x

AC Milan Punya Tuhan Baru Bernama Ivan Gazidis

Sabtu, 22 Juni 2019 20:13 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
AC Milan kedatangan Tuhan baru bernama Ivan Gazidis, harapan bangkit pun muncul.

INDOSPORT. COM - AC Milan dan seorang filsuf legendaris Jerman, Friedrich Nietzsche, memang tak punya ikatan sama sekali. Tapi, teori tentang Tuhan yang dilontarkan Nietzsche, sepertinya belakangan sedang begitu menghiasi Rossoneri.

Nietzsche merupakan seorang filsuf yang mempopulerkan ungkapan Tuhan sudah mati. Ungkapan ini pertama kali muncul dalam buku Nietzsche yang berjudul Die fröhliche Wissenschaft pada 1882 silam.

"Tuhan sudah mati. Tuhan tetap mati. Dan kita telah membunuhnya," begitulah kira-kira secara singkat ungkapan konsep Nietzsche. Kematian tuhan pun beberapa tahun belakangan nampak turut dirasakan klub Serie A Italia, AC Milan.

Baca Juga

Bila berkaca jauh ke belakang, AC Milan adalah salah satu klub besar Italia yang bisa berbicara banyak di Eropa. Tak usah jauh-jauh, pada medio 2000-an, AC Milan dua kali berhasil menjuarai Liga Champions (2002/03, 2006/07) dan juga satu trofi Serie A Italia (2003/04).

Namun, kejayaan AC Milan perlahan hancur seketika setelah gelar juara Serie A Italia musim 2010/11. AC Milan kesulitan bersaing di kompetisi domestik yang selalu dikuasai seterunya Juventus.

Kiprah AC Milan di Eropa pun juga memburuk. AC Milan terakhir kali mengikuti Liga Champions pada musim 2013/14, dan kini berarti kurang lebih sudah lima tahun absen.

Kehancuran perlahan tersebut justru disebabkan oleh pihak internal AC Milan sendiri. Pasca era Carlo Ancelotti dan Massimiliano Allegri, AC Milan sulit mencari pelatih berkualitas dan hanya berkutat pada legenda klub yang minim pengalaman.

Puncaknya ketika AC Milan dengan secara sadar berpindah kepemilikan dari Silvio Berlusconi ke pengusaha China, Li Yonghong. Segala proses kejatuhan itu secara tak langsung membuat AC Milan telah membunuh Tuhannya sendiri.

Berpindah ke tangan Li Yonghong, kondisi finasial AC Milan malah memburuk. Biaya transfer 200 juta euro pada musim 2017/18 dengan segala utang-utang Li Yonghang, membuat AC Milan makin terpuruk dan kehilangan tuhan.


1. Ivan Gazidis, Potensi Kekuatan Finansial AC Milan

Ivan Gazidis

Musim 2018/19, AC Milan mulai melakukan perubahan. Elliot Management mengambil alih kendali AC Milan dari tangan Li Yonghong.

Elliot sejauh ini terlihat punya misi besar untuk bangkitkan kembali AC Milan. Buktinya, begitu terasa pada dua musim terakhir, di mana Elliot terus memanggil para legenda klub dan orang-orang handal untuk mempercepat kebangkitan.

Terutama perekrutan Ivan Gazidis yang dipercaya menjadi CEO AC Milan pada pertengahan musim lalu. Kehadiran Ivan Gazidis dipercaya bisa menyehatkan kembali finansial AC Milan yang sudah terlanjur bobrok.

Ivan Gazidis pun punya reputasi apik untuk mengemban misi itu. Sosoknya pernah membawa kesehatan finansial yang stabil semasa masih menjabat di Arsenal dari tahun 2009 hingga 2018.

Ya, kala Gazidis datang ke Arsenal, kondisi keuangan klub sedang begitu kacau akibat pembangunan Emirates Stadium. Gazidis menyadari, finansial yang buruk berpengaruh terhadap puasa gelar Arsenal dari musim 2004/05.

Gazidis perlahan coba memberikan tangan dinginnya untuk membangkitkan Arsenal. Hasilnya, pada musim 2013/14, Arsenal yang merilis laporan keuangan, terlihat sudah tak memiliki utang lagi dan punya cadangan kas serta pendapat cukup tinggi.

Membaiknya kondisi keuangan akhirnya juga berdampak baik pada prestasi klub di atas lapangan. Arsenal memutus puasa gelarnya dengan menjuarai Piala FA pada musim 2013/14.

Bahkan, pada awal musim, Arsenal juga mampu melakukan pembelian besar. Arsenal sukses memboyong bintang sekelas Mesut Ozil dari Real Madrid.

Kiprah Gazidis bersama Arsenal, jelas diharapkan bisa terulang ketika menjabat di AC Milan. Tanda-tanda kehebatan tangan dingin Gazidis untuk Rossoneri pun sudah terlihat belakangan.

Gazidis berperan atas perekrutan Krzysztof Piatek pada pertengahan musim 2018/19. Sosok Piatek pun penampilannya selama setengah musim terbilang lumayan, 11 gol dari 21 laga.

Piatek merupakan investasi besar lantaran masih sangat muda, yakni 23 tahun. Pembelian Piatek senilai 35 juta euro, kini pasarannya juga sudah meningkat ke angka 40 juta euro menurut situs Transfermarkt.

Teranyar, ambisi besar Gazidis untuk menyehatkan finansial klub begitu terlihat kala AC Milan meminta mengundurkan diri dari Liga Europa. Gazidis meminta secara langsung kepada UEFA soal pengunduran diri AC Milan itu, tujuannya agar kesehatan finansial klub membaik.

Baca Juga

Gazidis sudah datang dengan reputasi cemerlang dan beberapa kebijakan baru di AC Milan. Rossoneri kini punya Tuhan baru, dan mulai ada harapan bisa segera menemukan kebangkitan.

Serie A ItaliaAC MilanIvan GazidisLiga Italia

Berita Terkini