetapi jika dilihat setengah tahun berikutnya bersama Arsenal, Unai Emery adalah seorang yang sukses besar.

Setidaknya itulah yang ada di benak para pendukung Arsenal melihat Emery membawa perubahan yang lebih positif dibanding Arsene Wenger. Gaya bermain yang lebih menyerang dan atraktif ala Emery terbukti berhasil membawa tim bersaing di papan atas Premier League Inggris saat ini.

Baca Juga

Apalagi Unai Emery sempat berhasil membawa Arsenal meraih rekor tak terkalahkan dalam 22 pertandingan. Selain itu, semua pemain baru yang dibeli terbukti memberikan dampak positif terhadap permainan seperti Sokratis Papastathopoulos, Bernd Leno, dan Lucas Torreira.


3. 7. Lucien Favre

Caption

Di awal tahun 2018, Lucien Favre masihlah sebagai pelatih Nice yang memang hanya berada di papan tengah Liga Prancis. Akan tetapi keberhasilannya dalam mengeluarkan peforma terbaik Mario Balotelli dan meredam perilaku buruknya sudah lebih dari cukup membuktikan Favre bukan pelatih sembarangan.

Baca Juga

Terlebih di awal musim ini, ia yang sudah pindah ke Borussia Dortmund bangkit lagi setelah alami masa suram sejak ditinggal Thomas Tuchel. Bahkan Dortmund berhasil dibawa Lucien Favre menjadi juara paruh musim dengan keunggulan atas Bayern Munchen sebesar 6 poin.

Satu kelebihan dari Lucien Favre adalah kemampuan membaca arah permainan sehingga tak jarang pergantian pemain yang ia lakukan berhasil membawa tim bermain lebih baik. Pemain seperti Mahmoud Dahoud sering dijadikan supersub layaknya Ole Gunnar Solskjaer di era Sir Alex Ferguson

6. Eusebio Di Francesco

Pelatih anyar AS Roma, Eusebio di Francesco.

Ditinggal oleh pemain pilar seperti Mohamed Salah tak membuat Eusebio Di Francesco pesimis bersama AS Roma. Bahkan dirinya berhasil mengantar tim ibu kota Italia itu mencapai semifinal Liga Champions musim lalu.

Prestasi itu menjadi yang terbaik bagi AS Roma yang tidak pernah mencapai babak semifinal Liga Champions. Dalam perjalanannya di semifinal, AS Roma bahkan mencatatkan sejarah dengan menyingkirkan Barcelona setelah menang dengan skor telak, 3-0.

Sayangnya di musim ini, AS Roma yang kembali kehilangan banyak pemain bintang lagi seperti Alisson Becker dan Radja Nainggolan alami penurunan signifikan. Meski begitu Eusebio Di Francesco tetap mampu mempertahankan AS Roma bertahan di papan tengah Liga Italia.

Ikuti Terus Berita Sepak Bola Internasional dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM

InggrisArsenalAS RomaBorussia DortmundAjax AmsterdamEusebio di FrancescoUnai EmeryGareth SouthgateBola InternasionalTRIVIALucien Favre

Berita Terkini