x

3 Faktor Dejan Antonic Bisa Didepak ‘Los Galacticos’ Madura United Sebelum Liga 1 2019

Selasa, 16 April 2019 08:12 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Arum Kusuma Dewi
Dejan Antonic pelatih Madura United dalam jumpa pers

INDOSPORT.COM – Kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1 2019, baru akan bergulir 8 Mei 2019 nanti. Akan tetapi, sejumlah pelatih dan pemain asing telah menjadi korban keganasan ajang pramusim.

Mantan pelatih akademi AS Roma, Fabio Lopez, didepak Borneo FC setelah gagal total di turnamen pramusim Piala Presiden 2019.

Ramai gonjang-ganjing pemecatan tidak hanya menimpa pelatih, namun para pemain asing yang berusaha mengadu nasib di Indonesia.

Sejumlah striker asing dilepas klubnya karena tidak mampu memberikan ketajaman di lini depan padahal liga yang sesungguhnya belum dimulai.

Baca Juga

Kini, ketegangan serupa turut dirasakan oleh pelatih Madura United, Dejan Antonic. Ia mulai diwanti-wanti oleh manajemen klub untuk bisa memberikan prestasi kepada klub berjuluk Laskar Sapeh Kerab tersebut.

Dengan skuat bertabur bintang hingga dijuluki ‘Los Galacticos’, Madura United gagal menunjukkan taji di Piala Presiden 2019.

Jika kembali gagal menghadirkan prestasi di ajang 8 besar Kratingdaeng Piala Indonesia 2018/19, bukan tidak mungkin Dejan Antonic bakal didepak sebelum Liga 1 2019.

Berikut portal berita olahraga INDOSPORT menghadirkan 3 faktor yang bisa buat Dejan Antonic didepak dari Madura United sebelum Liga 1 2019.


1. Gagal di Kratingdaeng Piala Indonesia

Alfredo Vera melakukan protes ke wasit.

Gagal di Kratingdaeng Piala Indonesia

Kegagalan meraih juara Piala Presiden 2019 rupanya membuat manajemen klub mulai pasang alarm kepada pelatih Dejan Antonic.

Dari 3 ajang yang ditargetkan meraih prestasi, satu telah lepas. Kini, dua sisanya telah menanti dan tidak boleh lagi dilewatkan oleh Madura United.

"Saya bilang ada tiga trofi di tahun ini, Piala Presiden, Liga 1, dan Piala Indonesia. Satu sudah lewat nih, jadi dua ini tidak boleh dilewatkan, itu target manajemen karena reward-nya tampil di Asia," kata Manajer Madura United, Haruna Soemitro.

Ajang Kratingdaeng Piala Indonesia menjadi target utama Madura di musim 2019 ini. Manajemen telah merencanakan hal itu sejak jauh hari apalagi hadiah yang ditawarkan sangat menggiurkan, yakni tampil di Piala AFC 2020.

Baca Juga

Kalah dari Persebaya

Madura United tersingkir di semifinal Piala Presiden 2019 setelah kalah dua kali dari Persebaya Surabaya, baik kandang maupun tandang, dengan agregat 4-2.

Laskar Sapeh Kerab dipermalukan 0-1 di kandang sendiri dan kalah 2-3 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Dua kekalahan ini tentu menjadi catatan buruk bagi Dejan Antonic.

Pelatih asal Serbia itu diberi kesempatan kedua pada babak 8 besar Kratingdaeng Piala Indonesia 2018/19 yang mana Madura United akan kembali berjumpa Persebaya Surabaya.

Jika kembali menelan kekalahan, bukan tidak mungkin nasib Dejan Antonic bakal bernasib seperti Fabio Lopez di Borneo FC yang harus angkat koper sebelum Liga 1 2019 bergulir, terlebih manajemen telah memberikan sinyal bahaya.

"Ini seperti remedial dalam ujian (hasil undian babak delapan besar Piala Indonesia). Jadi saya pikir remedial yang ketiga dan keempat ini tidak boleh gagal lagi, kalau gagal lagi itu kebangetan, itu saja," kata Haruna.


2. Beban Skuat Bintang

Dejan Antonic memimpin latihan bersama penggawa Madura United

Fabio Lopez dengan portofolio menterengnya pernah melatih akademi AS Roma tidak bisa menjamin posisinya aman di Borneo FC.

Dejan Antonic punya beban yang sama saat menukangi Madura United. Ia tentu sudah paham jika melatih Los Galacticos punya target selangit yang harus dikejawantahkan dalam bentuk trofi.

Keberadaan skuat bertabur bintang seharusnya membuat tugas Dejan Antonic semakin ringan untuk mewujudkan gelar juara.

Baca Juga

Akan tetapi, hal itu turut menjadi pedang bermata dua. Gagal dengan skuat bertabur bintang kian membuat kapasitas Dejan Antonic sebagai pelatih berkualitas menjadi dipertanyakan.

Dejan Antonic memang butuh waktu di tengah target Madura United yang sudah waktunya juara di musim ketiga. Sungguh kejam memang memaksakan hasil cepat tanpa mempedulikan adaptasi.

Ikuti Terus Berita Sepak Bola Indonesia dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM

Dejan AntonicKratingdaeng Piala IndonesiaMadura United FCLiga IndonesiaHaruna SoemitroLiga 1TRIVIABola Indonesia

Berita Terkini