x

Bukti Sistem Manchester United Bisa Hancurkan Karier Lukaku

Minggu, 16 Juni 2019 09:57 WIB
Editor: Rafif Rahedian
Romelu Lukaku tertunduk lesu karena timnya, Man United kalah pada musim lalu.

INDOSPORT.COMRomelu Lukaku menjadi satu-satunya penyerang murni yang dimiliki Manchester United saat ini. Sisanya, pemain depan Setan Merah lebih cenderung bermain melebar ke samping.

Sebagai seorang striker murni, seharusnya Lukaku bisa menjadi mesin gol menakutkan di Liga Primer Inggris. Namun nyatanya ia hanya mampu mengoleksi 12 gol dari 32 pertandingan yang dijalaninya di kasta teratas sepak bola Inggris.

Jumlah gol tersebut membuat penyerang berkebangsaan Belgia ini tak masuk dalam daftar 10 besar top skor Liga Primer Inggris. Catatan tersebut terbilang masih kurang baik untuk seorang pemain yang berposisi sebagai penyerang murni.

Baca Juga

Situasi ini berbanding terbalik ketika Lukaku masih berseragam Everton beberapa musim lalu. Dalam dua musim terakhirnya di Goodison Park, mantan penyerang Chelsea tersebut selalu mencetak lebih dari 15 gol.

Pada musim 2015/16 lalu, Lukaku sukses menyarangkan 18 gol dari 37 pertandingan. Sedangkan pada musim terakhirnya bersama Everton (2016/17), ia mampu mengemas 25 gol dari 37 laga. Cukup mengagumkan bukan?

Namun ketika bergabung bersama Manchester United, torehan gol Lukaku terbilang sangat menurun. Pada musim pertamanya bersama Setan Merah, Lukaku hanya mampu mengoleksi 16 gol dari 34 laga.

Baca Juga

Itu sudah cukup menjelaskan bahwa sistem yang diterapkan Manchester United kepada Lukaku tak berjalan efektif. Bahkan bisa saja sistem tersebut merusak karier dan masa depan Lukaku sebagai salah satu penyerang terbaik di dunia.


1. Perbedaan Penampilan Lukaku di Belgia dan Man United

Romelu Lukaku merayakan golnya di laga Grup G Piala Dunia 2018, Belgia vs Panama, Senin (18/06/18) malam.

Mungkin terlalu jauh jika membandingkan kualitas Lukaku saat dirinya masih berseragam Everton. Karena sangat wajar bila pemain mengalami penurunan performa atau tidak konsisten dalam beberapa musim.

Namun perbedaan signifikan terlihat jelas ketika Lukaku bermain bersama Timnas Belgia. Dirinya mampu menjelma sebagai striker menakutkan ketika dipanggil untuk memperkuat Timnas Belgia.

Sejak tahun kemarin, Lukaku sudah mengumpulkan 28 gol dari 24 pertandingan untuk Timnas Belgia di berbagai ahang, termasuk Piala Dunia 2018. Catatan tersebut terbilang sangat sempurna bagi seorang striker, karena jumlah golnya lebih banyak ketimbang total bermainnya.

Baca Juga

Lalu mengapa Lukaku justru melempem ketika kembali membela klubnya, Manchester United? Apakah sistem atau skema yang digunakan Setan Merah benar-benar bisa menghancurkan karier Lukaku?

Jika melihat skema yang dimainkan Lukaku di Timnas Belgia dan Manchester United agak sedikit berbeda, meskipun sama-sama ditempatkan sebagai seorang striker. Ketika berseragam Timnas Belgia, Lukaku benar-benar dipercaya sebagai satu-satunya ujung tombak.

Striker Manchester United, Romelu Lukaku merasa kecewa setelah gagal memanfaatkan peluang menjadi gol.

Sedangkan bersama Manchester United, penyerang yang saat ini berusia 26 tahun tersebut selalu mengalami perubahan skema. Meski pernah menjadi satu-satunya ujung tombak, namun akhir-akhir ini dirinya sering diduetkan bersama Marcus Rashford atau Jese Lingard.

Terlebih tidak ada pemain sayap atau gelandang yang mampu menyuplai bola dengan baik ke kaki Lukaku. Situasi ini berbeda jauh dengan Timnas Belgia yang memiliki pemain-pemain berkelas seperti Kevin De Bruyne, Eden Hazard, hingga Dries Mertens.

Baca Juga

Ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa Lukaku tak mampu tampil produktif seperti di Timnas Belgia. Maka berpindah klub bisa menjadi solusi yang baik bagi Lukaku agar kariernya bisa terselamatkan sebagai seorang striker.

Jika tidak, pelatih Ole Gunnar Solskjaer wajib mengubah sistem yang sudah melekat di Manchester United. Ia harus memberikan kepercayaan penuh dan meminta pemain Setan Merah lainnya lebih sering menyuplai bola kepada Lukaku. Dengan begitu, Lukaku kemungkinan bisa kembali menjelma sebagai striker terbaik di dunia.

Manchester UnitedBelgiaRomelu LukakuLiga Primer InggrisIn Depth SportsSepak Bola

Berita Terkini