x

Persib Harus Dengar! Ini 3 Alasan Miljan Radovic Layak 'Ditendang' dari Kursi Kepelatihan

Jumat, 8 Maret 2019 11:23 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
Pelatih Persib Bandung, Miljan Radovic

INDOSPORT.COM - Beberapa Bobotoh (pendukung klub sepak bola Indonesia, Persib Bandung) mulai merasa geram dengan pelatih Miljan Radovic, lantaran sang pelatih tak mampu memberikan perubahan dalam gaya bermain Maung Bandung terutama di ajang Piala Presiden 2019.

Di mana dalam dua pertandingan awal babak penyisihan grup Piala Presiden 2019, Persib Bandung harus menelan kekalahan beruntun dari PS TIRA Persikabo dan Persebaya Surabaya.

Hasil tersebut membuat mereka angkat kaki dari turnamen ini, lantaran menempati posisi juru kunci dengan raihan 0 poin dari dua laga yang telah dimainkan.

Baca Juga

Cukup ironis lantaran Persib Bandung yang berstatus sebagai tuan rumah babak penyisihan dan kembali mendapat dukungan dari Bobotoh pasca hukuman dicabut, justru tersingkir lebih dulu di babak penyisihan grup.

Sang pelatih, Miljan Radovic pun dijadikan kambing hitam atas prestasi minor tersebut, dan jika manajemen cepat bertindak terdapat beberapa alasan kuat dan bisa menjadi pertimbangan Persib mengapa mereka harus mendepak Radovic sebagai pelatih.

Lebih lengkapnya, berikut INDOSPORT.COM coba merangkum tiga alasan kenapa Miljan Radovic layak untuk 'ditendang' dari kursi kepelatihan Persib Bandung.


1. Minim Pengalaman

Kritik Bobotoh kepada Miljan Radovic saat pertandingan menghadapi Persebaya.

Alasan pertama adalah minimnya pengalaman melatih Miljan Radovic. Tercatat selama masa kariernya, pelatih berusia 43 tahun ini belum sama sekali menjabat sebagai pelatih utama.

Miljan Radovic tercatat hanya menjadi asisten pelatih di klub OFK Grbalj, dan pelatih tim U-18 DSK Shivajians F.C. di Liga India tahun 2018 lalu.

Dengan pengalaman yang minim, tentu kemampuannya dalam mengatasi tekanan dan meracik strategi tak begitu banyak. Imbasnya sangat terasa dalam dua pertandingan awal Piala Presiden 2019 ini, dan Persib wajib menggantinya.

Tekanan Bobotoh

Bobotoh pun mempunyai andil besar dalam pergantian beberapa pelatih Persib Bandung, salah satunya adalah Djadjang Nurdjaman yang terdepak pada musim 2017 lalu.

Dengan rentetan kekalahan yang diderita di Liga 1 2017 lalu, Bobotoh sepakat untuk meneriakan Djanur out dan manajemen pun akhirnya mendepak sang pelatih.

Bukan tanpa alasan mengapa manajemen menuruti permintaan Bobotoh, pasalnya jika manajemen tak menuruti bisa saja para fans memboikot tiap laga Persib yang justru semakin merugikan Maung Bandung.

Hal serupa yang pernah terjadi di laga PSS Sleman, dimana para pendukung Elang Jawa sepakat tak hadir ke tribun dalam laga PSS Sleman vs Madura United di laga perdana Piala Presiden 2019.


2. Minim Alternatif Strategi

Radovic kembali pimpin latihan Persib

Imbas dari minimnya karier melatih Miljan Radovic, membuat Persib Bandung tak mempunyai banyak alternatif strategi dalam setiap pertandingan, terutama saat tim tengah dalam kondisi tertinggal.

Dalam laga kontra Persebaya kemarin contohnya, Persib Bandung tak melakukan perubahan gaya bermain meski Persebaya sudah hafal betul kemana arah bola yang bakal dilepaskan pemain Persib.

Pola penyerangan pun lebih monoton, di mana Persib hanya mengandalkan kecepatan para pemain sayapnya dan berharap Ezechiel N'Douassel bisa memanfaatkan umpan silang dari sektor sayap.

Baca Juga

Berbeda dengan Mario Gomez, meski sama-sama memanfaatkan permainan sayap namun pelatih asal Argentina ini bisa memasang pemain di posisi yang pas sehingga mereka dapat tampil maksimal.

Terus Ikuti Berita Persib Bandung dan Piala Presiden Lainnya di INDOSPORT.COM

Persib BandungPiala PresidenMiljan Radovic‎Liga IndonesiaLiga 1TRIVIAPiala Presiden 2019

Berita Terkini