x

Mengapa Top Skor Liga Primer Inggris Dikuasai Para ‘Black Panther’ Afrika?

Senin, 13 Mei 2019 11:51 WIB
Editor: Coro Mountana
Aubameyang lakukan selebrasi dengan menggunakan topeng Black Panther

INDOSPORT.COM – Black Panther merupakan salah satu film super hero yang diproduksi oleh Marvel Studios dengan mengambil latar di benua Afrika pada tahun lalu.

Siapa sangka sosok Black Panther kini hadir lagi dengan menguasai daftar top skor Liga Primer Inggris musim ini.

Tidak tanggung-tanggung di deretan teratas top skor Liga Primer Inggris terdapat 3 sosok Black Panther yang mengacu pada asal mereka yaitu Afrika. Ketiga sosok itu adalah Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Pierre-Emerick Aubameyang.

Baca Juga

Ketiga pemain dari benua Afrika itu berhasil menjadi top skor Liga Primer Inggris secara bersamaan dengan torehan 22 gol. Fenomena itu sungguh langka terjadi terlebih gelar top skor dikuasai oleh para pemain Afrika.

Tentu timbul pertanyaan bagaimana bisa para pemain Afrika itu menguasai daftar top skor Liga Primer Inggris. Padahal masih banyak penyerang jempolan di Inggris seperti Harry Kane, Sergio Aguero, dan Jamie Vardy yang bisa menyabet penghargaan top skor.

Baca Juga

Berikut INDOSPORT mencoba untuk menjawab alasan daftar top skor Liga Primer Inggris dikuasai oleh para Black Panther Afrika.


1. Gaya Main Liga Primer Inggris yang Mengandalkan Kecepatan

Selebrasi pemain Liverpool Mohamed Salah dan Sadio Mane usai gol ke gawang Watford tercipta, Kamis (28/02/19).

Menjadi rahasia umum bahwa Liga Primer Inggris itu sangat mengandalkan kecepatan dalam gaya mainnya. Bahkan sempat ada filosofi permainan di Inggris yang begitu mendunia namanya yaitu Kick n Rush.

Secara harafiah Kick n Rush berarti menendang dan terburu-buru di mana kecepatan dan umpan-umpan lambung menjadi kuncinya.

Berbeda tiki-taka Spanyol yang mementingkan operan-operan pendek, Kick n Rush lebih suka melakukan long ball dengan seminim mungkin memegang bola. Bahkan jika perlu untuk mencetak gol kalau bisa dilakukan dengan cara 3 kali passing saja.

Timnas Inggris juara Piala Dunia tahun 1966.

Gaya main Kick n Rush terbukti sempat berhasil dengan Timnas Inggris berhasil menjadi juara Piala Dunia 1966. Namun dengan cepat gaya main itu sudah dianggap kuno dan mulai ditinggalkan oleh hampir semua pelatih masa kini.

Namun meski sudah ditinggalkan, konsep bermain dengan tempo cepat tetap menjadi identitas yang tak bisa dilepaskan dari Liga Primer Inggris. Hal itu diamini oleh pelatih Chelsea, Maurizio Sarri yang menganggap aspek kecepatan sangat ditonjolkan di Inggris.

“Di Italia, kita bermain dengan berlari tapi tidak sesering saat bermain di Inggris. Itu menjadi hal yang sulit karena butuh energi yang sangat besar agar bisa bermain dalam intensitas dan kecepatan tinggi,” cerita Sarri, seperti yang dinukil dari The Telegraph.

Baca Juga

Gaya bermain di Liga Primer Inggris yang cenderung lebih sering mengandalkan kecepatan rupanya sangat cocok dengan para pemain Afrika. Seperti yang kita tahu, pemain-pemain Afrika rata-rata diberkahi dengan kemampuan fisik dan kecepatan mumpuni.

Terutama Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Pierre-Emerick Aubameyang yang memang memiliki kecepatan di atas rata-rata. Salah tercatat memiliki kecepatan lari 33,11 km/jam, Sadio Mane dengan 34,84 km/jam, dan Aubameyang 34,6 km/jam.

Melihat mereka bertiga berlari rasanya seperti melihat Black Panther (arti harafiah: macan kumbang) sedang mengincar mangsanya.

Sehingga iklim Liga Primer Inggris yang menuntut untuk cenderung bermain cepat seakan menjadi arena bermain bagi Mane, Salah, dan Aubameyang.

Terus Ikuti Perkembangan Seputar Liga Primer Inggris dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.

LiverpoolArsenalMohamed SalahLiga Primer InggrisPierre-Emerick AubameyangSadio ManeLiga InggrisTop Skor

Berita Terkini