x

HUT Ke-93, Intip 3 Striker Lokal Legendaris yang Hiasi Skuat Persebaya

Kamis, 18 Juni 2020 19:35 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Indra Citra Sena

INDOSPORT.COM - Rayakan ulang tahun ke-93, mari mengenang kembali deretan striker lokal legendaris Indonesia yang pernah menghiasi skuat Persebaya Surabaya. Siapa sajakah mereka?

Tepat hari ini, Kamis (18/6/20) Persebaya merayakan HUT ke-93. Harapan dan doa terlontarkan dari para pecinta Bajul Ijo, termasuk pelatih Aji Santoso yang berharap skuatnya bisa semakin kompak. 

"Selamat ulang tahun untuk tim tercinta semoga kedepannya semakin sukses dan berprestasi. Semoga Bonek dan Bonita juga semakin kompak, semakin kreatif dan semakin dewasa," ucap Aji Santoso.

Baca Juga
Baca Juga

Sementara itu, HUT Persebaya ke-93 berbeda dengan tahun sebelumnya yang dirayakan dengan megah dan meriah. Pada tahun ini, perayaan itu tidak ada lantaran masih adanya pandemi virus corona. 

Meski begitu, kekompakan dan kemeriahan untuk merayakan HUT Persebaya ke-93 tetap tidak luntur. Para pemain hingga suporter Bonek dan Bonita masih merayakannya melalui virtual. 

Bahkan, manajemen juga menggelar challenge, berupa menggambar 'wong mangap' (salah satu logo kebanggaan Persebaya dan Bonek). Sejak pertama kali digelar, challenge tersebut sudah diikuti kurang lebih 500 karya.

Sepanjang berdirinya klub dan menghiasi persaingan kompetisi sepak bola di Indonesia. Persebaya sempat meraih sejumlah prestasi gemilang baik di kompetisi lokal maupun internasional.

Tercatat klub yang bermarkas di stadion Gelora Bung Tomo ini pernah menjuarai empat gelar Perserikatan, tiga gelar Liga Indonesia, serta dua trofi Liga Indonesia (liga tertinggi sebelum Liga 1).

Tidak hanya kompetisi lokal, Persebaya juga mampu menjuarai beberapa event internasional seperti Unity Cup 2011 lalu dengan mengalahkan Kelantan FA dari Malaysia.

Persebaya juga sempat menjadi runner up dalam ajang Aga Khan Gold Cup, kompetisi yang berlangsung di Bangladesh dan diikuti oleh tim kuat Bargh Shiraz F.C dari Iran.

Selain meraih gelar juara, Persebaya kerap kali melahirkan atau diperkuat beberapa penyerang lokal legendaris dan sempat menjadi tumpuan timnas Indonesia pada berbagai ajang.

Lantas siapa sajakah pemain tersebut? Lebih lengkapnya berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas tiga penyerang lokal legendaris Persebaya sepanjang 93 tahun berdirinya klub.

Yusuf Ekodono

Yusuf Ekodono salah satu legenda timnas Indonesia raih medali emas

Nama pertama adalah Yusuf Ekodono, penyerang kelahiran Surabaya ini memulai karier sepak bola dengan bergabung bersama Persebaya Junior pada 1985.

Setahun berselang, Yusuf berhasil promosi ke skuat Persebaya senior dan menjadi bagian saat Bajul Ijo menjadi runner-up Piala Perserikatan 1986/87 dan 1987/88.

Sayangnya, dalam dua edisi itu ia lebih sering menjadi penghangat bangku cadangan lantaran kalah bersaing dengan para penyerang senior.

Hengkangnya Mustaqim ke Assyabaab Surabaya pada 1989 membuat Yusuf Ekodono langsung mengambil tempat sebagai mesin gol utama Persebaya.

Baca Juga
Baca Juga

Sempat hengkang ke PSM, namun setahun berselang ia kembali lagi ke Persebaya dan langsung mengantarkan Bajul Ijo meraih gelar juara Liga Indonesia 1996-1997.

Di level timnas Indonesia, dirinya pernah menjadi sosok sentral saat membawa skuat Garuda meraih medali emas ajang SEA Games 1991 di Manila. Pada pertandingan final, Indonesia berhasil mengalahkan Thailand 4-3 lewat adu penalti.


1. Syamsul Arifin

Pelatih Sabah FA, Kurniawan Dwi Yulianto saat konferensi pers jelang lawan Persebaya, Jumat (07/02/20).

Berikutnya ada Syamsul Arifin, penyerang yang identik dengan gol sundulan terbang ini meniti karier sepak bola mulai dari bawah. Pada usia 20 tahun, ia merantau ke Persebaya dari kampungnya, Kabupaten Malang. 

Perjuangan tersebut berbuah manis lantaran ia diterima di klub amatir Mitra (klub internal Persebaya yang berada di kelas kedua). Syamsul berhasil membawa timnya naik menjadi klub Kelas Utama di klub internal Persebaya. 

Selama masih aktif bermain, Syamsul Arifin memang mematikan bahkan ia kerap meminta rekannya untuk terus memberikan umpan-umpan silang hingga setinggi lutut atau pinggang jika berada di depan gawang.

Di level timnas Indonesia, Syamsul Arifin  terpilih menjadi salah seorang pemain PSSI Muda untuk ikut dalam turnamen Presiden Cup 1978 di Seoul, Korea Selatan serta bagian di ajang Pra Olimpiade 1984.

Kurniawan Dwi Yulianto

Terakhir ada Kurniawan Dwi Yulianto, meski tidak memulai karier dari Persebaya namun penyerang yang mendapat julukan Si Kurus ini tercatat pernah menjadi bagian Bajul Ijo.

Baca Juga
Baca Juga

Tepatnya edisi  2004, saat itu Kurniawan menjadi pemain Persebaya usai direkrut dari PSPS Pekanbaru. Walau hanya semusim di Surabaya, penyerang kelahiran Magelang ini sukses mencetak 14 gol dari 28 pertandingan.

Di musim tersebut Kurniawan juga berhasil mengantarkan Persebaya ke podium juara Liga Indonesia. Di tabel klasemen akhir, mereka unggul produktivitas gol dari PSM Makassar yang memiliki poin sama.

Persebaya SurabayaKurniawan Dwi YuliantoBonekTimnas IndonesiaLiga IndonesiaYusuf EkodonoBola Indonesia

Berita Terkini