x

Juara Piala AFF U-22, Ini Sejumlah Rotasi yang Pernah Dilakukan Indra Sjafri di Timnas U-22

Rabu, 27 Februari 2019 17:13 WIB
Editor: Coro Mountana
Skuat Timnas Indonesia U-22 di laga final Piala AFF melawan Thailand

INDOSPORT.COM – Ajang sepak bola bergengsi, Piala AFF U-22 2019 di Kamboja telah usai dengan Timnas Indonesia U-22 sebagai pihak yang tertawa paling akhir. Skuat asuhan Indra Sjafri menjadi kampiun usai mengalahkan Thailand dengan skor 2-1.

Jalannya pertandingan sendiri sejatinya berlangsung dengan tidak mudah untuk Timnas Indonesia U-22. Hal itu terlihat dari bagaimana Timnas Indonesia U-22 tertinggal terlebih dulu dari Thailand melalui sundulan Saringkan Promsupa.

Baca Juga

Akan tetapi semangat juang para pemain Timnas Indonesia U-22 sangat besar hingga mampu membalikan kedudukan dan mempertahankannya untuk menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. Dua gol kemenangan Timnas Indonesia U-22 sendiri diciptakan oleh Sani Rizki Fauzi dan Osvaldo Haay.

Tak hanya semangat saja, Timnas Indonesia U-22 bisa menjadi juara karena tak lepas dari tangan dingin dari seorang pelatih Indra Sjafri. Pelatih berdarah Minang itu tercatat melakukan sejumlah rotasi pemain di sepanjang turnamen yang ternyata membuahkan gelar juara.

Baca Juga

Berikut INDOSPORT hadirkan ulasan mengenai sejumlah rotasi pemain yang dilakukan Indra Sjafri hanya untuk anda.


1. Kiper

Awan Setho melempar bola ke tengah gawang melawan Thailand

Dalam ajang Piala AFF U-22 2019 kali ini, pelatih Indra Sjafri membawa tiga kiper untuk mengawal gawang Timnas Indonesia U-22. Para penjaga gawang andalan Timnas Indonesia U-22 itu adalah Muhammad Riyandi, Awan Setho, dan Satria Tama.

Pada awalnya, Indra Sjafri memainkan Awan Setho untuk mengawal gawang Timnas Indonesia U-22 di laga perdana melawan Myanmar. Namun Awan Setho tidak mampu menjaga gawangnya dari sepakan Myat Kaung Khant yang membuat Timnas Indonesia U-22 kebobolan satu gol.

Baca Juga

Melihat Awan Setho telah kebobolan satu gol, Indra Sjafri mengganti Awan Setho dengan Satria Tama di laga kedua melawan Malaysia. Akan tetapi Satria Tama justru kebobolan dua gol yang membuyarkan keunggulan Timnas Indonesia U-22 atas Malaysia.

Kiper Satria Tama (kiri) menggagalkan peluang yang didapat Todd Rivaldo Ferre.

Pelatih Indra Sjafri pun kembali melakukan rotasi dengan memercayakan posisi kiper utamanya kepada Awan Setho di laga melawan Kamboja. Hasilnya ia mampu melakukan sejumlah penyelamatan gemilang yang berujung pada cleansheet.

Melihat penampilan Awan Setho begitu gemilang, Indra Sjafri pun tetap menurunkannya di semifinal dan babak final melawan Thailand. Hasilnya ia mampu kembali cleansheet melawan Vietnam dan hanya kebobolan satu gol kala bertanding dengan Thailand yang berujung pada gelar juara.


2. Lini Belakang

Asnawi Mangkualam, salah satu pemain penting saat Timnas Indonesia U-22 juara Piala AFF U-22 2019.

Pelatih Indra Sjafri selalu memakai formasi 4-3-3 yang artinya ia membutuhkan empat pemain bertahan dalam susunan pemain intinya. Dari lima pertandingan yang dijalani, hanya posisi bek kanan yang ditempati Asnawi Mangkualam saja yang tak pernah dirotasi oleh Indra Sjafri.

Di posisi bek kiri sendiri, hanya terjadi satu rotasi saja ketika Samuel Christianson yang tampil di laga perdana harus digantikan oleh Firza Andika sejak laga kedua hingga turnamen berakhir. Pergantian yang lebih masif justru terjadi di pos bek tengah.

Baca Juga

Pada awalnya duet Andy Setyo dan Rachmat Irianto dipercaya oleh pelatih Indra Sjafri dalam dua laga perdana. Akan tetapi karena Timnas Indonesia U-22 selalu kebobolan di dua laga itu dan Andy Setyo alami cedera, maka Indra Sjafri melakukan rotasi di laga ketiga.

Indra Sjafri mengganti duet Andy-Rachmat dengan Nurhidayat dengan Bagas Adi sebagai bek tengah andalan. Hasilnya mereka mampu membuat lini pertahanan Timnas Indonesia U-22 menjadi lebih solid hingga babak final.

Pemain Timnas Indonesia U-22, Nurhidayat Haji Haris dengan trofi Piala AFF U-22 2019.

Selain itu, mempersiapkan Rachmat Irianto sebagai bek tengah tambahan ketika sudah unggul melawan Thailand juga merupakan taktik jitu dari Indra Sjafri. Semakin banyak bek tengah maka para penyerang Thailand di babak final semakin sulit untuk membalas ketertinggalan dari Indonesia.


3. Lini Tengah

Para pemain Timnas Indonesia merayakan gol yang dicetak Luthfi Kamal ke gawang Vietnam.

Dalam formasi tiga pemain tengah yang diperagakan oleh Timnas Indonesia U-22, selalu ada dua pemain yang tidak pernah terkena rotasi. Kedua pemain itu adalah Luthfi Kamal dan Gian Zola yang selalu main di lima pertandingan Timnas Indonesia U-22.

Luthfi Kamal merupakan salah satu pemain paling penting karena ia mampu menjadi jenderal lapangan dan memiliki kemampuan mengeksekusi set piece dengan sangat baik. Sedangkan Gian Zola dibiarkan lebih bebas bergerak untuk mengkreasi peluang bagi tiga pemain depan.

Gian Zola berhasil lepas dari penjagaan ketat lawan.

Satu posisi di tengah nyatanya mengalami rotasi berkali-kali oleh Indra Sjafri. Pada awalnya Hanif Sjahbandi diberi kepercayaan untuk menjadi pemain utama di laga perdana Piala AFF U-22 2019 melawan Myanmar.

Akan tetapi, melihat Hanif tidak tampil terlalu maksimal, Indra Sjafri menggantinya dengan M. Raffi Syarahil untuk laga kedua. Namun kembali dirasa kurang tampil maksimal, posisi Raffi kembali terkena rotasi untuk diberikan tempat kepada Sani Rizki Fauzi.

Sani Rizki Fauzi tengah membawa bola ke arah gawang Kamboja

Hasilnya Sani Rizki ternyata mampu tampil luar biasa yang membuatnya selalu tampil hingga babak final. Bahkan ia mampu mencetak satu gol krusial di babak final yang ikut membantu Timnas Indonesia menjadi juara Piala AFF U-22 2019.


4. Lini Depan

Aksi Osvaldo Haay saat melakukan umpan ke rekannya.

Susunan 3 pemain di lini depan menjadi yang cukup sering dirotasi oleh Timnas Indonesia U-22 di ajang Piala AFF U-22 2019. Meski demikian, Osvaldo Haay nyatanya selalu tampil dan tidak terkenal rotasi berkat kecepatan dan penampilan bagusnya di lapangan.

Jika Osvaldo Haay menempati di posisi sayap, maka salah satu sisi lainnya diisi secara bergantian oleh Witan Sulaeman dan Billy Keraf. Witan Sulaeman lebih sering dimainkan sebagai pemain inti di 4 pertandingan.

Baca Juga

Sedangkan Billy hanya menjadi pemain inti kala menghadapi Malaysia saja di laga kedua Piala AFF U-22 2019. Witan yang lebih sering tampil bisa dipahami karena dirinya mampu tampil baik dengan mencetak satu gol kala melawan Malaysia yang saat itu ia masuk sebagai pemain cadangan.

Di posisi penyerang tengah sendiri, tadinya Indra Sjafri lebih percaya dengan Dimas Drajad yang tampil di laga perdana. Akan tetapi sejak laga kedua melawan Malaysia, Indra Sjafri memutuskan untuk terus memainkan Marinus Wanewar.

Top skor Piala AFF U-22 Marinus Wanewar

Hasilnya, Marinus Wanewar tampil sebagai top skor dengan torehan tiga golnya. Pada akhirnya sejumlah rotasi yang dilakukan Indra Sjafri pada dasarnya hanya dilakukan hingga pertandingan kedua karena setelah itu susunan pemain selalu sama hingga final.

Terus Ikuti Perkembangan Seputar Timnas Indonesia U-22 dan Piala AFF U-22 2019 di INDOSPORT.COM.