x

Termasuk Eks Persib, Ini 4 Kebobrokan Sepak Bola Indonesia yang Diungkap ke Mata Dunia

Minggu, 6 Januari 2019 19:25 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Yohanes Ishak

INDOSPORT.COM – Eks pemain asing Persib Bandung, Marcos Flores, belum lama ini mengungkap kebobrokan sepak bola Indonesia kepada media massa asal Australia, FTBL.

Marcos Flores bermain dua musim di Indonesia dari 2016 hingga 2017. Usai membela Persib Bandung, ia pindah ke Bali United.

Selama membela Bali United, Marcos Flores membeberkan beberapa hal buruk yang pernah ia alami. Pemain asal Argentina itu mengkritik fasilitas klub di Indonesia yang tidak lengkap bahkan klub sekelas Bali United.

Baca Juga

"Fasilitas di Indonesia sangat aneh, dan Bali United dianggap memiliki salah satu fasilitas terbaik! Namun hebatnya kami tidak memiliki ruang ganti!" ungkapnya kepada FTBL.

Selain itu, Marcos Flores turut menyebut beberapa pemain klub yang memandang remeh soal latihan dan tidak tepat waktu.

"Kami berlatih pukul 07.30 pagi. Saya berusaha sampai di sana pukul 06.30-45 dan memulai pemanasan. Tetapi saya tidak melihat ada seorang pun di sana."

"Banyak dari mereka tiba dengan celana pendek dan kaos kutang dan tak lama mengenakan jersey latihan di sisi lapangan untuk memulai latihan," ucapnya.

Baca Juga

Pernyataan kontroversial tersebut bukanlah yang pertama kali diungkap oleh pemain asing yang merumput di kompetisi sepak bola Indonesia. Ada sejumlah penggawa asing yang secara gamblang membeberkan kejelakan sepak bola Tanah Air.

Berikut portal berita olahraga INDOSPORT merangkum 4 kebobrokan sepak bola Indonesia yang diungkap ke mata dunia.


1. 1. Federasi Tidak Profesional

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Luis Milla.

Perpisahan pelatih Luis Milla sebagai juru latih Timnas Indonesia menuai kesedihan yang mendalam bagi pencinta sepak bola Indonesia. Di balik itu, Luis Milla turut menyampaikan kritik terhadap sepak bola Indonesia.

Luis Milla mengungkap bobrok kepengurusan PSSI terkait persoalan kontraknya. Ia menyebut pemimpin di federasi tidak profesional dan memiliki manajemen yang buruk.

Baca Juga

"Sebuah proyek lebih dari satu setengah tahun telah berakhir, di mana ada manajemen yang buruk, pemberhentian kontrak secara sepihak, dan profesionalisme yang buruk dari para pemimpin, selama 10 bulan terakhir.”

"Saya rasa, saya sendiri sudah menunaikan pekerjaan saya dengan sangat baik di Timnas Indonesia," tulis Luis Milla melalui akun Instagram pribadinya.


2. 2. Pemutusan Kontrak Sepihak

Kristian Adelmund

Mantan penggawa PSS Sleman asal Belanda, Kristian Adelmund, pernah mengungkap perlakuan tidak adil yang pernah ia alami selama membela klub Liga Indonesia Persela Lamongan.

Melalui media di Belanda, Adelmund membeberkan soal pengalamannya yang pernah diputus kontrak secara sepihak. Ia juga pernah mengalami kejadian mengerikan ketika di ruang ganti pemain.

Baca Juga

"Semuanya sempat berjalan baik dan para fans sangat menghargai saya. Namun tiba-tiba saya didepak tanpa belas kasihan. Dengan cara ini, pelatih bisa mengambil pemain baru dan memasukan keuntungan ke kantongnya sendiri," ujarnya.

"Meski keadaan semakin baik saat ini, korupsi tetap menjadi masalah utama sepak bola Indonesia. Sebagai contoh, saya pernah melihat bos lawan membawa pistol ke ruang ganti wasit. Anda tak perlu heran dengan hal itu di Indonesia.”


3. 3. Korupsi

Caption

Bintang Timnas Inggris di era 90-an dan Aston Villa, Lee Hendrie, pernah merumput di sepak bola Tanah Air. Ia meniti karier di Indonesia bersama klub Bandung FC pada tahun 2011 di era Liga Primer Indonesia (LPI).

Lee Hendrie mengaku kapok untuk kembali bermain di klub Indonesia meski memiliki antusias suporter yang besar. Saat diwawancarai oleh ESPN, ia menceritakan kompetisi Indonesia bermasalah dengan adanya korupsi.

Baca Juga

"Peruntungan saya di Inggris saat itu kurang baik, saya absen bermain dalam kurun waktu kurang lebih 12 bulan. Saya merasa Indonesia menawarkan sesuatu yang berbeda dan memang pada akhirnya terbukti seperti yang saya bayangkan,” ujarnya.

"Terlalu banyak korupsi terjadi di Superliga Indonesia dan hal itu menjadi pemicu terciptanya liga baru. Beberapa tim Superliga bergabung, tetapi dalam perjalanannya terjadi beberapa perubahan untuk menciptakan kompetisi yang sesuai dengan aturan."


4. 4. Fasilitas Buruk

Boubacar Sanogo dalam konferensi pers jelang hadapi Persija Jakarta.

Satu lagi kritik terhadap sepak bola Indonesia, yakni soal fasilitas. Mantan penggawa Madura United, Boubacar Sanogo, pernah mengungkapkan kebobrokan tersebut.

Penyerang yang pernah memperkuat Werder Bremen dan Saint-Étienne itu menceritakan hal yang menyedihkan dari sepak bola Indonesia kepada media Jerman, T-Online.

Baca Juga

“Saya tidak suka di sana (Indonesia). Strukturnya sangat memprihatinkan. Kami bahkan tidak memiliki ruang ganti dan shower di tempat latihan, jadi kami harus pindah ke rumah,” kata Boubacar Sanogo.

Ikuti Terus Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM

Persib BandungPSSILuis MillaBali UnitedLiga IndonesiaKristian AdelmundLee HendrieBoubocar Sanogo

Berita Terkini