x

Andrea Barzagli, Bukti Lain Kecerdasan Juventus Menggunakan Jasa Legenda

Rabu, 2 Oktober 2019 17:07 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
Andrea Barzagli memberikan ucapan terima kasih kepada fans Juventus, pada akhir musim ini ia telah memutuskan untuk pensiun.

INDOSPORT.COM - Gairah sepak bola Andrea Barzagli tidak berhenti meski telah menyatakan pensiun. Juventus memberi kesempatan baginya untuk terlibat langsung di klub.

Bagi Juventus, legenda bukanlah sekadar saksi sejarah yang ceritanya dikenang ulang dalam ingatan. Si Nyonya Tua bisa mengantarkan legenda menjadi pengukir prestasi di masa depan.

Pavel Nedved adalah salah satu pemilik cerita soal perkara ini. Berkat dedikasinya, Juventus mengangkat legenda sepak bola Republik Ceko itu sebagai wakil presiden klub.

Baca Juga

“Nedved menjadi anggota dewan selama lima tahun terakhir. Dia merupakan staf yang terampil dan berpengetahuan. Sepenuhnya dia menyadari semua kegiatan yang berlangsung di dalam perusahaan.”

“Dia memiliki persepsi komersial dan keterampilan khusus dalam analisis neraca dari bisnis olahraga. Oleh karena itu, klub memutuskan untuk mengangkatnya sebagai wakil presiden,” ungkap Presiden Juventus, Andrea Agnelli.

Nedved punya cerita di panggung manajemen. Cerita berbeda juga dimiliki Antonio Conte sebagai penyumbang lima gelar Serie A Italia dan satu trofi Liga Champions bagi Juventus sebagai pemain.

Baca Juga

Conte diangkat sebagai pelatih Juventus pada musim 2011. Ia langsung mengantarkan Juventus meraih juara Serie A Italia tiga kali secara beruntun, mulai 2011-12 sampai 2013-14.

Juventus kini tengah menjahit cerita baru soal legenda dalam diri Barzagli. Kemenangan besar Juventus 3-0 atas Bayer Leverkusen di matchday 2 Liga Champions, Rabu (02/10/19) dini hari WIB, tidak lepas dari campur tangannya.


1. Ada Barzagli dalam Diri Cuadrado

Pemain Juventus, Juan Cuadrado.

Setelah pensiun pada akhir musim 2018-19, Andrea Barzagli bergabung di tim kepelatihan Maurizio Sarri sebagai technical collaborator.

Tidak butuh waktu lama, sentuhan Barzagli sudah langsung terasa. Salah satu sentuhan terampilnya adalah mengasah Juan Cuadrado sebagai fullback kanan.

Di dua laga Cuadrado turun sebagai fullback kanan, Juventus selalu meraih hasil clean sheet. Di laga melawan Bayer Leverkusen, Cuadrado mencatatkan statistik mengagumkan.

Baca Juga

Menurut Whoscored, Cuadrado membukukan dua tekel sukses, dua sapuan, dan tiga intersep. Leverkusen dibuat gagal menyarangkan shot on target meski mampu menguasai penguasaan bola.

Penampilan mengesankan Cuadrado tidak lepas dari ‘siksaan’ Barzagli. Pemain asal Kolombia itu bahkan disuruh melahap banyak tayangan video dari Barzagli.

“Barzagli tak pernah sedetik pun memberi saya kesempatan bernapas. Dia terus saja meneriaki saya,” ungkap Cuadrado usai laga melawan Leverkusen dilansir dari Football Italia.

Baca Juga

“Sekarang kami punya Barzagli sebagai sosok berpengalaman yang membantu saya dan memberikan nasihat. Saya juga menonton banyak video karena ingin menjadi lebih baik di posisi baru ini.”

Meski begitu, penampilan Cuadrado bukannya tanpa cela. Sarri menyebut Cuadrado masih lemah dalam situasi satu lawan satu dan pengambilan keputusan.

“Satu-satunya yang perlu diperbaiki Cuadrado adalah di situasi satu lawan satu karena dia sangat mudah terjatuh dan masih rentan terkena kartu akibat pelanggaran tak perlu. Saya yakin, Barzagli bisa membuatnya berkembang,” ujar Sarri.


2. Legenda Lain yang Menyusul

Buffon, Barzagli, dan Chiellini menghadiri pemakanan Davide Astori.

Andrea Barzagli hanya satu dari sekian barisan legenda lain yang siap mengabdi kembali di Juventus. Masih ada Gianluigi Buffon dan Giorgio Chiellini yang bisa meneruskan trah legenda.

Buffon telah lama diiming-imingi ‘jabatan’ andai kembali ke Juventus. Pada tahun 2018, Buffon bahkan pernah ditawari ‘magang’ di posisi manajerial Juventus dan diberi waktu latihan selama satu tahun sebelum menjadi pejabat tetap.

Baca Juga

Chiellini juga telah mengambil ancang-ancang untuk mengisi jabatan di Juventus. Ia diketahui telah menerima gelar master Administrasi Bisnis di The University of Turin’s School of Management and Economics.

Tesisnya bahkan membahas soal Juventus dengan judul 'The Business Model of Juventus Football Club ini an International Context'. Chiellini lulus dengan predikat cumlaude.

Melihat cerdasnya Juventus menyalurkan potensi legenda, Si Nyonya Tua sepertinya tidak akan kehabisan sumber daya manusia di manajemen.

Serie A ItaliaJuventusGiorgio ChielliniAntonio ConteGianluigi BuffonJuan CuadradoPavel NedvedAndrea BarzagliIn Depth SportsLiga ItaliaBola Internasional

Berita Terkini