x

Tim-tim Undangan di Copa America yang Selalu Buat 'Bingung'

Jumat, 21 Juni 2019 08:48 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Copa America 2019.

INDOSPORT.COM - Edisi ke-46 dari Copa America tengah berlangsung di Brasil. Turnamen bertajuk Copa America 2019 ini telah memasuki babak penyisihan grup. 

Ada yang istimewa pada penyelenggaraan Copa America 2019. Dua negara Asia, Qatar dan Jepang, ikut ambil bagian di dalam kompetisi. 

Keberadaan dua negara ini tentu mengundang perhatian karena pada dasarnya, Copa America merupakan turnamen antarnegara Amerika Latin. 

Baca Juga

Faktanya, rencana awal dari turnamen tahun 2019 ini tak hanya mengundang 2 tim non-Amerika Latin, tetapi enam.

Penyelenggara turnamen ingin menciptakan kompetisi yang lebih kompetitif dengan berisikan 16 tim. Anggota Federasi Sepak Bola Amerika Latin (CONMEBOL) saat ini hanya berisi 10 negara. 

Akan tetapi, minimnya minat negara-negara lain untuk mengikuti Copa America 2019 membuat turnamen antarnegara tertua di dunia ini kembali diikuti 12 tim yang terbagi dalam tiga grup. 

Jadwal yang Tak Sinkron

Sial bagi Copa America 2019, kompetisi satu ini memang memiliki jadwal yang tak sejalan dengan kompetisi lain tahun ini. 

Ada kabar bahwa penyelenggara ingin mengundang Portugal dan Spanyol ke dalam kompetisi. Alasannya, kedua negara ini memiliki ikatan sejarah yang dekat dengan Amerika Latin. 

Namun, adanya UEFA Nations League dan kualifikasi Piala Eropa 2020 membuat kedua negara itu urung bergabung. 

Jadwal pun bentrok dengan kompetisi Gold Cup (Amerika Tengah) dan Piala Afrika. Itu artinya, hanya tim dari Asia yang paling memungkinkan untuk berpartisipasi. 

Mengundang enam tim dari Asia tentu terlalu berlebihan. CONMEBOL pun tak mau memaksakan, dan akhirnya dua negara finalis Piala Asia tahun lalu, Qatar dan Jepang, yang diundang bergabung.

Sejarah Panjang 'Tim Undangan' di Copa America

Keberadaan Qatar dan Jepang di Copa America sempat mendapat pertentangan dari Paraguay. Namun sejatinya, ini bukan pertama kali Copa America mengundang tim non-Amerika Latin. 

Bahkan, Copa America tergolong sering alias rutin mengundang tim-tim tamu untuk berkompetisi. 

Eksistensi negara tamu di Copa America bisa ditelusuri sejak tahun 1993. Kala itu, dua negara diundang sebagai tim tamu. 

Kompetisi seharusnya dalam format dua grup dengan masing-masing berisi lima negara dengan dua negara teratas masuk ke dalam babak semifinal. Namun, penambahan tim tamu memudahkan untuk membentuk format tiga grup dan adanya babak perempatfinal.

Meksiko adalah salah satu tim undangan kala itu. Meksiko tak hanya dekat secara geografis, namun negara ini dianggap mampu menandingi kekuatan dari Amerika Latin. 

Benar saja, Meksiko mampu masuk ke babak final sebelum akhirnya ditumbangkan oleh Argentina oleh dua gol Gabriel Batistuta. Sejak saat itu, Meksiko tak pernah absen dari Copa America. 

Meksiko kembali menjadi runner-up pada edisi 2001 namun kalah dari tuan rumah Kolombia. Meksiko beberapa kali juga masuk ke dalam babak semifinal.  

Absennya Meksiko dari Copa America 2019 ini tak lain karena adanya Gold Cup yang diselenggarakan oleh federasi mereka, CONCACAF. 

Selain Meksiko, Amerika Serikat juga sering ikut berpartispasi ke dalam Copa America sejak 1993. Walau tak pernah juara atau masuk final namun beberapa kali mereka memberikan kejutan-kejutan dengan menumbangkan tim-tim besar seperti Argentina. 

Tim lain yangpernah diundang ke kompetisi ini adalah Kosta Rika. Negara CONCACAF ini pertama kali berpartisipasi pada 1997. Selain Kosta Rika, ada juga Canada, Jamaika, Honduras, Panama, Haiti, dan Jepang. 

Ya, 2019 bukanlah pertama kalinya Jepang ikut berpartisipasi di dalam Copa America. Pada 1999, Jepang pernah ikut berpartisipasi walau hanya jadi 'bulan-bulanan' di babak grup. 

Pada 2011, Tim Negeri Sakura sempat mendapat undangan kembali. Namun karena bencana tsunami, mereka akhirnya membatalkan keikutsertaaan. 

Hilangnya Integritas

Penambahan tim tamu dalam turnamen Copa America sebetunya menjadi hal yang kontroversial. Tiap tahunnya ada saja yang memprotes. 

Copa America dianggap kehilangan integritas. Risiko terburuknya, ada negara non-Amerika Latin yang menjuarai Copa America. Beruntung, sejauh ini belum ada negara non-Amerika Latin yang keluar sebagai juara. 

Baca Juga

Kepentingan bisnis serta prestise kompetisi memaksa penyelenggara menambah negara peserta. Solusi paling masuk akal adalah dengan menggabungkan federasi CONCACAF dan CONMEBOL menjadi satu agar tercipta kompetisi setara Piala Eropa. 

MeksikoJepangCONMEBOLCONCACAFBola InternasionalCopa America 2019

Berita Terkini