Formasi Klasik Big 4 Liga Primer Inggris yang Kokoh dari Bombardir Timur Tengah
INDOSPORT.COM – Klub sepak bola ‘Big 4’ Liga Primer Inggris identik tersemat kepada Manchester United, Liverpool, Arsenal, dan Chelsea.
Big 4 selalu mendominasi kuartet teratas klasemen akhir kompetisi tertinggi sepak bola Negeri Ratu Elizabeth pada awal abad ke-21.
Klub-klub di luar Big 4 lebih sering dianggap sebagai ‘pemanis’. Mereka hanya kebagian remah-remah untuk berlaga di Europa League yang notabene masih di bawah Liga Champions.
Namun demikian, peta Big 4 mulai berubah semenjak invasi pengusaha Timur Tengah. Manchester City kecipratan dana besar dan membangun kekuatan menakutkan.
Dominasi formasi klasik Big 4 mulai pudar seiring konsistennya penampilan Manchester City. Belum lagi, suntikan dana juga menyalir ke klub-klub seperti Tottenham Hotspurs dan Leicester City yang turut merusak ritme Big 4 lama.
Meski Manchester City dan klub lain mulai mengkudeta posisi empat besar Liga Primer Inggris, formasi klasik Big 4 nyatanya masih kokoh dalam aspek lain.
Melalui akun Twitter pribadinya, seorang akademisi olahraga bernama Nick Harris membeberkan data soal popularitas Big 4 klasik yang masih mendominasi kuartet posisi teratas Liga Primer Inggris
1. Dominasi Manchester United
Dalam data yang disajikan oleh Nick Harris, formasi klasik Big 4 Liga Primer Inggris masih mendominasi dari sisi raihan trofi, penjualan merchandise, jumlah siaran, dan pengikut media sosial.
Manchester United selalu unggul soal keempat aspek di atas. Tak heran jika Setan Merah menjadi klub paling populer di Liga Primer Inggris.
Dua puluh gelar menjadi bukti sejarah panjang Manchester United di Liga Inggris. Manchester United juga klub yang paling sering meraih runner up yakni 15 kali.
Bila dibandingkan dengan Manchester City, rasanya deretan gelar Manchester United terasa penuh sejarah ketimbang The Citizens yang baru membangun dinasti kekuasaan.
Soal penjualan jersey, Manchester United sangat gila-gilaan. Kedatangan Paul Pogba dan Zlatan Ibrahimovic bak perawan di sarang penyamun.
Keduanya mampu menyedot atensi semua penggemar Setan Merah sampai penjualan jersey mereka menembus 266 juta poundsterling atau setara Rp3,3 triliun!
Pembelian Pogba dan Ibrahimovic bahkan masih bisa membuat cashback dari hasil penjualan jersey. Hal tersebut tentu membuktikan betapa besarnya antusiasme pendukung Manchester United.
2. Sejarah Big 4
Sementara itu, Liverpool menjadi tim populer kedua Liga Primer Inggris. Mereka punya raihan trofi, penjualan merchandise, dan jumlah siaran terbanyak di bawah Setan Merah.
Hanya saja, popularitas Liverpool di media sosial ternyata masih yang paling rendah di antara anggota Big 4 yang lainnya.
Meski begitu, fakta berbeda terlihat ketika menilik data lain yang disediakan oleh situs media Spanyol yang bergerak di sektor ekonomi dan aktivitas media sosial, Deportes & Finanzas.
Meski Liverpool dinilai punya jumlah pengikut media sosial yang rendah (nomor 4 di antara Big 4), akun media sosial Liverpool menjadi klub nomor 2 setelah Manchester United yang mendapat interaksi paling banyak.
Sementara itu, Arsenal konsisten menduduki peringkat ketiga soal raihan trofi, penjualan merchandise, jumlah siaran, dan pengikut media sosial di Liga Primer Inggris.
Chelsea berada di urutan bontot Big 4 dalam aspek-aspek di atas, kecuali di bagian pengikut media sosial. The Blues justru punya pengikut media sosial terbanyak kedua setelah Manchester United.
Status Big 4 Liga Primer Inggris yang selama ini disebut tidak lagi ditempati oleh Manchester United, Liverpool, Arsenal, dan Chelsea nyatanya salah. Formasi klasik Big 4 tetap berada di singgasananya.
Meski mereka kini terus tergerus invasi dan bombardir kekuatan Timur Tengah, sejarah tidak akan pernah lupa bahwa Manchester United, Liverpool, Arsenal, dan Chelsea adalah Big 4 Liga Primer Inggris sesungguhnya.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola Liga Primer Inggris dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM