x

Terancam Potong Gaji, Bek 'Tenaga Kuda' Milik Persita Berikan Tanggapan Bijak

Senin, 30 Maret 2020 14:41 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Arum Kusuma Dewi
Pemain PSMS Medan, Rendi Saputra (kanan) mencoba melewati pemain Persita Tangerang, Muhammad Toha (kiri), saat pertandingan PSMS lawan Persita, Selasa (23/7/2019) sore.

INDOSPORT.COM - Bek kanan Persita Tangerang, Muhammad Toha menyatakan setuju dengan penundaan Liga 1 2020 selama dua bulan karena pandemi virus corona. Ia menilai, keputusan yang diambil PSSI adalah langkah terbaik untuk semua pihak.

Toha berharap, masalah virus corona secepatnya teratasi. Semua elemen masyarakat harus bersatu dan mengikuti imbauan yang ditetapkan pemerintah agar bisa melewati masa-masa sulit seperti saat ini.

"Tentu kita semua tidak mengharapkan ada kejadian seperti ini. Ini layaknya bencana alam, tapi kita harus berjuang bersama menghadapi dan melewati kesulitan ini," tuturnya.

Baca Juga
Baca Juga

Sementara itu, buntut dari penundaan Liga 1 2020 pun mempengaruhi penghasilan pemain. Dalam surat keputusan yang dikeluarkan PSSI, klub diperbolehkan melakukan pembicaraan dengan pemain untuk melalukan perubahan kontrak kerja yang di dalamnya ada opsi pemotongan gaji.

Kondisi tersebut pun telah diketahui Muhammad Toha. Bek bernomor punggung 11 itu mengatakan paham, apalagi dengan situasi yang terjadi sekarang, klub tidak memiliki pemasukan sehingga berdampak pada kestabilan finansial.

"Manajemen pastinya memiliki keputusan yang terbaik untuk pemain. Semua pemain pasti paham dengan situasi yang terjadi. Namun, saya berharap agar manajemen tetap mempertimbangkan hak pemain secara tepat dalam membuat keputusan," ujar pemain asal Bontang itu.

Baca Juga
Baca Juga

Muhammad Toha merupakan andalan di sisi kanan pertahanan Persita. Ia selalu dimainkan dalam tiga laga awal Liga 1 2020, bahkan musim lalu menjadi pemain dengan jam bermain terbanyak dengan catatan 27 pertandingan.

Persita TangerangLiga IndonesiaLiga 1Bola IndonesiaBerita Liga 1Virus Corona

Berita Terkini