x

Analisis Taktik Tim Perempatfinalis Piala Presiden 2019: Arema FC

Selasa, 26 Maret 2019 15:31 WIB
Editor: Coro Mountana

INDOSPORT.COM – Arema FC berhasil memastikan dirinya lolos ke babak perempatfinal Piala Presiden 2019 setelah menjadi runner up terbaik. Perolehan 6 poin yang diraih Arema FC selama di babak grup sudah cukup untuk membawa Singo Edan berkiprah lagi di 8 besar Piala Presiden.

Seperti yang kita tahu Arema FC pernah menjadi juara di Piala Presiden 2017 yang lalu. Dan kali ini kehadiran mereka di Piala Presiden 2019 sudah tentu ingin meraih gelar itu sekali lagi setelah di musim lalu, trofi yang terbuat dari kayu itu menjadi milik Persija Jakarta.

Baca Juga

Langkah Arema FC sendiri di babak grup tidaklah mudah karena harus bersaing dengan tiga tim kuat seperti Persela Lamongan, Barito Putera, dan Persita Tanggerang. Hasil sekali menang atas Barito Putera dan sekali kalah dari Persela Lamongan membuat Arema harus menang besar kontra Persita.

Beruntung Arema sukses membantai Persita Tanggerang dengan skor sangat telak 6-1 sehingga lolos ke babak 8 besar sebagai runner up terbaik berkat produktivitas gol lebih baik. Keberhasilan Arema lolos ke babak 8 besar sudah pasti berkat kejeniusan taktik sang pelatih, Milomir Seslija.

Baca Juga

Sekadar informasi, Milomir Seslija pernah nyaris membawa Arema FC menjadi juara di Indonesia. Tepatnya pada tahun 2016, sayang Arema FC saat itu harus menempati posisi kedua karena kalah saing dengan Persipura Jayapura.

Berikut INDOSPORT akan mengulas secara khusus analisis taktik klub Arema FC di Piala Presiden 2019.

Formasi

Dalam tiga pertandingan selama fase grup Piala Presiden 2019, Milomir Seslija lebih sering memakai formasi 4-2-3-1. Formasi tersebut memang membuat permainan tim secara teori akan lebih seimbang baik itu dalam menyerang ataupun bertahan.

Tetapi di laga terakhir melawan Persita Tanggerang, di mana mereka membutuhkan hasil kemenangan telak, Milomir Seslija mengganti pakem timnya dengan 4-3-3. Dari sini terlihat kalua Milomir Seslija tidak terpaku satu formasi baku.

Pelatih Arema FC, Milomir Seslija.

Di posisi kiper ada Utam Rusdiana yang dapat bergantian dengan Kurniawan Kartika Ajie. Sedangkan di posisi 4 pemain bertahan, pemain-pemain seperti Hamka Hamzah, Arthur Cunha, Johan Ahmad Farizi, dan Hendro Siswanto dirasa akan menjadi skuat inti.

Beralih ke lini tengah, ada Jayus Hariono dan Pavel Smolyachenko yang dapat bertindak sebagai jangkar. Sedangkan tiga gelandang serang sudah pasti salah satunya akan diisi oleh Makan Konate yang bertindak sebagai playmaker.

Sedangkan dua sayap bisa jadi akan menjadi rebutan antara Dendy Santoso, Ridwan Tawaneila, dan Ricky Kayame. Untuk posisi penyerang tengah tampaknya masih belum ada yang benar-benar dipercaya untuk mengisi posisi itu.

Baca Juga

Mulai dari Dedik Setiawan, Ahmad Nur Hardianto, hingga Robert Lima Gladiator sudah dicoba secara bergantian tetapi tampaknya belum ada yang memuaskan Milomir Seslija. Jika sosok penyerang tengah inti sudah ditemukan, bukan tidak mungkin Arema FC bakal meraih sukses di Piala Presiden 2019.


1. Pemain Kunci

Pemain Arema FC, Makan Konate

Ada satu pemain yang menjadi nyawa dari Arema FC selama berkompetisi di Piala Presiden 2019 yaitu Makan Konate. Gelandang serang yang sempat membela Persib Bandung itu memiliki hampir semua atribut untuk mengangkat peforma Arema di atas lapangan.

Mulai dari shooting, dribiling, passing, hingga yang paling penting, visi dalam bermain sehingga tak jarang serangan Arema FC mendadak bisa sangat berbahaya ketika bola ada di Makan Konate. Dirinya memang baru cetak satu gol, tapi kontribusi dari set piece sangat mengesankan.

Baca Juga

Sejatinya tak hanya Makan Konate, ada pemain lain yang tampil cukup menonjol bagi Arema FC seperti Ricky Ohorela dan Ricky Kayame. Ricky Ohorela yang kerap ditempatkan sebagai bek sayap, sanggup melakukan overlapping dan gerakan coming from behind sangat berbahaya.

Sedangkan Ricky Kayame yang miliki kecepatan merupakan tipe pemain supersub yang bisa membuat Arema FC menjadi lebih berbahaya di babak kedua. Dua pemain terakhir yang bisa menjadi kunci permainan adalah Ahmad Nur Hardianto dan Dedik Setiawan dengan sumbangsih dua golnya.

Gaya Permainan

Arema FC vs Barito Putera.

Gaya permainan Arema FC di bawah arahan Milomir Seslija sangatlah menghibur bagi pecinta sepak bola netral. Pasalnya mereka memainkan sepak bola menyerang dengan tujuan mendominasi bola terhadap lawan.

Selain itu, Arema FC memiliki determinasi yang sangat tinggi serta dibekali mental yang sangat terpuji. Hal itu terbukti ketika Arema FC mampu membalikan ketertinggalan ketika melawan Barito Putera di laga pertama.

Berkat permainan Arema FC yang penuh determinasi, menyerang dengan intensitas yang tinggi, semua pemain Arema FC dalam tanda kutip bisa mencetak gol. Hal itu teruji ketika melawan Persita, Hamka dan Arthur bisa cetak gol meski hanya bek tengah.

Kapten Tim Arema FC, Hamka Hamzah.

Arah serangan Arema FC adalah sisi sayap dengan memanfaatkan kecepatan dari para pemainnya. Bahkan Dedik Setiawan yang bertindak sebagai penyerang tengah kerap ke sisi sayap agar terbuka ruang kosong di tengah yang bisa ditempati oleh gelandang serang Arema FC.

Di balik kesempurnaan dari gaya main Arema FC yang sangat menyerang, tetap ada kecacatan yang perlu segera ditutupi oleh tim. Kelemahan itu adalah Arema FC lemah dalam mengantisipasi bola crossing langsung ke kotak penalti.

Jika kelemahan itu bisa diatasi, rasanya Arema FC merupakan salah satu kandidat terkuat untuk bersaing di Piala Presiden 2019. Bahkan bukan tidak mungkin, Arema FC akan bersaing dalam perebutan gelar juara Liga 1 2019.

Terus Ikuti Perkembangan Seputar Arema FC dan Piala Presiden 2019 di INDOSPORT.COM.

Makan KonateMilomir SeslijaLiga IndonesiaArema FCTRIVIAPiala Presiden 2019Bola Indonesia

Berita Terkini