x

Dulu Berjaya Kini Meringis, Ini 4 Nilai Dasar yang Terlupakan Inter dan Milan

Rabu, 17 Juli 2019 06:37 WIB
Editor: Yohanes Ishak
Logo AC Milan dan Inter Milan.

INDOSPORT.COM - Ada apa dengan AC Milan dan Inter Milan? Dua klub satu kota yang pernah Berjaya di Serie A Italia, kini justru harus mengais-ngais nasib untuk kembali melambungkan nama.

Sebelum memasuki era modern di tahun 2010 hingga tahun ini, klub Kota Mode di dunia ini bisa dikatakan mampu meramaikan kompetisi sepak bola di Negeri Spaghetty.

Torehan 18 gelar yang sama-sama mereka miliki pun menjadi bukti jika mereka merupakan klub yang patut disegani.

Baca Juga
 
Inter Milan terakhir juara Serie A Italia di tahun 2010

Situasi kini berbeda, sangat jauh berbeda, era kejayaan mereka berakhir di tahun 2011, di mana pada tahun 2010 Inter menjadi juaranya, setahun kemudian giliran AC Milan yang menjadi penutup pesta gelar di kota tersebut.

Sisanya, dari tahun 2012 hingga 2019 ini secara beruntun gelar Serie A Italia direngkuh oleh klub rival mereka, Juventus.

AC Milan terakhir juara Serie A Italia di tahun 2011

Dulu mereka mendatangkan pemain dengan harga fantastis bertujuan agar bisa menjadi klub terbaik di Italia, Eropa, bahkan di dunia, melalui gelar juara domestik, Liga Champions, termasuk Piala Dunia Antarklub.

Sekarang? Jangankan mendatangkan pemain untuk menjadi juara Serie A, target mereka kini hanya satu, yaitu berjuang agar bisa masuk ke zona Liga Champions, sementara jika berhasil meraih Scudetto maka itu Anugerah Terindah dari Tuhan.

Sebenarnya, mereka bisa saja kembali Berjaya seperti dulu dan mampu menjadi pesaing kuat bagi Juve.

Hanya saja, ada empat nilai dasar yang seakan mereka sudah tahu namun tidak dilakukan. Apa sajakah itu? Berikut ulasannya:

Rombak Pemain

AC Milan vs Inter Milan.

Dalam beberapa musim terakhir, baik Milan maupun Inter sama-sama jarang atau bahkan nyaris tidak mendatangkan pemain berlabel bintang ataupun berkualitas tinggi.

AC Milan mungkin pernah mendatangkan banyak pemain di musim 2017/18, hanya saja yang didatangkan tak ada satupun yang bisa memenuhi kebutuhan.

Wajar, karena seluruh pemain yang didatangkan itu membutuhkan waktu untuk beradaptasi, namun mengapa dari sekian banyak pemain yang didatangkan tak ada minimal satu atau dua pemain yang mempunyai kualitas tinggi.

Jelas kedua tim ini perlu merombak pemain, di satu sisi pemain bintang yang telah mereka miliki seharusnya dipertahankan agar tim tetap solid.

Pelatih Berpengalaman

Pelatih anyar Inter Milan, Antonio Conte

Untuk yang satu ini, Inter Milan mungkin selangkah lebih maju karena mereka telah mendatangkan Antonio Conte.

Conte memiliki pengalaman yang tinggi dalam melatih di Serie A Italia, ia pernah meraih kesuksesan bersama Juventus.

Selain itu, ia juga pernah menorehkan tinta emas di luar Italia, yakni saat meraih 2 gelar bergengsi di Inggris bersama Chelsea, yakni Liga Primer Inggris dan Piala FA.

Sementara AC Milan, mereka malah mendatangkan Marco Giampaolo. Harus diakui jika juru taktik berusia 51 tahun ini sebelum melatih Rossoneri ia tak pernah melatih klub besar.

Pelatih baru AC Milan Marco Giampaolo.

Salah satu kesalahan Milan mungkin adalah melepas Gennaro Gattuso yang setidaknya telah memberikan perubahan besar dalam tim.

Sejatinya, jika mereka mampu bergerak lebih cepat, bisa saja Conte menjadi pelatih mereka, mengingat Inter juga sebelumnya ditangani oleh pelatih berkualitas bernama Luciano Spalletti.

Atau mengapa mereka juga tidak mencoba untuk mendatangkan Spalletti yang dipecat Inter atau mungkin juga mantan pelatih mereka sendiri, Massimilliano Allegri yang telah meninggalkan Juventus.

Allegri sendiri merupakan pelatih terakhir yang memberikan gelar Serie A Italia untuk AC Milan di musim 2010/11 lalu.


1. Setiap Pertandingan adalah Final

Logo baru Serie A Italia.

Setiap pelatih yang pernah meraih gelar juara, pasti akan selalu memegang slogan ini dan diberikan kepada tim besutannya.

“Setiap pertandingan adalah final” yang artinya laga tersebut harus dijalankan dengan serius agar bisa meraih kemenangan. Tidak boleh meraih hasil imbang apalagi mendapatkan kekalahan.

Sebut saja nama-nama pelatih beken seperti, Jose Mourinho, Antonio Conte, Pep Guardiola, Jurgen Klopp, termasuk legenda Sir Alex Ferguson pernah meneriakkan kalimat tersebut kepada anak-anak asuhannya.

Tentunya, kalimat ini harus ditanamkan oleh para penggawa AC Milan maupun Inter Milan di musim 2019/20 nanti.

Hal ini memang terlihat sepele atau mudah, namun saat menjalankannya jelas harus dilakukan dengan kerja keras dan tekad yang tinggi.

Baca Juga

Konsisten

Jika sudah merombak pemain, mendatangkan pelatih berpengalaman dan berpikir setiap laga adalah final, maka hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah konsisten.

AC Milan dan Inter Milan setidaknya pernah mengawali musim atau menjalani pertandingan demi pertandingan dengan hasil yang positif, hanya saja karena kurang konsisten membuat mereka pun kehilangan poin penting.

Ambil contoh yang paling dekat dari sang juara bertahan Juventus, dalam beberapa musim terakhir mereka selalu mengawali musim dengan kurang baik.

Entah itu hasil imbang atau bahkan kalah selalu mereka dapatkan diawal musim, namun karena semangat yang tinggi serta konsistensi yang kuat membuat Bianconeri pada akhirnya berhasil tersenyum lebar di akhir musim.

Mampukah AC Milan dan Inter Milan membuka kejayaan mereka di musim 2019/20 nanti? Menarik untuk dinanti.

Serie A ItaliaAC MilanInter MilanJuventusLiga ItaliaTRIVIA

Berita Terkini