x

3 Alasan Arsenal Bertekuk Lutut dari Manchester United di FA Cup 2018/19

Sabtu, 26 Januari 2019 09:20 WIB
Editor: Coro Mountana
Selebrasi Jesse Lingard dan Romelu Lukaku (Manchester United) merayakan gol usai mencetak ke gawang Arsenal.

INDOSPORT.COM – Manchester United berhasil melanjutkan tren positifnya bersama pelatih anyar, Ole Gunnar Solskjaer dengan menyudahi perlawanan Arsenal dalam babak keempat Piala FA. Manchester United berhasil meraih kemenangan dengan skor 3-1 di Emirates Stadium.

Sekitar setengah jam laga berjalan, Manchester United langsung membuka perbendaharaan golnya melalui aksi Alexis Sanchez dan Jesse Lingard. Arsenal pun sebenarnya di laga itu tidak mau kalah dengan berhasil memperkecil melalui Aubameyang menjelang turun minum.

Baca Juga

Sayang, babak kedua praktis menjadi milik Manchester United yang bermain sangat efektif dengan menceploskan satu gol lagi dari Martial. Dengan kemenangan itu, Manchester United berhasil lolos ke babak selanjutnya sekaligus melanjutkan tren 8 kemenangan beruntun.

Arsenal sendiri, mereka kembali ke peforma yang buruk meski sebelumnya mereka tampil perkasa dengan mengalahkan Chelsea di ajang Liga. Sejatinya ada banyak faktor yang membuat Arsenal kembali ke tren permainan yang buruk.

Baca Juga

Berikut INDOSPORT.com mencoba untuk mengulasnya dalam 3 alasan Arsenal bertekuk lutut dari Manchester United di FA Cup 2018/19.


1. Manchester United Sangat Efektif

Alexis Sanchez (bawah) dan Jesse Lingard (atas) merayakan gol kemenangan di laga Arsenal vs Manchester United pada ajang Piala FA, Sabtu (26/01/19).

Secara statistik, Arsenal benar-benar medominasi jalannya pertandingan dengan penguasaan bola mencapai 63%. Itu artinya Manchester United hanya menguasai bola dalam persentase 37% saja.

Meski hanya sedikit memegang bola, Manchester United bermain sangat efektif dan klinis ketika menyerang. Hal itu bisa dilihat dari 3 gol Manchester United tercipta hanya dengan 4 shots on target saja.

Baca Juga

Bandingkan dengan Arsenal yang membutuhkan 5 shots on target yang hanya menghasilkan sebiji gol saja.

Satu data yang benar-benar menunjukan efektivitas luar biasa Manchester United adalah kemampuan mereka untuk mencatat 4 shots on target dari 8 percobaan, sedangkan Arsenal butuh 13 percobaan untuk menghasilkan 5 shots on target.


2. Pertahanan Buruk Arsenal

Proses pemain Manchester United Jesse Lingard membobol gawang Arsenal di Piala FA, Sabtu (26/01/19).

Seperti yang kita tahu, penyakit menahun yang sudah lama menjangkiti Arsenal sejak era kepemimpinan Arsene Wenger adalah buruknya koordinasi lini pertahanan. Hal itu terekspos dengan jelas saat Arsenal dibantai Liverpool dengan skor 1-5.

Saat itu, Roberto Firmino dengan seenaknya menari-nari di antara lini pertahanan Arsenal. Dan hal itu kembali terulang dengan Romelu Lukaku, Paul Pogba, Jesse Lingard, dan Alexis Sanchez tampak bebas untuk unjuk aksi di lini pertahanan Arsenal.

Baca Juga

Satu faktor kunci lini pertahanan Arsenal tampil begitu buruk hingga harus kebobolan tiga gol adalah ditarik keluarnya Sokratis yang digantikan oleh Mustafi. Sejak saat itu, pertahanan Arsenal yang sudah sempat terkoordinir oleh Sokratis mendadak menjadi berantakan hingga petaka itu hadir.


3. Arsenal Gagal Memanfaatkan Penguasaan Bola

Striker Arsenal Pierre-Emerick Aubameyang merayakan gol ke gawang Manchester United di Piala FA, Sabtu (26/01/19).

Arsenal bersama Unai Emery terlihat seperti lebih efektif ketika tidak memegang banyak bola. Hal itu terlihat dari kemenangan Arsenal atas Chelsea di ajang liga di mana mereka hanya menguasai bola sebanyak 35% saja tetapi berakhir dengan kemenangan 2-0.

Sedangkan saat duel dengan Manchester United, Arsenal justru memegang banyak bola yang berujung pada kekalahan. Pada dasarnya penguasaan bola tak lebih dari sebuah data saja, hal yang lebih penting adalah efektivitas.

Baca Juga

Arsenal beberapa kali terlihat kurang efektif ketika menguasai bola, mungkin itu juga dikarenakan pertahanan rapat dari Manchester United. Masalah bagi Arsenal semakin runyam karena Mesut Ozil yang diharapkan dapat membawa kreatifitas, malah bermain di bawah peforma.

Terus Ikuti Perkembangan Piala FA dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM.