Tuah Jawara Piala Presiden, Mungkinkah Meniru Persija atau Kembali ke Tradisi Lama?

INDOSPORT.COM - Jawara Piala Presiden terbilang memiliki tuah tersendiri ketika nanti berlaga di kompetisi liga sesungguhnya. Namun ternyata, tuah tersebut bisa dihadapkan pada dua arah yang berbeda.

Ya, gelaran Piala Presiden 2019 tak lama lagi akan segera rampung. Dua klub sepak bola Indonesia, Persebaya Surabaya dan Arema FC, jadi dua tim yang harus saling beradu untuk memperebutkan tahta juara.

Bila melihat jalannya pertandingan leg pertama final Piala Presiden 2019 pada Selasa (9/4/19) lalu, belum menemukan titik terang tim mana yang akan keluar sebagai jawara.

Leg pertama antara Persebaya Surabaya vs Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo, dihiasi dengan skor imbang 2-2.

Dua gol Persebaya Surabaya ditorehkan Irfan Jaya dan Damian Lizio masing-masing pada menit ke-7 serta 71'. Sementara, Arema FC mencetak dua gol lewat aksi Hendro Siswanto (32') dan sepakan bebas Makan Konate (78').

Walau sejatinya Arema FC lebih diuntungkan dengan mampu mengoleksi modal dua gol tandang, segala kemungkinan tetap masih bisa terjadi.

Bukan sebuah kemustahilan bagi Persebaya Surabaya untuk bisa tampil mengejutkan dan menggelar pesta gelar juara di markas Arema FC pada laga leg kedua nanti.

Akan tetapi, pembahasan di sini bukanlah mengenai siapa tim yang akan juara. Ulasan bakal lebih mengarah kepada makna bagi tim jawara sesudah berhasil merajai gelaran Piala Presiden.

1. Kesialan Arema FC

Piala Presiden merupakan ajang pramusim yang diikuti oleh seluruh tim Liga 1 dan beberapa perwakilan Liga 2. Bila melihat para pesertanya saja, dapat disimpulkan kalau juara Piala Presiden sudah menggambarkan tim mana yang akan berkuasa di kompetisi Liga 1.

Namun, sejarah mencatat, tak selamanya tim yang menjuarai Piala Presiden bisa menuai sukses pula ketika mengikuti Liga 1. Hal itu sudah dirasakan langsung oleh finalis tahun ini, Arema FC.

Ya, pada Piala Presiden 2017 lalu, Arema FC jadi tim yang keluar sebagai juara. Arema FC meraih gelar juara setelah menundukan Borneo FC di laga final dengan skor 5-1.

Setelah meraih kesuksesan besar di ajang Piala Presiden 2017, Arema FC tentu punya rasa optimisme lebih untuk gelaran Liga 1 2017. Sayangnya, kesuksesan di ajang Piala Presiden 2017 tak mampu diulangi lagi oleh Arema FC.

Arema FC gagal menjaga konsistensi permainannya. Alhasil, Singo Edan harus mengakhiri kompetisi Liga 1 2017 di urutan sembilan klasemen dengan torehan 49 poin.

Bahkan, tim yang digilas Arema FC di laga final Piala Presiden 2017, Borneo FC, mampu menempati posisi yang lebih baik. Borneo FC berada di posisi delapan, atau satu tingkat di atas Arema FC, berkat koleksi 52 poin.

2. Persija Jakarta Menuai Sukses

Kesialan yang dialami Arema FC setelah menjuarai Piala Presiden 2017, ternyata tak berlaku bagi Persija Jakarta. Setahun setelahnya, Persija Jakarta menjuarai Piala Presiden 2018, dan menuai kesuksesan pula di ajang Liga 1 2018.

Ya, Persija Jakarta berhasil menjuarai Piala Presiden 2018 setelah mengandaskan perlawanan Bali United di partai final. Macan Kemayoran menang 3-0 berkat torehan dua gol Marko Simic, serta satu gol Novri Setiawan.

Kesuksesan Persija Jakarta lantas berlanjut ketika mengikuti kompetisi Liga 1 2018. Walau sempat kesulitan di paruh pertama musim, Persija Jakarta akhirnya bisa mengakhiri kompetisi dengan menempati posisi puncak klasemen akhir.

Bambang Pamungkas dan kawan-kawan menjuarai Liga 1 2018 dengan torehan 62 poin. Persija Jakarta unggul tipis satu poin dari PSM Makassar yang ada di peringkat kedua.

Melihat segala kisah yang dijabarkan di atas, tuah juara Piala Presiden 2019 nampak masih misterius. Belum ada jaminan pasti, tim jawara Piala Presiden 2019 akan meraih kesuksesan pula di ajang Liga 1 2019 mendatang.