x

Termasuk Pemilik Inter Milan, Ini 3 Startup Unicorn di Bisnis Olahraga Dunia

Senin, 18 Februari 2019 16:52 WIB
Editor: Coro Mountana
Steven Zhang (kiri) dan ayahnya, pemilik Sunning Group, yang akan menjabat sebagai presiden Inter Milan yang baru

INDOSPORT.COM – Ada satu bagian dari debat kedua Calon Presiden (Capres) 2019 pada Minggu (17/2/19) malam hari yang menarik perhatian. Hal itu adalah pembahasan mengenai startup unicorn. Ternyata, ada beberapa bisnis startup unicorn di dunia yang erat kaitannya dengan dunia olahraga.

Kata unicorn disebut-sebut di tengah debat sengit yang terjadi antara capres dengan nomor urut 01, Joko Widodo dengan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto.

Unicorn sendiri ialah label untuk bisnis startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS (setara 14 triliun rupiah).

Baca Juga

“Infrastruktur apa yang akan bapak bangun untuk dukung pengembangan unicorn-unicorn di Indonesia?,” tanya Jokowi kepada Prabowo dalam debat yang berlangsung di Hotel Sultan.

Kata unicorn pun menjadi ramai diperbincangkan oleh para warganet di media sosial. Ternyata, ada satu hal yang jarang diketahui oleh publik, bahwa ada tiga bisnis startup dunia yang telah masuk kategori unicorn.

Baca Juga

Berikut INDOSPORT mencoba untuk mengulasnya dalam 3 startup unicorn di bisnis olahraga dunia.


1. Sunning

Steven Zhang (kiri) dan ayahnya, pemilik Sunning Group, yang akan menjabat sebagai presiden Inter Milan yang baru

Seperti yang kita tahu, startup merupakan bentuk bisnis baru yang populer di era revolusi industri 4.0. salah satu startup di bidang olahraga yang telah masuk dalam kategori unicorn adalah Sunning Sports, di bawah naungan Sunning Holdings Group.

Startup yang dibangun oleh Zhang Jindong itu merupakan startup perdagangan besar di China yang membidik pasar pedesaan dan pinggiran kota. Sunning menjadi terkenal setelah mereka mengakuisisi Inter Milan pada 6 Juni 2016.

Melalui anak perusahaannya yaitu Sunning Holdings yang memiliki sub Sunning Sports, saham Inter Milan diakuisisi dari Erick Thohir dan Massimo Moratti sebesar 68,55%. Di bawah kendali Sunning, Inter Milan yang sempat tertidur perlahan mulai bangkit dengan berada di 4 besar Italia dan bermain di Liga Champions musim ini.

Selain itu, Sunning Sports menjadi penanam modal di startup bernama Champdas. Startup ini fokus pada statistik olahraga.


2. Alisports

Jack Ma pemilik salah satu perusahaan terbesar di dunia Alibaba Grup.

Satu lagi startup yang masuk dalam kategori unicorn ialah Alibaba Group Holding Limited. Perusahaan yang dibangun oleh Jack Ma dan Peng Lei merupakan konglomerasi yang bergerak dalam bidang e-commerce, retail, internet, dan teknologi.

Startup Alibaba bahkan kini telah menjadi salah satu yang terbesar di dunia dengan nilai valuasi yang telah mencapai 231 miliar dollar AS (setara 3.264 triliun rupiah). Melihat potensi besar dalam dunia olahraga, Alibaba mendirikan anak perusahaannya pada 2015 yang diberi nama menjadi Alisports.

Bisnis rintisan Alibaba itu bergerak dalam bisnis di bidang hak siar pertandingan olahraga, tiket pertandingan, hingga sponsor ajang Piala Dunia antar klub dari edisi 2015 hingga 2022. Mungkin tinggal menunggu waktu Alisports mengakuisisi klub sepak bola seperti Sunning.


3. Kinexon

NBA All-Star 2019.

Sunning dan Alisports yang sudah dijelaskan tadi merupakan startup unicorn yang berdomisili di China. Ternyata tak hanya China, Kinexon menjadi wakil startup unicorn di Eropa, tepatnya di Jerman.

Kinexon sendiri menjalankan bisnisnya dengan menyajikan data statistik para pemain bola basket. Hal itu tentu sangat membantu bagi para pelatih, pemain, hingga pengamat olahraga bola basket.

Terus Ikuti Perkembangan Seputar Bola Internasional dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM.

Inter MilanJoko WidodoPrabowo SubiantoBola InternasionalBasketBerita Transfer

Berita Terkini