x

Formasi 'Gila' yang Bisa Dipakai Madura United di Liga 1 2019

Senin, 6 Mei 2019 14:46 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
Starting Madura United.

INDOSPORT.COM - Madura United punya materi pemain yang mumpuni di Liga 1 2019. Berikut formasi 'gila' yang bisa dipakai Madura United di Liga 1 2019. 

Madura United menjadi salah satu klub sepak bola yang harus diperhitungkan pada gelaran Liga 1 2019. Madura United sangat serius membentuk tim jelang Liga 1 2019. 

Pemain-pemain ternama berhasil direkrut, mulai dari Beto Goncalves, Aleksandar Rakic, hingga Andik Vermansah. Semua itu demi target meraih prestasi dan tiket ke kompetisi Asia. 

Peluang untuk ke kompetisi Asia terbuka bagi Madura United dari turnamen Kratingdaeng Piala Indonesia 2018/19. Juara dari turnamen ini akan menjadi wakil Indonesia di Piala AFC 2020. 

Baca Juga

Madura United tentu punya peluang besar untuk meraih gelar tersebut, apalagi dengan materi pemain yang ada saat ini. Bahkan, dengan materi pemain yang ada bisa menjadi dua tim yang kuat. 

Dengan materi yang ada pula, Madura United bisa memakai formasi 'gila' saat bertanding. Berikut formasi 'gila' yang bisa dipakai Madura United. 


1. Formasi 4-2-4

Formasi Sepak Bola 4-2-4.

Awal Mula Formasi 4-2-4

Pada awal 1900-an sepak bola adalah soal menyerang, dan sebuah tim menumpuk banyak pemain di lini depan. Formasi 2-3-5 pun dipakai dimana-mana. 

Evolusi dari taktik inilah yang kemudian melahirkan formasi 4-2-4 dan yang populer di era 1950-an. Hungaria menjadi akar dari formasi ini edngan evolusi taktik setelah era 2-3-5 atau formasi WM. 

Formasi 4-2-4 Timnas Hungaria dan Brasil

Timnas Hungaria memainkan formasi 4-2-4 pada periode 1950-1956 dan masa itu menjadi masa kejayaan Timnas Hungaria. Hungaria saat itu disebut sebgai Aranycsapat atau The Golden Team. 

Timnas Hungaria saat itu dilatih oleh Gustav Sebes dan diperkuat oleh Ferenc Puskas, dan Sandor Koscis, dan tak ketinggalan Nandor Hidegkuti. 

Pada periode itu pula Hungaria mencatatkan 42 kemenangan, 7 kali imbang, dan hanya sekali kalah. Medali emas Olimpiade 1952 Helsinki, dan runner up Piala Dunia 1954 adalah hasil dari taktik yang dipakai Hungaria tersebut. 

Setelah dipopulerkan oleh Hungaria, formasi 4-2-4 mulai populer di Brasil. Salah satu pelatih pertama yang mempopulerkan formasi 4-2-4 di Brasil adalah Martim Fransisco. 

Martim Fransisco menerapkan formasi tersebut di sebuah klub kecil bernama Vila Nova, dan dikemudian hari formasi ini dikenal dengan sistem Vila Nova. 

Setelah berkembang selama beberapa tahun di Brasil, hasilnya bisa dilihat di Piala Dunia 1958, Piala Dunia 1962, dan Piala Dunia 1970 dimana Brasil menjadi juara Piala Dunia dan nama Pele dikenal luas di seluruh dunia. 

Formasi 4-2-4 Madura United 

Formasi 4-2-4 memang sudah sangat jarang dipakai di era sepak bola modern, khususnya di tahun 2000-an. Saat ini, formasi-formasi populer adalah 4-4-2, 4-3-3, atau 4-2-3-1. 

Tetapi, formasi 4-2-4 bukan berarti tak bisa digunakan. Memang tak semua tim cocok memainkan formasi 4-2-4, terutama di Indonesia. 

Selain membutuhkan kemampuan dari penyerang dan winger, formasi ini membutuhkan bek dan gelandang bertahan yang mumpuni untuk menjadi jangkar dalam menahan serangan balik lawan. 

Kebutuhan untuk menerapkan formasi 4-2-4 sudah dimiliki oleh Madura United. Dari segi bek, Madura United punya Fachrudin Aryanto yang menjadi langganan Timnas Indonesia. 

Selain Fachrudin Aryanto, Madura United juga saat ini memiliki Jaimerson Xavier yang musim lalu menjadi salah satu kekuatan di Persija Jakarta. 

Untuk lini tengah, Madura United beruntung mendapatkan dua gelandang penyeimbang dari dua generasi Timnas yang berbeda, dua pemain ini didapatkan dari Sriwijaya FC. 

Dua pemain tersebut adalah Zulfiandi dan Syahrian Abimanyu. Penggawa Timnas U-23 dan Timnas U-19 tersebut adalah tipikal gelandang bertahan modern. 

Gelandang bertahan yang tak hanya piawai memutus serangan lawan, tetapi juga punya kemampuan distribusi bola yang mumpuni. Dengan adanya dua pemain ini, maka Zah Rahan bisa lebih leluasa dalam menyerang. 

Untuk lini depan, kebutuhan 4 penyerang sudah terisi oleh Greg Nwokolo, Andik Vermansah, Aleksandar Rakic, dan Beto Goncalves. 

Greg Nwokolo kini lebih sering ditempatkan sebagai winger meskipun posisi aslinya adalah sebagai penyerang. Andik Vermansah adalah winger dengan kecepatan dan punya skill olah bola mumpuni. 

Sedangkan Aleksandar Rakic (top skor Liga 1 2018) menjadi target man dari Madura United. Beto Goncalves posisi awalnya adalah target man, namun seiring waktu Beto juga sudah bertransformasi. 

Beto Goncalves bisa menjadi Poacher yang berkeliaran di kotak penalti lawan untuk membuka ruang bagi dirinya sendiri. Beto bisa memainkan peran seperti Raul Gonzales di Real Madrid, atau seperti Zlatan Ibrahimovic saat di Paris Saint-Germain. 

Baca Juga

Untuk pelapis Madura United juga tak perlu khawatir, masih ada nama David Laly, Engelberd Sani untuk winger. Serta masih ada Asep Berlian untuk mengisi posisi Zulfiandi atau Syahrian Abimanyu. 

Madura United juga masih punya satu slot pemain asing Asia untuk direkrut jelang Liga 1 2019. Berikut ini formasi 4-2-4 jika diterapkan di Madura United. 

Starting Madura United.


Bertualang ke Tempat Wisata Unik di Malang, Kampung Biru Arema

Ikuti Terus Berita Liga 1 dan Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM

Beto GoncalvesMadura United FCLiga IndonesiaLiga 1Aleksandar Rakic

Berita Terkini